Happy Reading📖
Hari demi hari mereka menemani Sakura di rumah sakit. Ini sudah hari keempat Sakura tidak sadarkan diri setelah insiden itu.
Ino dan sahabatnya yang lain selalu menemani Sakura setelah pulang sekolah hingga malam hari diikuti para Prince KHs. Kini mereka sudah mulai berteman baik meski terlihat canggung.
Mereka sering datang ke rumah Sakit setiap malam menemani para gadis agar tidak kesepian. Walaupun terdengar seperti kesempatan.
Mereka tetap sabar menanti Sakura sadar walaupun sudah hari keempat Sakura tidak kunjung membuka mata tapi mereka tetap sabar menemani.
Kebersamaan mereka kini seperti menumbuhkan benih-benih cinta untuk para pria mungkin? Atau dua-duanya? Entahlah kita lihat saja terus perkembangannya.
Seperti waktu itu, mereka bersembilan sedang memainkan permainan agar tidak mati bosan di dalam ruangan itu.
Permainannya yaitu TOD siapa yang ditunjuk harus memilih antara Truth or dare.***
Sore ini Ino dkk pergi ke rumah sakit. Dengan semangat mereka membawa banyak buah dan bunga.
Saat di depan pintu kamar rawat Sakura, sayup-sayup mereka mendengar seseorang sedang berbicara.Mungkin Tsunade baasan datang batin mereka.
Saat membuka pintu mereka tercengang.
Tepat di hadapan mereka, Sakura sudah duduk di atas ranjang dan Mendengarkan Dokter Uta berbicara.
Brukk
Semua yang mereka bawa jatuh ke lantai. Dengan cepat Ino Menutup mulutnya tidak percaya. Sedangkan Sakura hanya menatap mereka sekilas lalu tersenyum.
Mereka berlari ke arah Sakura sambil memeluknya erat dan menangis bersama.
"Hiks hiks, Sakuuu." Saking tidak tahannya untuk tidak memeluk Sakura, Ino sampai menyenggol Dokter Uta.
"Sakura chan akhirnya sadar juga." Hinata terharu, ia mengusap air mata yang belum terjun sambil memeluk Sakura diikuti Tenten dan Temari.
"Tenanglah, aku baik-baik saja. Uhh sesaak," keluh Sakura sambil tersenyum kepada mereka.
"Hehe maaf, kami merindukan mu. Oh kami-sama, yokatta." Tenten terus menggumamkan pujian kepada Tuhannya atas bangunnya Sakura.
"Bagaimana keadaan mu? Masih ada yang sakit?" tanya Temari sambil mengambil kursi plastic untuknya duduk diikuti teman yang lain.
Sakura hanya menggeleng dan tersenyum manis pada mereka. "Aku baik-baik saja. Hanya pusing, tapi Dokter sudah memberi obat gar pusingku hilang."
"Kau tau, Saki? Ino sering menangis akhir-akhir ini. Dia seperti kehilangan pasangan hidupnya," cibir Tenten menceritakan Ino yang akhir-akhir ini menangisi Sakura, kadang juga ia mengigau tidak jelas.
Sakura tertawa kecil diikuti Temari dan Hinata sedangkan Ino hanya cemberut. "Hei, ini juga salah Jidat! Suruh siapa dia pingsan tak kenal waktu!"
Sakura menunduk lalu menatap keempat sahabatnya "Maaf. Maaf sudah membuat kalian khawatir. Aku bahkan tidak tau kenapa ini terjadi. Rasanya aku tidak pernah melakukan suatu hal buruk waktu itu. Hanya sekedar menampar wanita itu dan selanjutnya aku tidak mengetahuinya."
Mereka saling pandang kemudian tersenyum. "Tak apa, kami bersyukur kau baik-baik saja. Urusan wanita itu, Tsunade baasan yang mengurusnya." Temari menggenggam tangan Sakura sedangkan yang lainnya mengangguk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]
RomanceAkan ada bahagia setelah banyak rasa sakit yang mendera. Karena sejatinya sesuatu yang menyakitkan adalah tahapan rasa bahagia yang tak terduga. HARUNO SAKURA🌸