24

550 68 0
                                    

Happy Reading📖






"Sakura!"

Sakura membalikkan badan saat mendengar seseorang memanggil namanya agak keras.

Dan ia mematung melihat Sasuke berjalan santai ke arahnya.
'Untuk apa dia ke sini?'

Ingin lari tapi sudah terlanjur. Sasuke sudah di depan mata dengan tatapan elangnya.

Sepertinya dia kabur dari kantor karena dilihat dari pakaiannya masih pakaian kerja.

Walaupun dengan pakaian seperti itu, sasuke tetap tampan. tidak, Sasuke sangat tampan dan berwibawa.

Astaga lihatlah rahangnya tegas itu. Wajahnya bak Dewa Yunani, hidungnya yang mancung, dan bibir tipisnya. Siapapun yang melihatnya pasti tidak dapat menyangkal bahwa Sasuke adalah titisan dewa.

'Tampan' batin Sakura terus bergejolak menyebut kata tampan setiap memandang wajah Sasuke.

Bahkan ia tidak sadar jika pipinya sudah memerah karena ulah pikiran dan batin yang sedang bersorak ria.
Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Mungkin sebentar lagi ia akan meninggal karena serangan jantung.

'Ada apa dengan ku' Sakura masih mematung menatap pahatan sang maha kuasa di depannya.

Sangat-sangat tampan dan luar biasa.
'Ada apa dengan pikiranku?'

"Sakura?" Sasuke memegang bahu Sakura membuat empunya tersadar.
Ia mengerjabkan matanya beberapa kali untuk mengumpukan nyawa yang hampir lari dibawa angin.

"Ada apa?" tanya Sakura tenang sambil tersenyum walaupun jantungnya berpacu dengan cepat.

Sasuke mengernyit heran.

"Tidak ada. Tadi aku melihat mu jadi tidak ada salahnya menyapa, 'kan?" Sakura mengangguk kaku saat melihat senyum menawan dari Sasuke.

Astaga Sakura, sudah berapa banyak kau memujinya?

"Lebih baik kita cari tempat untuk mengobrol," usul Sasuke sambil menarik Sakura dengan lembut ke arah restoran seberang jalan.

Sakura langsung tersadar dan melepaskan genggaman tangan Sasuke di pergelangannya.

"Bukannya kau kerja, Sasuke-kun?"

Sasuke menatap Sakura tanpa ekspresi, namun sedetik kemudian ia tersenyum tipis. "Tidak."

Sakura mengangguk dan mengikuti Sasuke dari belakang. Ia mengamati bagaimana tegap dan lebarnya punggung Sasuke.

Jujur saja, genggaman Sasuke tadi sangat hangat dan ia suka.

Tapi dia juga harus sadar diri, mungkin saja Sasuke sudah tidak ada rasa lagi padanya karena sudah sekian lama tidak bertemu dan juga kenangan masalalu sangatlah sedikit.

Dan Untuk ajakan ini, bisa jadi hanya formalitas biasa. Kau bisa menganggapnya kencan seorang teman.

"Pesanlah sesuka mu," ucap Sasuke sambil menyodorkan buku menu pada Sakura.

Sakura hanya menatap buku itu tanpa niatan menyentuhnya.

"Kenapa?" tanya Sasuke saat melihat Sakura hanya diam memandang buku menu yang ia sodorkan.

"Aku ... sama kan saja dengan mu." Sakura bersandar pada kursi yang ia duduki sambil menatap Sasuke.

Entah kenapa ia tidak nafsu makan. Pikirannya tentang sadar diri tadi membuat moodnya down.

COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang