Aluna berdecak keras waktu ngeliat Biru di parkiran fakultasnya. Aluna tau Biru emang sengaja nungguin dia.
"Minggir," usir Aluna ke Biru yang berdiri di depan pintu mobilnya, "Biru!" kesel Aluna waktu Biru nggak sedikit pun bergerak.
"Aku nggak mau berantem sama kamu cuma gara-gara Jevan. Sini kunci mobilnya."
"Nggak!" Aluna menghindar waktu Biru mau ngambil kunci di tangannya. "Minggir aku mau pulang."
"Aluna."
"Bisa nggak sekali ini aja hilangin sifat pemaksa kamu ini?"
"Aku nggak akan maksa kalo kamu nurut."
"Aku bukan budak yang harus selalu nurutin apa kata majikannya."
"Omongan kamu makin ngelantur kemana-mana, ya," Biru menghela napas, ditatapnya Aluna lekat, "aku beneran nggak mau berantem sama kamu Aluna. Aku minta maaf."
"Nggak usah minta maaf kalo kamu nggak ngerasa salah."
Lagi Biru menghela napas, sedikit frustasi. "Kamu maunya aku gimana?"
"Tolong minggir, aku capek, mau pulang."
Biru ngulurin lagi tangannya, "sini kuncinya."
Dengan penuh rasa kesel Aluna akhirnya ngasih kunci mobilnya ke Biru, dan masuk ke mobil. Biru senyum tipis, dia langsung cepet-cepet nyusul masuk juga.
Aluna milih buat mejemin matanya selama perjalanan, nggak sedikit pun dia nanggepin Biru yang berusaha ngajak dia ngomong.
"Belum lama ini ada cewek cantik bilang ke aku katanya kita tuh nggak boleh tidur sore-sore soalnya bisa meningkatkan resiko kematian," Biru sesekali ngelirik Aluna, "mau tau nggak nama cewek cantiknya siapa?" tanya Biru.
"Nggak!" jawab Aluna ketus.
"Alhamdulillah akhirnya ngomong juga pacar aku."
Aluna mendengus. Dia buka matanya cuma buat natap sinis Biru, dan Biru malah senyum tipis terus ngusap sekilas pipi Aluna.
"Maaf kemaren aku nggak ngangkat telpon kamu. Aku ketiduran di kosan Rangga." Biru tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.
"Kosan Rangga?"
"Iya. Aku nugas di sana tapi nggak lama malah ketiduran."
"Sejak kapan Rangga satu kosan sama cewek?"
"Hah?" Biru kaget denger pertanyaan Aluna. "Rangga mana pernah satu kosan sama cewek. Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"
"Kemaren waktu aku telpon kamu yang ngangkat cewek."
"Cewek?"
"Iya cewek."
"Oh, palingan si Lala."
"Lala siapa?"
"Temennya Alvie. Dia kemaren emang sempet ke kosan Rangga bentar."
Sekarang malah Aluna yang jadi bingung. Kenapa si cewek bernama Lala itu bilangnya Biru tidur di kosan dia kalo kenyataannya itu kosan Rangga.
"Aku malah baru tau kalo Lala yang ngangkat. Soalnya waktu aku bangun Alvie yang ngasih tau kalo kamu telpon aku. Dia nggak bilang kalo yang angkat Lala."
Biru ngelirik Aluna yang keliatan kayak bingung mikirin sesuatu, "kenapa? Muka kamu kayak bingung gitu?"
Biru menghadap ke Aluna waktu mobil mereka berhenti di lampu merah.
"Waktu aku tanya kamu di mana, si Lala Lala itu bilang kalo kamu lagi tidur di kosan dia."
"Pantesan." Biru ngusap-usap dagunya sambil senyum-senyum ke Aluna.
![](https://img.wattpad.com/cover/233272367-288-k199957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU'S GIRLFRIEND
Teen FictionKehidupan Aluna yang awalnya hanya berpusat pada kegiatan kampus minus cinta-cintaan mendadak berubah seratus delapan puluh derajat semenjak Biru dengan lancang menciumnya dan mengakuinya sebagai pacar. ((Chapter banyak karena ada Daily Chat-nya))