Savior

381 76 39
                                        

Disaat aku jatuh dan terpuruk, disitu kamu ada. Membantuku bangkit dan menjadi salah satu alasan untukku bertahan.

- Bulan -

***

Bintang terdiam menatap lantai bersih Rumah sakit. Sedari tadi, yang ia lakukan hanyalah terdiam membisu sambil memegang kertas putih dengan bercak noda darah.

Revan dan Riko yang melihat sahabatnya seperti itupun hanya bisa menemani Bintang duduk sendirîan.

"Lo harus ikhlas.." ucap Riko menepuk pelan pundak Bintang.

"Bener bro! Lo harus relain kepergian dia.." Ucap Revan membuat Bintang menatapnya sebentar setelah itu menundukan kepalanya lagi menatap kertas yang ada di genggamannya

"Bintang..giliran kamu." Ucap Papanya setelah keluar dari ruangan yang ada dihadapannya bersama ayah Pradipta.

"Kamu harus ikhlas..Bintang." Ucap Ayah Pradipta setelah itu melangkah meninggalkan Bintang.

Bintang bangkit berdiri dan berjalan pelan kearah ruangan yang tak bernyawa tersebut. Bintang memandangi sekujur tubuh kaku yang sudah terbalut kain putih menutupi seluruh tubuh itu.

"Maaf.." ucap Bintang singkat. Bintang segera keluar dari ruangan tersebut dan berlari kearah rooftop rumah sakit.

Bintang menghela nafasnya berat. Pikirannya melayang saat mengingat masa kecilnya bersama seseorang yang telah pergi meninggalkannya.

"Sebenci apapun gue sama lo.. Lo tetap sepupu gue, Senja."

"Gue memang pengen bunuh orang yang udah nyakitin cewe gue.. tapi kenapa orang itu harus lo..SENJA SIALAN!"

Flashback On

DOR!!

"Senja!"

"Bulan.."

Senja dengan cepat menekan pelatuk pistol tersebut hingga mengenai jantungnya sendiri.

"Selamat tinggal, sepupu manja.." ucap Senja sebelum memuntahkan darah dari mulutnya dan jatuh tergeletak menutup kedua matanya.

"Bulan! Bangun.." ucap Raya keras saat melihat Bulan jatuh pingsan tidak sadarkan diri.

"Bulan..!"

"Bintang, panggil ambulance sekarang." Ucap papa Bintang cepat dengan memangku kepala Senja.

"Langit..cepat buka pintu mobil!" Ucap ayah Pradipta dengan menggendong tubuh Bulan menuju mobil.

Flashback Of

"BANGSAT!" Umpat Bintang keras seraya terduduk memandang langit yang nampak mendung tersebut.

Bintang membuka kertas putih tersebut dan menatap tulisan yang amat sangat ia kenal.

Untuk sepupu manja, Bintang Xigera.

Estrella LunarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang