Pasrah dengan takdir yang Tuhan berikan adalah jalan terbaik daripada terus membebani orang-orang yang ku sayangi
~
Shani indiraRasanya aku tidak tidak sanggup bertahan lagi, aku hanya ingin pergi dengan tenang tanpa terus membebani orang-orang yang ku sayangi, keluargaku, sahabatku, aku minta maaf jika aku akan membuat kalian kecewa dengan memilih untuk pergi lebih cepat
Aku tidak sanggup melihat kalian pura-pura tersenyum padaku hanya karena ingin aku bisa bertahan dan semangat untuk bisa sembuh tapi hasilnya nihil aku justru merasa hidupku tak berguna hanya bisa membuat kalian menangis dan bersedih, sekali lagi aku minta maaf
Begitu aku naik ke atas pembatas jembatan angin kencang langsung menerpa badanku dengan pakaian khas rumah sakit aku akan mengakhiri hidupku di tempat ini
Aku mulai memejamkan mataku bersiap untuk melepaskan beban hidupku....
Haaaap
Seseorang memegang lenganku dan menariknya ke belakang membuatku hampir jatuh kebelakang tapi dengan sigap dia menahanku
Siapa sih yang mau gagalin rencana ku rutukku
"Apaan sih lepasin, ngapain nolongin aku" marahku padanya yang lebih tinggi dariku
"Kalo mau mati cari cara yang lebih highclass dong, jangan cuma loncat dari jembatan ini, sampe bawah bukannya mati malah luka-luka doang" ucapnya enteng
"Yang penting itu mati bukan highclass nya, udah deh jangan ikut campur urusanku" delikku
"Cara nyelesein masalah itu bukan kaya gini, emang bunuh diri bisa menyelesaikan masalah ?, Justru malah nambah masalah" ucapnya so bijak
"Bodoh amat" aku kembali naik ke pembatas jembatan
Tapi lagi-lagi dia menarik lenganku
"Ihhk... Lepasin"
"Enggak"
"LEPASIN" aku sudah benar-benar emosi
"Aku bilang enggak ya enggak" dia masih keukeuh
"Mau kamu apasih?" Aku tidak habis pikir dengannya
"Kamu ikut aku" jawabnya enteng
"Enggak mau, kamu mau bawa aku kemana?" Dia mulai menarikku, aku mencoba melawan tapi nihil dia masih terus menyeret ku
"Pokoknya ikut aja"
"Lepas lepas lepas" aku masih mencoba menarik lenganku tapi tenaganya lebih kuat dariku, kehabisan tenaga akhirnya aku pasrah dia mau membawaku kemana
"Nah kalo gitu kan lebih baik" ucapnya saat tak ada perlawanan dariku
"Hemm terserah"
Dia membawaku ke sebuah mobil hitam yang terparkir tak jauh dari jembatan tadi
"Kamu mau aku kemana?"
"Ke tempat kamu seharusnya berada" aku memutar bola mataku malas apaansih
"Masuk" perintahnya
"Jangan coba untuk lari" tegasnya, aku jadi takut
Aku pasrah dan masuk, kenapa aku jadi takut, tapi ada satu hal mengganjal di sini, dia ini sebenarnya siapa?, Datang-datang narik orang terus sekarang bawa aku kemana lagi?
"Udah ga usah cemberut gitu, ga lucu"
Aku memutar malas bola mataku, apaansih
Aku memilih melihat ke arah jendela samping, aku hampir melepaskan nyawaku di jembatan itu sebelum orang ini datang dan menggagalkan rencana ku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctors (END)
Teen FictionSeorang gadis yang berputus asa melawan penyakit yang di deritanya merasa tidak berguna lagi hidupnya dan merasa hanya membebani orang-orang yang ia sayangi sampai akhirnya datang seseorang yang merubah segalanya "jangan mengenalku lebih dalam atau...