Keduanya menyusuri tepi jalan dalam kebisuan. Tidak tahu motor Troy sekarang berada di mana, jadi mereka berjalan kaki, sekeluarnya mereka dari gedung rumah sakit.
Tas selempang Zanna masih tergantung di bahu, jadi sebenarnya kalau mereka memutuskan naik angkutan umum, Zanna bisa menanggung ongkosnya. Alih-alih menyampaikan ide tersebut, Zanna malah mengikuti Troy.
Zanna sesekali menengok ke belakang. Mereka sudah jauh meninggalkan gedung rumah sakit. Tapi ke mana tujuan mereka pergi, Troy tidak memberitahu. Sambil berjalan, Zanna memperhatikan Troy dari samping. Raut wajah cowok itu belum berubah dari sejak mereka meninggalkan rumah sakit. Bahkan kedua tangannya yang mengepal di sisi tubuh, tak juga terurai.
Sedikit banyak kejadian di ruangan rumah sakit tadi, membuka sebagian jati diri Troy. Terlalu cepat mungkin untuk menilai sesuatu, tapi insting Zanna berkata masalah yang cowok itu hadapi dengan kakak yang disebut perempuan di rumah sakit itu, berhubungan erat dengan sikap Troy selama ini.
Ada beberapa hal mengenai Troy yang masih buram. Zanna sangsi Troy mau mengurai kepingan cerita yang masih tersisa, walaupun dia berharap cowok itu mau menceritakannya.
"Troy, kita mau ke mana?"
"Kenapa, lo capek? Pulang gih, naik angkutan sana. Gue nggak bisa ngantar."
"Gue kan nanya lo mau ke mana, bukan minta lo ngantar gue pulang."
Troy terdiam.
"Gue nggak tahu. Kepala gue mau pecah rasanya," tutur Troy kemudian.
Jawaban itu membuat Zanna tertegun.
"Kalo gitu, kita duduk dulu, yuk. Di mana kek, ntar kalo maksain terus jalan, kalo kepala lo pecah beneran gimana? Panas banget lho ini," Zanna mengumbar tawa.
Troy hanya menoleh padanya, tanpa memperlihatkan tawa apalagi senyum seperti yang diharapkan Zanna.
Cowok itu tak mengindahkan gurauan berunsur permintaan yang diucapkan Zanna dengan terus berjalan.
Baru saja Zanna mengira, Troy tak akan mendengarkan idenya. Mendadak cowok itu menarik Zanna ke pinggir trotoar. Ada pot tanaman dari semen di sisi trotoar itu, Troy mendudukkan diri di sana. Zanna mengikuti.
Sudah Zanna mencoba mengulurkan tangan berkali-kali, tetapi cowok itu enggan menyambutnya. Lalu dia harus bagaimana? Tidak tahu apa yang membuat Troy enggan berbagi padanya. Memang tidak semua cowok mau terbuka menceritakan masalah pada orang lain, Troy mungkin salah satu di antaranya. Sesulit itu, kah? Atau Troy tidak mempercayainya?
"Kalo ngerasa kepala lo mau pecah, mungkin itu udah saatnya lo buat membagi sebagian isinya ke kepala yang lain. Nggak selalu buat mencari solusi sih, tapi siapa tahu aja dengan begitu bebannya sedikit berkurang."
Zanna mencoba sekali lagi.
Tidak tahu apakah kini Troy menerima sarannya. Atau seperti yang lalu-lalu, cowok itu lebih memilih memendamnya sendirian.
"Cewek di rumah sakit tadi namanya Anggi. Dia dokter di sana. Dia calon istrinya Tora," mulai Troy.
Mendapat tanggapan, Zanna begitu lega. Dia menyamankan duduknya. Lalu memberi Troy seluruh perhatiannya.
"Lo pasti pernah lihat foto di rumah kosong waktu itu. Di ruang tengah."
Zanna mengangguk.
"Di foto itu ada gue, bokap nyokap sama Tora. Sebelum gue lahir, orangtua gue mengadopsi Tora. Kalau nggak salah umurnya tiga tahun waktu itu. Tujuh tahun setelah Tora diadopsi, nyokap gue hamil. Waktu hamil usianya udah nggak muda lagi. Jadi agak beresiko. Tapi seperti harapan semua orang, gue lahir dengan selamat dan sehat, begitu juga sama nyokap gue. Kami hidup bahagia seperti umumnya keluarga lain. Sampai tiba-tiba, berita itu datang dan ketenangan di keluarga gue hilang. Nyokap gue drop karena tekanan batin dan fisik. Terus bokap gue sering bolak balik ke kantor polisi. Semua itu terjadi karena Tora. Lo tahu, apa yang mereka lakukan untuk ngasih jaminan ke polisi supaya Tora sialan itu nggak ditahan? Mereka sampai harus ngejual rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Distorsi (END) TELAH TERBIT
Novela JuvenilDulu Zanna mengidolakan Troy karena suaranya yang merdu. Tapi itu sebelum Zanna tahu kalo Troy pembuat onar sejati. Namanya jadi urutan teratas dalam daftar siswa paling bermasalah di SMA Nusa Bangga. Zanna mundur teratur dan berusaha menjauhkan dir...