16

535 73 3
                                    

Happy Reading📖




Tidak ada yang berubah setelah insiden itu kecuali bertambah dekatnya Sakura dan Sasuke.

Hal ini menjadi perbincangan hangat bagi semua warga KHs terutama mereka yang sangat mengagumi Sasuke.

Hubungan Sasuke dan Sakura semakin dekat atau bisa di bilang sudah memasuki status pacaran.

Setiap hari yang mereka lakukan hanya bertengkar tentang hal-hal sepele. Walaupun ini berawal dari Sasuke yang sering mengganggu Sakura dan Sakura yang meladeninya.

"Ini tidak benar, Sasuke!" ucap Sakura dengan nada rendah kemudian mengacuhkan Sasuke.

"Apa yang tidak benar, hm? Aku melihatnya," ujar Sasuke sambil menyeringai. Sakura mendengus dan menatap tajam Sasuke.

"Sudah kukatakan, yang kau lihat itu hoaks! Bagaimana bisa Uchiha mempercayai berita tolol itu."

Ino dkk tersenyum melihat pertengkaran sahabat mereka.
"Wahh, mereka serasi ttebayo," ucap Naruto sambil menikmati acara drama ala SasuSaku dan dijawab anggukan dan gumaman dari para sahabatnya dan sahabat Sakura.

"Ini untuk pertama kali dari sekian lama Sakura berbicara panjang lebar dan tersenyum manis," gumam Ino pelan namun masih dapat didengar oleh mereka.

"Memang Sakura dulu seperti apa cantik?" tanya Sai dan mendapat tatapan tajam dari Ino.

"Dulu Sakura adalah gadis yang ceria, baik, ramah, sopan, manis, dan peduli sesama. Hanya saja mungkin karena ia mempunyai kelainan atau bisa di bilang kepribadian ganda, membuatnya susah untuk bersosialisasi. karena terkadang bukan Sakura yang menggunakan tubuh itu," ucap Hinata sambil bersidekap dada.

"Namun dengan seiring waktu, Sakura mulai bisa mengendalikan dirinya. Yaaa, walaupun resikonya ia tidak bisa bersosialisasi dengan orang-orang sekitar karena takut terjadi apa-apa," timpal Tenten.

Mereka yang mendengarkan hanya bungkam. "Lalu? Bagaimana dengan reaksi orang tua Sakura?" tanya Neji sambil melirik Tenten.

"Tidak ada, mereka biasa saja. walaupun begitu mereka juga takut jika se waktu-waktu Sakura membunuh mereka. Jadi Sakura sering ditinggal sendiri di negara lain seperti saat ini," jawab Temari diangguki kawan yang lain.

"Kalian tidak takut padanya?" tanya Shikamaru dijawab gelengan oleh mereka.

"Kami berteman dengan Sakura sejak kecil jadi kami tau bagaimana sifat Sakura. Dia tidak akan melakukan hal bodoh jika untuk orang terdekatnya. Namun jika kita mengganggunya saat ia sedang bersenang-senang versi dirinya, dia tidak akan pandang bulu, baik orang tua, sahabat atau orang lain bisa mati di tangannya."

"Kenapa Sakura chan menakutkan ttebayo," ucap Naruto merinding.

"Sakura itu baik hanya saja kita harus pandai mengambil simpatinya. Seperti yang Sasuke lakukan sekarang, aku yakin kalau Sasuke sudah menurunkan harga dirinya lebih rendah," ucap Temari menatap shikamaru sinis dan dibalas tatapan malas dari Shikamaru.

"Aku sudah tau kalau Sakura bukan orang seperti yang mereka katakan dulu. Melihat dari cara Sakura menolak Lee, kita sudah tau Sakura seperti apa," ucap Shikamaru dijawab anggukan oleh teman-temannya.

Ino dkk mengernyit, saling menatap dan mengedikan bahu. "Kalian tau?" tanya Tenten.

"Ya, waktu itu kami juga di kantin," jawab Neji. Mereka bungkam beberapa saat

"Ck Forehead, ayolah aku lapar," ucap Ino sambil berkacak pinggang membuat atensi mereka berpindah pada Ino.

Sakura yang awalnya ingin membalas ucapan pedas Sasuke terpotong dan langsung berjalan meninggalkan lelaki itu begitu saja.

"Aku makan bersama mu ya? uhh, kau tau bukan kalau aku malas memasak," ucap Ino sambil senyum lima jari.

Sakura hanya mendengus kemudian mengeluarkan dua bento. Satu untuknya dan satu lagi untuk Ino. Sebenarnya itu untuk Sasuke, tapi gengsinya terlalu tinggi untuk memberikan pada sang kekasih.

"Astaga, kau sungguh baik, Forehead."

"Kau membawa dua bento?" tanya Temari sambil menunjuk bento yang dipegang Ino.

Sakura mengangguk. "Yaa, aku punya firasat kalau Babi kita tidak membawa makanannya."

Ino menatap Sakura tajam.
"Hei, aku bukan Babi!" ucapnya sambil mengerucut bibir lucu.

Mereka yang ada di sana tertawa kecuali Neji, Shikamaru dan Sasuke yang tersenyum tipis. "Ayo makan ttebayo, aku sungguh lapar," ucap Naruto.

***

"Bagaimana kalau hari minggu besok kita pergi berlibur?" usul Ino sambil membereskan bentonya. Mereka yang tadinya sibuk dengan urusan masing-masing kini menatap Ino dengan berbagai ekspresi.

"Hari minggu itu waktu tidur panjang ttebayo," ucap Naruto mengerucut bibir.

"Hentikan ekspresi menjijikan mu itu, Dobe" ucap Sasuke tajam.

"Ide yang bagus, Babi. Kita bisa sekalian mencari pengalaman," jawab Hinata mencairkan suasana.

walaupun wajahnya terlihat kalem, Hinata itu sosok gadis menyeramkan, tapi tidak semenyeramkan Temari dan Sakura.

"Ya, ada rekomendasi kita pergi kemana?" tanya Temari sambil memainkan ponselnya.

Mengingat para guru tidak masuk dikarenakan ada rapat dadakan dan para siswa dipulangkan lebih awal.

Mereka memikirkan tempat apa saja yang cocok untuk acara berlibur sehari mereka.

Walaupun mereka mendapat jatah libur dua hari yaitu sabtu dan minggu serta jatah libur satu hari yaitu hari senin karena tanggal merah. Jadi jumlah waktu libur mereka tiga hari.

"Pegunungan?" usul Sai.

"Pantai bagaimana?" usul Tenten.

"Mall!" teriak Ino.

"Ck, aku lebih suka usulan Sai saja. Pegunungan itu menyejukan sama seperti pantai hanya saja, kita sudah sering pergi ke pantai bukan?" tanya Sakura dijawab anggukan oleh mereka.

"Yoshh! kita ke pegunungan!!" teriak Naruto semangat.

"Aku akan menyewa Villa pribadi di sana," ujar Shikamaru. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu di sana.

"Dan lebih baik cari villa di pegunungan yang lebih nyaman jangan tempat-tempat horor," ucap Sasuke diangguki oleh mereka lagi.

"Usul yang bagus! Yoshh, kita putuskan besok berangkat jam 7 tepat. Berkumpul di mansion Haruno, oke?!" ucap Ino semangat.

"Bagaimana malam ini kita menginap di mansion Haruno saja?" usul Tenten dijawab anggukan oleh keempat sahabatnya.

"Tidak masalah, aku rindu tidur dengan Forehead" ucap Ino tertawa nista membuat mereka merinding.

"Aku tidak suka tidur dengan mu!" ucap sakura ketus dan meninggalkan mereka diikuti yang lainnya.

"Aku merasakan bagaimana tersiksanya Saku jika tidur bersama mu," sindir Tenten sambil berjalan keluar kelas.

"Hei! Aku kan tidak melakukan pelecehan seksual pada Jidat," sanggah Ino sambil berlari dan menjulurkan lidahnya ke arah Tenten.

Mereka yang melihat hanya geleng-geleng kepala.

Kekanakan!

"Aku jadi makin cinta padanya," gumam Sai pelan saat melihat para gadis itu pergi. Walaupun pelan mereka masih tetap mendengar gumaman Sai itu.
Tersenyum palsu pada mereka dan berjalan santai keluar kelas.

"Wooaaaa! Sai, akhirnya kau jatuh cinta jugaa hahahah ... " teriak Naruto yang baru paham dengan ucapan Sai.

"Bodoh!" ucap Neji dan melangkah keluar diikuti yang lain.

"He? Siapa yang bodoh?" tanya Naruto pada diri sendri.

"Hahh ... aku ditinggal" gumamnya dan melangkah pergi












Semoga nyaman🍀

COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang