Accident

486 94 73
                                        

✨🌗

Tuhan itu adil. Buktinya, Tuhan kirim kamu yang hampir sempurna untuk aku yang banyak kurangnya.

- Bulan -


***

"Namanya, Senja."

Keduanya terdiam sesaat menikmati pemandangan matahari terbenam.

"Bintang.."

"Terima kasih sudah menjadi salah satu alasan untuk aku bahagia." sambung Bulan tersenyum manis hingga menampakan mata bulan sabitnya.

"WOI! AYO PULANG..!" pekik Raya saat melihat Bulan dan Bintang masih anteng duduk dengan menatap pemandangan matahari terbenam.

"Pulang pake apa? Kan sepedanya udah dibalikin!" ucap Bulan berdiri dari duduknya menatap Raya, Langit dan Revan.

"Riko sama Stela udah jemput noh didepan." ucap Revan dengan menunjuk mobil milik Bintang sudah terparkir rapih.

"Pulang." ucap Bintang menggenggam tangan Bulan melangkah kearah mobilnya dengan melewati Raya, Langit da Revan.

"Woi tungguin!" ucap Langit, Raya dan Revan berlari menghampiri mobil Bintang.

"Cepetan!" ucap Bulan keras lalu masuk kedalam mobil Bintang.


***

Disiang hari didaerah Bali, mereka kini pergi berbelanja oleh-oleh sebelum besok pagi mereka akan Pulang kerumah dan melanjutkan aktifitas masing-masing.

"Besok kita pulang?" tanya Bulan pada sang bunda.

"Iya, kamu kan harus sekolah. Bentar lagi mau ujian loh." jawab bunda mengalihkan tatapannya dari barang antik yang akan dibeli.

"Bulan..Itu gelangnya lucu kan? Kamu mau?" tanya bunda saat melihat sebuah gelang antik yang sangat cantik.

"Mau bunda." ucap Bulan antusias berdiri disamping sang bunda.

"Bulan, dijaga ya gelangnya." Ucap Bunda dengan mengelus rambut Bulan dengan sayang.

"Pasti." ucap Bulan tersenyum manis kini menatap gelang yang ada di pergelangan tangannya.


***

Selesai berbelanja, Bintang kini mengajak Bulan dan lainnya pergi makan siang disalah satu restoran besar yang ada dibali.

"Selamat datang Tuan Muda Xigera" ucap Pegawai restoran bintang 5 saat melihat kedatangan anak dari pemilik restoran.

"Siapa?" tanya ayah kepada Bintang saat pegawai restoran itu menatap Bintang dengan tersenyum lebar.

"Restoran ini punya Papa Bintang, Om." Jawab Riko yang melihat Bintang hanya terdiam.

"Gila Bro! Seriusan ini punya lo?" tanya Langit masih tidak percaya.

"Iya, ayo masuk." ucap Bintang mempersilahkan ayah dan bunda masuk terlebih dulu.

"Kalau begini ceritanya, adek gue mah aman aja." ucap Langit geleng-geleng kepala saat masuk kedalam restoran dengan menggenggam tangan Raya.

Estrella LunarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang