Perpisahan

211 58 73
                                        

Benar tidak? Putih Abu-abu itu merupakan masa yang paling indah dan tak terlupakan?
Ingatkan jika salah.

- Bulan -

***

Hari sabtu bukankah hari yang dinantikan oleh semua orang? Tapi tidak untuk sang Bulan.

Sedari tadi, Raya sudah lelah membujuk Bulan untuk tidak menangis karena ia takut jika make up mahal yang dikenakan Bulan akan luntur. Emangnya make up mahal bisa luntur?

"Gue ga mau pergi ke acara perpisahan Raya, TITIK." Ucap Bulan dramatis.

"Yaelah! Acara perpisahan doang woi.. Semua orang bahkan menunggu momen ini, nah elo malah kagak mau."

"Gue tetep ga mau pergi!" Ucap Bulan keukeuh.

"Liat! Lo liat diri lo dikaca!" Ucap Raya sedikit ngegas.

"Ada yang salah dari wajah gue, Ray?" tanya Bulan dengan melihat pantulan wajah dari kacanya.

"Ck! LO ITU UDAH CANTIK DIDANDANIN SAMA MAKE UP ARTIS GUE! Kenapa jadi ga mau pergi sih?!"

"Gue kagak mau pisah sama kalian..hiks." Ucap Bulan pelan. Raya pun mencoba mengatur nafasnya menghadapi ratu drama didepannya sekarang.

"Kita ga akan berpisah Bulan, tapi kita akan memulai awal untuk sukses sama-sama kedepannya. Kita akan kuliah, kerja, dan sukses. Itu kan janji Kita?" Ucap Raya bijak.

"Iya..tapi kan.."

"Gada tapi-tapian! Sekarang ambil tissu terus apus air mata lo! Kita berangkat sekarang ke aula sekolah. Kita udah mau telat cantik! Kesel gue lama-lama."

"Maaf.." Ucap Bulan pelan.

"Ga! Gada kata maaf dan Makasih diantara persahabatan kita." balas Raya tegas.

"Ckck! Dasar." Ucap Bulan kembali tersenyum saat melihat kelakuan sahabat gilanya.

"Suami lo mana?" tanya Raya ngasal.

"Ck! Suami mana? Gue belum nikah! Asal lo tau." Jawab Bulan kini berdiri disamping Raya yang tengan berkaca.

"Tau gue tau..Bintang mana Bintang?" tanya Raya lagi dengan menambah lipstiknya.

"Bentar lagi katanya."

"Yaudah kita tunggu dibawah aja. Ayo cepet!"

"Iya sabar! Kebaya gue kenapa rasanya sempit sih?" Ucap Bulan saat merasa sesak memakai kebaya berwarna biru pastel yang dihadiahkan oleh sang Pacar.

"Kebanyakan makan ice cream lo mah!" Ucap Raya ngegas.

"Yaudah b aja gausah ngegas."

"DAHLAH." Ucap Raya frustasi.

Tin! Tin!

Terdengar klakson mobil Bintang yang telah masuk kedalam halaman rumah Bulan.

Estrella LunarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang