19. Kisah Lama

754 123 3
                                    

Selama beberapa detik mereka bertukar tatap dengan ekspresi berbeda. Zanna yang penuh keterkejutan, dan Keil dengan raut antisipasinya.

"Kak Keil?" ulangnya. Seolah dengan cara itu bisa menambah keyakinannya akan sosok Keil di hadapannya nyata.

"Hai, Na, apa kabar?"

"Kak Keil... di sini?"

"Gue nggak tahu apa harus marah atau kecewa, cewek yang dekat sama Troy ternyata elo."

Kedua alis Zanna menaut. "Gue nggak ngerti. Maksudnya dekat gimana?"

Keil menghirup napas panjang. Dua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana kain yang dikenakan. Masih dengan kebingungan yang sarat, Zanna memperhatikan cowok itu.

"Apa Kak Keil yang nyulik gue di halte?" Jenis pertanyaan yang sia-sia, karena jawabannya sudah jelas terpampang. "Kenapa, Kak?"

Keil tidak menjawab. Cowok itu berbalik membelakangi Zanna. Terdesak oleh perasaan bingung bercampur tidak mengerti, Zanna maju mengambil posisi di depan cowok itu.

"Buat apa? Salah gue apa?"

"Bukan lo. Tapi Troy."

"Hubungannya sama gue apa? Sumpah deh, gue nggak ngerti."

Keil menatap Zanna lurus-lurus. Raut wajah cowok itu mengeras dan serius. "Lo ngerti. Lo paham masalahnya apa, Na."

Zanna balas tatapan cowok yang usianya tiga tahun lebih tua darinya itu dengan cara yang sama. Keil bermasalah dengan Troy, Zanna tahu. Ini cerita lama. Hanya yang tidak dia mengerti, mengapa Keil melibatkannya dalam masalah ini.

"Orang yang gue suruh untuk mantau Troy selama di sekolah bilang, lo dekat sama Troy."

Sedikit demi sedikit Zanna mengumpulkan kepingan cerita, sehingga pemahaman mulai terbentuk dalam benaknya. Dan makin dia mengerti, Zanna semakin kebingungan.

"Gue nggak pernah dekat sama Troy."

"Orang yang ngawasin kalian nggak mungkin salah. Dia juga murid di sekolah lo." 

"Jelas salah karena gue ngerasa nggak pernah berhubungan dekat sama Troy," tandas Zanna sekali lagi. "Gue nggak tahu dia mantau dari sudut pandang yang mana."

Keil menunduk dan mendekatkan kepalanya ke arah Zanna. "Apa perlu gue kasih bukti?" tanyanya setengah berbisik. Lalu dia merogoh saku hoodie, mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan sebuah foto.

Mata Zanna melebar seketika saat melihat foto tersebut. Foto itu diambil ketika Zanna dan Troy sedang berada di kamar mandi. Zanna ingat, kejadian itu saat mata Troy tersiram air cabe. Entah penguntit suruhan Keil itu memang ahli dalam memotret hingga gambar Zanna yang sedang meniup-niup mata Troy jadi tampak seperti... hendak mencium Troy.

Zanna tercekat. Benar-benar tidak sadar kepanikannya waktu itu bisa menghasilkan gambar yang mengundang  kesalahpahaman seperti ini.

Tidak hanya satu, Keil juga menunjukkan beberapa gambar lain, yang membuat Zanna ingin sekali membenamkan wajahnya ke bak mandi.

"Udahlah, Na, akui aja. Foto ini udah menjelaskan lebih dari cukup."

"Itu... nggak bener. Gambar yang ada di foto itu, kejadiannya nggak seperti yang terlihat," tampik Zanna.

"Memang dengan lo membantah kayak begini, gue akan biarin lo pergi dari sini?"

Menyingkirkan dari benak, potret dirinya dan Troy dalam foto yang Keil tunjukkan, Zanna berusaha fokus pada tujuannya untuk meredam emosi Keil.

Distorsi (END) TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang