Kenapa masalahnya menjadi semakin tidak ku mengerti, sebenarnya siapa yang salah??
~
GrezanoGrezano POV
Ku renggang kan tanganku pegel rasanya, setelah menenangkan Zee aku malah ikut tertidur di sini, tapi kemana Zee??
"Kaka Kaka ayok bangun hari ini ada pertunjukan sulap" tubuhku berguncang gara-gara Zee dan beberapa temannya
"Iya iya Zee, Kaka bangun dulu" ya ampun, belum selesai aku mengumpulkan nyawa sudah di guncang
"Kaka cuci muka dulu ya nanti Kaka nyusul, kamu duluan aja sama yang lain"
"Tapi Kaka nanti nyusul yah"
"Iya Zee" ucapku dengan senyum, akupun melangkah menuju kamar mandi untuk membasuh wajahku, rasanya segar sekali saat terkena air yang sejuk, setidaknya dapat menghilangkan sedikit mendung di wajahku
Selesai dengan urusan kamar mandi aku menyusul Zee dengan anak-anak yang lain untuk menyaksikan pertunjukkan sulap oleh pak Tarno yang biasa di selenggarakan pihak rumah sakit untuk menghibur anak-anak pengidap penyakit kanker sekitar 2 kali dalam seminggu, anak-anak terlihat bahagia menyaksikan sulap yang sebenarnya sudah dapat di pastikan semua alat yang digunakan itu hanya mainan
Aku lebih beruntung dari mereka, aku punya masa kecil yang menyenangkan dengan teman-teman seusiaku dulu bermain dengan bebas tanpa harus memikirkan apa yang terjadi hari esok, berbeda dengan mereka yang terkadang bersedih karena mungkin hari ini adalah hari terakhir mereka bermain dengan teman-temannya yang kita tak tau apa yang akan terjadi esok hari mungkin Tuhan memanggil mereka, tapi mereka tidak berkecil hati mereka tetap bahagia dengan sisa waktu yang Tuhan berikan pada mereka tidak mudah mengeluh dengan keadaan dan tidak mengeluh dengan rasa sakit yang mereka rasakan walau kadang mereka menyelesaikannya dengan tangisan saking tidak kuatnya menahan rasa sakit
"Kaka dokter ayo duduk di sini" teriak Zee yang ku balas dengan anggukan
Akupun melangkah menuju arah Zee dan duduk di sampingnya
"Om nya hebat ka, bunganya bisa jadi banyak" celoteh Zee, dan aku hanya tersenyum menanggapinya
Ku lihat jam di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 2 siang, biasanya aku tidak akan terlambat membawa nampan dan menyuapi Shani tapi mengingat ada Mario pasti dia sudah memastikan Shani tidak terlambat makan siang
Ku arahkan lagi pandanganku pada pesulap yang sedang berinteraksi dengan salah satu anak
"Ayo siapa lagi yang mau?" Tanya pesulap
"Aku mau aku mau" antusias Zee
"Ok ayok kamu" tunjuk pesulap pada Zee dan tentu saja Zee Dangan senang dia langsung bangkit dan menghampiri pesulap itu
"Tolong di bantu ya di bantu ya prok prok prok jadi apa prok prok prok, siap satu dua tiga yeeey"
"Yeeey" sorak mereka bersamaan saat sang pesulap berhasil memberikan bunga tepat di atas telapak tangan Zee yang tadinya kosong dan di tutup kain
"Terima kasih ya"
"Terima kasih om pesulap" ucap Zee lalu kembali duduk di sampingku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctors (END)
Teen FictionSeorang gadis yang berputus asa melawan penyakit yang di deritanya merasa tidak berguna lagi hidupnya dan merasa hanya membebani orang-orang yang ia sayangi sampai akhirnya datang seseorang yang merubah segalanya "jangan mengenalku lebih dalam atau...