3

1.2K 130 4
                                    

Happy Reading📖


Sakura dkk berjalan menelusuri koridor sekolah dengan anggunnya. Banyak pasang mata yang melihat mereka kagum, tapi ada juga yang melihat mereka dengan tatapan tidak suka.

"Dilihat dari raut wajah mereka sepertinya mereka orang yang angkuh."

"Orang kaya, tentu saja."

"Tapi aku menyukai mereka. Walaupun wajah mereka menakutkan, tapi tetap cantik."

"Psstt ... mereka lewat."

Sakura dkk yang mendengar bisik-bisik tetangga itu hanya bersikap acuh. Kalau diladenin juga tidak dapat untungnya batin mereka.

Mereka tetap berjalan hingga ke arah kantin hingga sesampainya di sana suara ricuh kembali menggema. Seperti yang kalian tahu kalau ada pangeran pasti ada tuan putri, bukan? Seperti itulah.

"Astaga, berisik sekali," gumam Tenten.

"Ck, apa mereka tak sayang dengan pita suara mereka?"

"Hanya memekakan telinga."

"Akanku bunuh mereka satu persatu," gumam Sakura pelan.

"Ah, kita duduk di sana saja teman-teman," ucap Hinata sambil menunjuk tempat yang kosong dan di jawab anggukan oleh mereka.

Sesampainya di tempat yang Hinata tunjuk, mereka menunggu pesanan mereka datang.

"Kalian tau?" tanya Ino pada keempat sahabatnya itu.

"Baka! kita baru saja duduk dan kau sudah mau menggosip?"

"Memangnya ada apa, Ino?"

Temari dan Sakura yang mendengar respon dari Tenten langsung membatin 'mulai'

"Kau tak penasaran eh, Jidat? Hinata?" tanya Ino pada kedua sahabatnya.

"Memang apa, Ino_chan?"

"Lanjutkan saja," ucap sakura sambil memasang earphonenya.

"Ternyata kita satu kelas dengan Prince KHs."

Mereka hanya memutar bola mata bosan. "Basi!!" ucap mereka bebarengan dan Ino hanya bisa merengut.

"Kita gunakan peraturan lama, kalian masih ingat, 'kan?" tanya Sakura sambil memainkan sedotan plastik yang ada di dalam gelasnya.

"Tentu saja, kita tidak akan mungkin melupakannya, benarkan?" tanya Ino dijawab anggukan oleh semua temannya.

"Nice."

***

"Tapi menurutku mereka seperti tidak tersentuh dan tidak peduli sesama," ucap Naruto sambil memainkan ponselnya.

"Mendokusei, tapi aku menyukai cara mereka."

"Ya, aku setuju tentang hal itu."

"Aku merasa tertarik dengan kehidupan mereka," gumam Neji sambil membaca buku tebal setebal 5cm.

"Kau tak tertarik pada salah satu dari mereka, Teme?"

"Hn, sudah pasti," jawab Sasuke.

"Kau tau Clan Haruno? Aku baru tau wajah Anak tunggalnya itu sungguh sangat cantik," ucap Naruto sambil menatap teman-temannya.

"Tentu saja, mereka menyembunyikan identitas anak tunggal Haruno semenjak Sekolah Dasar. Entah hanya gosip atau apapun anak tunggal mereka mempunyai kelainan, tapi itu langsung ditutup oleh publik," jelas Neji panjang lebar sedangkan para sahabatnya hanya diam mendengarkan.

"Hn, aku juga pernah mendengar nya dan setahuku kelima gadis itu anak konglomerat dan mereka juga memiliki banyak misteri yang dirahasiakan."

Sasuke yang mendengarkan para sahabatnya bercerita tentang lima gadis tsb hanya bergumam.

"Tapi menurutku sangat susah berdekatan dengan mereka. Jangankan untuk mendekat, untuk berbincang jarak jauh saja tak bisa," keluh Naruto sambil menghela nafas nya.

"Entahlah, mereka membuat kesan pertama yang kurang bagus."

"Tapi setidaknya mereka bukan para hantu koridor sekolah," ucap Shikamaru dengan mode ngantuknya.

"Kita lihat saja."

"Hn."

Karena sedang asik berceloteh ria tidak jelas, para Prince KHs tidak menyadari kalau sedari tadi ada yang menguping pembicaraan mereka.

"Cih, berani sekali mereka datang kembali dan merebut perhatian para pangeran KHs, awas saja kalian," ucap orang tersebut dan langsung melenggang pergi dengan dendam di hatinya.




















Voment don't forget!

COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang