Bagaimana cara meluruskan masalah saat kita bahkan tidak tau masalahnya apa??
~
ShaniShani POV
Aku terbangun dari tidurku, ku lihat jam dinding menunjukkan pukul 3 pagi, lagi dan lagi aku bangun di waktu yang sama, hanya karena mimpi buruk yang menghantuiku
Bukannya aku tidak menyadari tapi perubahan sikap Zano begitu terlihat jika mencoba menjauh dariku, entah apa salahku sampai dia bersikap seperti itu, tak ada lagi acara menyuapiku, menjahiliku atau kelakuan-kelakuan dia yang lainnya, jujur aku sedih dengan perubahan sikapnya padaku, apa ada yang salah dariku yang tidak ku sadari atau dia sudah lelah dengan sikapku, apa aku terlalu keras padanya hingga dia memilih untuk mundur
Dia yang sudah berhasil merebut separuh dari hatiku memberiku harapan untuk sembuh dan memberiku alasan untuk tetap hidup, tapi sekarang kenapa dia seolah menjauhiku dan mengacuhkan ku dan bersikap seakan hanya sekedar dokter dan pasien, kemana perlakuan manisnya selama ini, kemana perhatian-perhatian kecil darinya, setelah dia berhasil merebut hatiku sekarang dia meninggalkanku begitu saja
Apa yang membuatmu berubah??
Kemana Zano yang selama ini aku kenal??
Kemana Zano yang dulu menggagalkan rencana bunuh diriku dan menyeretku sesuka hatinya??
Hatiku tak berwarna tanpanya
Tanpa sadar setetes air mata jatuh ke pipiku
Ku ambil kotak yang menyimpan rambut Zano, setetes air mata kembali jatuh, ku peluk erat kotak itu dan menahan rasa sesak yang muncul di hatiku, aku terisak di dalam diam
"Shan kamu kenapa?" Tanya Mario yang selama beberapa hari kemarin menemaniku
Aku hanya menggeleng sebagai jawaban, lalu dia mengusap pelan pundakku sedikit memberi rasa tenang
"Jangan bikin aku ikut sedih dong shan, mana Shani yang aku kenal tomboy dan suka manjat pohon, kenapa sekarang jadi suka banget galau" ucapannya itu bukannya menenangkanku tapi malah membongkar aib ku, dasar
Setelah aku tenang dari tangisku ku angkat tanganku dan menjewer telinganya dengan sangat kencang, dia meringis kesakitan
"aaaaw..aaaawShan sakit.. LEPAS" dia mencoba melepas tanganku yang menjewer telinganya tapi nihil justru aku semakin kuat menjewer ya
"Sumpah ya lama-lama telinga ku putus Shan, please ampuni hamba mu ini shan" ucapnya dengan lirih, melihatnya menjadi iba, ku lepaskan jeweranku padanya
Dia mengusap telinganya yang sudah memerah karena ku
"Haduh...uhh sakit mama"
"Ngadu aja sama mama sana!" Ucapku
"Gue bilangin emak gue Lo"
Aku hanya mendelik
"Apaan sih!"
"Lagian kenapa sih malam-malam gini tiba-tiba nangis, yang jaga keamanan aja sampe lari, di kira kuntilanak yang nangis"
"Mana ada jangan ngada-ngada" ketus ku
"Itu kotak apa Shan?" Tanyanya kepo

KAMU SEDANG MEMBACA
My Doctors (END)
TeenfikceSeorang gadis yang berputus asa melawan penyakit yang di deritanya merasa tidak berguna lagi hidupnya dan merasa hanya membebani orang-orang yang ia sayangi sampai akhirnya datang seseorang yang merubah segalanya "jangan mengenalku lebih dalam atau...