7. Komplotan Perusuh

883 130 1
                                    

Mata pelajaran terakhir di kelas IPS 7 kosong. Guru yang seharusnya mengajar sedang sakit. Sebelumnya ada guru piket yang datang mengganti sambil membawa tugas, tapi sekarang sudah pergi.

Selanjutnya hanya segelintir murid yang bertahan dan patuh mengerjakan tugas yang sudah diberikan guru piket, sedang sisanya mengerjakan hal lain yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran.

Troy bahkan melihat, satu dua murid menyelinap keluar kelas sambil membawa tas mereka. Kenapa Troy tidak termasuk dalam bagian murid-murid ini? Pulang sebelum waktunya bukanlah tipenya. Prinsip Troy, lebih baik pulang sangat terlambat atau tidak pulang sama sekali. Jam kelas yang kosong seperti ini jelas lebih mengasyikkan.

Seiring dengan kepergian guru piket, suasana kelas mulai ramai karena Troy dan beberapa murid laki-laki menjadikan area kelas sebagai tempat olahraga dadakan. Bermula dari Imam yang tidak terima kepalanya dilempar gumpalan kertas oleh Faisal, lalu Imam membalasnya, kemudian berlanjut ke beberapa cowok yang lain. Sampai akhirnya permainan lempar bola kertas itu memecah mereka menjadi dua kubu. Bola dadakan yang mereka gunakan itu terbuat dari sejumlah kertas yang digumpal sedemikian padat hingga berbentuk bola, kemudian dimasukkan ke dalam plastik es.

Siklus permainannya adalah, siapa yang terkena lemparan bola kertas, maka orang tersebut harus melempar dan mengenai kubu lawan. Begitu seterusnya.

Namun masalahnya bukan seberapa tepat mereka melempar bola, tapi seberapa kuat bola itu saat dilempar. Semakin si target meringis kesakitan, semakin keras juga pembalasan yang akan dilakukan setelahnya. Tidak peduli lemparan tersebut dilakukan dalam jarak dekat ataupun jauh.

Suara kursi dan meja yang berderit, juga jeritan murid perempuan tiap kali bola kertas dilempar, ditambah teriakan cowok-cowok itu sepanjang permainan, saling tumpah tindih menciptakan kekacauan. Demi meminimalisir kegaduhan sampai ke luar kelas, Troy menyuruh Ilan menutup pintu kelas.

Sukses membuat kekacauan di dalam kelas untuk beberapa menit, permainan lempar bola itu terhenti, setelah bola nyasar mengenai kepala salah seorang murid perempuan. Dena, si ketua kelas mengancam akan merekam kejadian di kelas saat ini dan melaporkannya ke guru piket kalau mereka tetap melanjutkan permainan.

Imam dan Dena tampak beradu mulut sebelum kemudian Troy menepuk punggung Imam dan menyeretnya ke pojok kelas. Troy sempat bersitatap dengan Zanna beberapa detik saat gadis itu memperhatikan Imam dan Dena yang berdebat. Gadis itu lebih dulu membuang muka dengan ekspresi kesal yang Troy hapal sekali.

Membuat ruang untuk beristirahat, cowok-cowok itu menyingkirkan sebagian meja dan kursi ke satu sisi. Lalu mereka duduk lesehan di lantai, beberapa dari mereka malah berbaring dengan menanggalkan kemeja dan hanya mengenakan kaos dalaman.

Beberapa menit yang lalu, Imam dan Hamka meninggalkan kelas menuju kantin untuk membeli minuman. Kelas mereka berada jauh dari lokasi pemantauan guru piket, jadi tidak akan terlalu sulit bagi dua tuyul itu menyelinap ke kantin.

Duduk di pojok kelas dengan kemeja yang dua kancing teratasnya dibiarkan terbuka, Troy memperhatikan teman-temannya sedang membahas pertandingan sepakbola. Kendati memperhatikan, Troy tak sepenuhnya mendengar isi percakapan itu, selain rencana nonton bareng yang masuk ke otaknya.

"Troy, ikut nobar nggak lo?" tanya Ilan.

"Ikutlah," sahutnya, klub mana yang berlaga mana Troy peduli. Lagipula Troy tak terlalu menyukai sepakbola. Kalaupun tidak pernah absen setiap kali mereka nobar, Troy tidak sepenuhnya menikmati acara itu. Yang terpenting baginya adalah, berada di keramaian.

"Teman-teman, mohon perhatiannya, ya," suara Dena yang lumayan keras langsung menjadi pusat perhatian semua anak di kelas. "Bagi yang udah selesai ngerjain tugas, langsung kumpul tugasnya sama gue. Yang nggak ngerjain, bodo amat deh lo semua," sembari mengatakan hal itu, matanya melotot lebar ke kerumunan Troy dan yang lain.

Distorsi (END) TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang