Makin ke sini Aluna makin penasaran sebenernya ada apa sih antara Biru sama Jevan? Aluna sadar ke-enggaksukaan Biru ke Jevan tuh bukan semata-mata karena cowok itu coba buat deketin dia, tapi emang dari awal hubungan mereka itu udah nggak baik.
Biru yang selalu emosi dan marah tiap kali ada sesuatu yang berkaitan dengan Jevan, dan Jevan yang sengaja mancing emosi Biru. Kayak di IGD tadi, ekspresi muka Biru mendadak kaku waktu tau kalo Ibu yang Aluna tolong ternyata adalah Mamanya Jevan, dan Biru langsung maksa Aluna buat pulang.
Aluna emang enggak protes dan banyak tanya kenapa Biru harus bersikap kayak gitu, tapi diliat dari ekspresi Biru yang masih tetep kaku bahkan saat mereka udah sampe kampus. Dari situ Aluna sadar kalo ada sesuatu diantara Biru sama Jevan yang enggak dia tau. Jauh sebelum dia kenal dua cowok itu.
"Hoi! Ngelamunin apaan lo?!" Celine ngelambain tangannya di depan muka Aluna. "Ngelamun jorok ya lo?"
Aluna memutar mata malas. "Apaan sih Cel. Ngapain lo di kelas gue?"
Celine narik kursi buat duduk di samping Aluna sebelum ngeliatin layar HP-nya.
"Apaan?" tanya Aluna bingung.
"Ini temennya si Biru?" tunjuk Celine ke foto cowok yang terpampang di layar HP-nya.
Aluna ngangguk setelah bener-bener ngeliat foto itu, "si Rangga, ngapain emang dia?"
"Follow instagram sama nge-WA gue."
"Terus?"
"Ya terus gue penasaran itu cowok dapet nomor gue dari siapa Aluna."
"Ya tanya langsung aja ke orangnya."
"Nggak dijawab, kayak sengaja gitu, tapi kalo gue nanya yang lain dijawab, nyebelin banget."
"Cie udah nanya-nanya yang lain," ledek Aluna, "nanya apaan lo?"
"Ada deh, udah ah gue mau balik ke kelas gue," sebelum bener-bener pergi Celine sengaja nyium pipi Aluna, yang jelas buat Aluna langsung mencak-mencak.
Celine yang masih berdiri di depan pintu kelas cengar-cengir ke arah Aluna. Dia nggak sadar aja kalo di belakangnya ada dosen yang mau masuk.
"Goblok banget sih Celine," celetuk Kania yang baru dibangunin Aluna karena daritadi dia tidur waktu dosen belum masuk dan bangun-bangun langsung ngeliat kelakuan absurd si Celine.
"Sahabat lo," kata Aluna.
"Sahabat lo juga ya, Lun," balas Kania.
Aluna, Kania, dan temen-temen sekelasnya nggak bisa nahan ketawa waktu Celine balik badan terus kaget karena ada dosen di depannya.
Celine meringis sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya, dia salting.
"Ngapain kamu berdiri di depan pintu?"
"Nggak ngapa-ngapain kok Pak. Permisi, Pak Nara."
Dosen yang dipanggil Pak Nara itu cuma bisa geleng-geleng kepala aja ngeliat kelakuan aneh mahasiswinya sebelum masuk ke kelas dan memulai kegiatan perkuliahannya.
***
"Sumpah gue malu banget anjrit tadi. Nggak ada muka lagi gue di depan Pak Nara." Celine masih menyesali kegoblokannya tadi di sepanjang jalan mereka turun ke lantai satu buat pulang.
"Ya lo ngapain pake cengar-cengir segala di depan pintu," komentar Kania.
"Ya lo berdua ngapain nggak ngasih tau kalo Pak Nara ada di belakang gue?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU'S GIRLFRIEND
Fiksi RemajaKehidupan Aluna yang awalnya hanya berpusat pada kegiatan kampus minus cinta-cintaan mendadak berubah seratus delapan puluh derajat semenjak Biru dengan lancang menciumnya dan mengakuinya sebagai pacar. ((Chapter banyak karena ada Daily Chat-nya))