5

1K 126 0
                                    

Sasuke Pov

Haruno Sakura ....

Menurutku itu adalah sebuah nama yang indah namun aneh. Tentu saja aneh, apa kalian pernah melihat seorang gadis berambut merah muda selain anak tunggal Haruno? Tentu tidak, karena yang aku tahu hanya Haruno lah yang memiliki gen berbeda. Selain nama dan juga warna rambutnya yang aneh, sifat gadis itu mempunyai daya tarik tersendiri bagiku.

Mereka berlima gadis yang tidak menyukai kami dan sepertinya mereka sangat menghindar dari kami berlima, entah karena apa tapi sepertinya memang begitu.

Aku lebih tertarik pada seorang gadis berambut merah muda itu. Senyumnya manis walaupun ia lebih sering bermuka datar sepertiku.

Tapi demi apapun, kurasa dia lebih menakutkan dari pada aku. Karena apa? Jelas saja dari mata dan juga sikapnya yang suka berubah-ubah membuatku berpikir demikian.

Kulihat sekarang ini ia sedang berbicara pada teman-temannya dan juga Lee?

Sebenarnya aku iri dengannya.
Baru dia yang bisa mendekati para gadis cantik itu.

Baru seminggu mereka bersekolah di sini, fansnya sudah meledak kemana-mana terutama kaum laki-laki.

Aku sangat penasaran dari mana asal Haruno Sakura itu.

Sasuke pov end

Setelah insiden minggu lalu, Sakura dkk menjadi bahan pembicaraan para siswa dan siswi di sekolahnya. Ibarat seekor semut menemukan sebuah makanan, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk membawa makanan tersebut.

Tapi mereka tidak menggubrisnya karena percuma. Lagipula itu kan memang taktik yang mereka lakukan agar tidak diganggu para fans fanatic.

"Hah ..., padahal aku berharap bisa bersanding dengan mereka."

"Mau bagaimana lagi mereka itu penyuka sesama jenis."

"Bodoh, bagaimana bisa seperti itu."

Prince KHs yang mendengar keluh kesah para fans Sakura dkk hanya bisa diam dan membatin 'Berlebihan'

"Ayo ke kantin aku lapar," ucap Naruto.

"Mendokusei na, ikuso."

"Terlalu berisik."

"Mereka sepertinya masih tidak terima hingga akhirnya frustasi." celetuk Sai.

"Hn"

Sesampainya di kantin mereka di hadiahi teriakan yang memekakan telinga.

Oh astaga!! Tidak bisa kah berhenti berteriak' batin mereka.

"Sasuke_kun ayo duduk di sini bersama kami."

"Naruto, kau ingin ramen? Kan ku buatkan khusus untuk mu."

"Neji, aku berharap bisa duduk dengan mu."

"Hey, lihat itu," ucap Naruto sambil menunjuk lima kursi kosong.

"Yang benar saja. Satu meja dengan gadis-gadis itu? Aku tidak pernah berpikir demikian."

"Aku bersyukur," ucap Sai dan berjalan mengikuti Naruto.

"Permisi nona-nona, boleh kami bergabung?" tanya Naruto.

Sakura dkk yang sedang berdebat pun harus menghentikan perdebatan mereka dan memandang para prince KHs itu datar dan dingin.

Para prince KHs awalnya merinding, tapi tidak berselang lama, para gadis itu tersenyum manis dan mempersilahkan mereka duduk.

"Silahkan, tapi jangan hiraukan kami yang berisik ini," jawab Ino memperingatkan dan dijawab anggukan oleh para lelaki itu.

Mereka memakan makanan secara khidmat tanpa menghiraukan para fans mereka yang sedang memperhatikan dengan tatapan cemburu.

"Hey, Jidat! Kami penasaran kenapa kau dibuang ke Tokyo oleh bibi Mebuki?" tanya Ino.

Mereka yang mendengarkan penuturan Ino kaget.

'Dibuang?' batin mereka.

Sedangkan yang ditanya hanya duduk santai tanpa ada niatan menjawab.

"Oh tidak lagi, Jidat kesayanganku tuli, eh?" ejek Ino.

"Urusai pig" ucap Sakura ketus dan melanjutkan acara minumnya.

"Hoho atau bibi Mebuki sudah punya anak simpanan, eh? Oh kasian sekali kau Jidat hahaha," ejeknya lagi dan langsung mendapat jitakan kasih sayang dari Temari.

"Kau membuat suasananya buruk."

Para prince KHs hanya diam menyaksikan interaksi mereka. Sungguh, mereka tidak menyangka jika teman-teman Sakura sangat banyak bicara.

"Ayolah, Jidat Sayang," mohon Ino.

"Hn."

"Ahay, aku mencintai Jidat mu itu."

"Hanya masalah kecil ," ucap Sakura santai.

"Apa? Kau mencuri makanan bibi Mebuki?" tanya Ino penasaran.

"Baka!!" ucap Tenten.

"Hanya masalah kecil. Aku hanya membunuh enam orang yang menggangguku dan dia membuangku ke Tokyo," jelas Sakura membuat mereka yang mendengarkan langsung membelalakkan mata.

Membunuh enam orang dan dengan santainya Sakura bilang itu masalah kecil? Yang benar saja!

"Aku tak mengerti jalan pikiranmu. Apa yang harus dibanggakan dari membunuh? Jika kau bukan orang kaya pasti sudah mendekam di penjara selama-lamanya," sindir Temari sambil meminum jusnya.

"Aku sih tidak heran jika Sakura seperti itu. Karena menurutku setiap orang mempunyai hak dalam diri mereka."

Hinata membantah ucapan Tenten, "Tapi Tenten_chan, kalau menurutku yang dilakukan Sakura_chan sangatlah salah karena membunuh itu sebuah hal yang tabu jika tidak dengan alasan yang kuat serta bukti yang akurat."

"Kau belum bercerita pada mereka, Jidat?"

Sakura menggeleng sebagai jawaban kemudian menatap semua temannya yang ada di sana tanpa memperdulikan kelima lelaki yang tengah mendengarkan penuturan mereka.

"Aku membunuh karena punya alasan. Mereka hampir saja memperkosaku dan kalian tahu bukan jika di sana nafsu seorang laki-laki sangat tinggi? Dan jika kalian berpikir aku belum pernah di penjara, kalian salah. Karena kenyataanya aku sudah masuk kantor polisi beberapa kali dan di penjara beberapa Minggu hingga akhirnya mereka melepaskanku karena kebenaran yang kuungkapkan."

"Tapi bibi Mebuki tidak percaya akan hal itu makanya ia mengirim Jidat kemari," tambah Ino sambil menunggu pesanan yang kedua.

"Sa-sakura_chan menakutkan, ya?" ucap Naruto sambil tertawa kaku.

"Ah? Hehe, maaf ya kami lupa kalau kalian ada di sini," ucap Tenten tenang.

"A-ahaha, lanjutkan ka-kami hanya mendengarkan," lanjut Naruto.

"Padahal aku hanya membela diri mereka nya saja yang bodoh!" ucap Sakura membuat para sahabatnya mendesah kecewa.

"Tapi Sakura_chan bukan kah itu tetap di larang?" tanya Hinata.

"Entah lah. Di sana tidak di berlakukan hal semacam itu. Kalau saja tidak ada yang tau mungkin mereka sudah habis olehku. Dan aku belum dapat mangsa di sini," gumam Sakura pelan tapi masih dapat didengar oleh mereka

BRAAKK!

COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang