Estrella Lunar

Epilog

✨⏳

Kita pastinya tidak akan pernah tau rahasia semesta. Tapi, sekarang ada satu hal yang telah kita ketahui yaitu kita sudah terikat dan ditakdirkan untuk selalu bersama.

——

2 tahun kemudian.

Bulan Pradipta kini sudah menjadi mahasiswa diperguruan tinggi elit jakarta bersama Raya dan juga Revan.

Sedangkan Stela dan Riko, mereka berdua sepakat bertunangan dan mengambil kuliah diluar negeri. Hubungan mereka semakin erat, dan setiap malam, mereka skype an bersama.

"SABIT!" Panggil Raya keras sengaja mengejutkan saat melihat Bulan sedang asik duduk sendirian dikursi taman kampusnya.

"Raya! Lo ngagetin aja." Balas Bulan dengan menggeser tubuhnya bermaksud menyuruh Raya untuk duduk disampingnya.

"Ngapain lo duduk ngelamun sendirian disini?" Tanya Raya.

"Lagi nunggu jemputan, kelas gue sudah bubar dari tadi.." Jawab Bulan santai sambil menikmati udara taman yang kini terasa lebih menenangkan.

"Enak banget lo, gue masih ada kelas abis ini." Ucap Raya cemberut dan meletakkan kepalanya dipundak Bulan.

"Revan mana Ray?" Tanya Bulan sambil mengelus rambut Raya yang nampak kelelahan.

"Kayak ga tau manusia itu aja, main game noh sama maba kesayangan dia." Jawab Raya.

"Vanila? Eh maksud gue Akila?" Tanya Bulan ragu.

"Iyalah.. ! siapa lagi yang mau bucinan sama sepupu gue yang gesrek itu!" Jawab Raya keras dan tak sadar membuat seseorang yang melewati mereka kini menatap nya heran.

"APA LO LIAT-LIAT! SANA PERGI..!" Usir Raya kesal membuat Bulan terkikik sendiri.

"Laki lo lama juga ya jemputnya?" Tanya Raya sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.

"Udah otw kok katanya.." jawab Bulan tersenyum manis.

"Yaudah, gue nemenin lo dulu deh." balas Raya.

"Kelas lo Gimana?" tanya Bulan pada Raya.

"Belum lah, santai." jawab Raya sambil membuka handphone keluaran terbaru miliknya.

"Anak Sastra emangnya boleh nyantai?" tanya Bulan lagi.

Sedikit informasi, Raya dan Revan telah memutuskan untuk melanjutkan kuliah mereka dengan mengambil jurusan sastra yang sangat mereka sukai.

Jangan salah!  Anak Sastra Itu Orang-Orang Unik yang Bisa Menikmati Hidup dengan Caranya Sendiri. Contoh saja seorang Revan Pratama.

"Tau gue pusing! Diomelin dosen mulu dah. Anak sastra keras cuy.." ucap Raya kembali teringat tugas-tugasnya.

"Iya keras banget! sampe kayak orang gila baca puisi galau di tengah taman hahaha" Balas Bulan tertawa saat mengingat tingkah absurd Raya.

"Tapi lo lebih sih lebih keras ya ngga? Gilak sahabat gue anak Fakultas kedokteran. Cita-cita lo sejak masih jadi Zigot kan?" ucap Raya yang sedikit banyak tahu keinginan serta harapan sahabatnya.