8

802 96 0
                                    

Happy Reading guys.!!!


Mansion Haruno

Hari ini merupakan hari dimana para gadis berkumpul di mansion Haruno.

"Ayolah Jidat, boleh ya kami ikut?" mohon Ino sambil mengeluarkan jutsu memelasnya diikuti oleh teman yang lain.

"Ck, tidak usah memakai mode menjijikan seperti itu aku tak kan luluh," ucap Sakura santai sambil berjalan ke arah dapur.

"Stopp! Kau tidak boleh keluar. Ayolah izinkan kami ikuut." Dengan cepat Ino merentangkan tangan di depan pintu agar Sakura tidak keluar kamar.

"Sungguh kalian keras kepala, aku ke sana tidak untuk liburan. Ayo lah kalian harus mengerti," ucap Sakura kesal.

Bagaimana tidak? Sudah berapa kali ia menolak tapi para sahabatnya itu sungguh keras kepala.

"Ck, selalu seperti itu. Padahal kami ingin ikut." Ino hanya merenggut kesal ke arah Sakura sambil bersidekap dada.

"Apalah kami tanpa mu sakii ...." Kini Tenten pun ikut berbicara setelah sekian lama terdiam.

"Sakura_chan, boleh ya kami ikut."
Hinata pun masih sama batin Sakura.

Kini Sakura hanya berharap pada Temari selaku gadis paling tua dan paling tegas di antara mereka.

Temari yang mengerti sorot mata memohon dari Sakura akhirnya hanya mengedikan bahu acuh.

"Belikan saja oleh-oleh yang mereka suka," ucapnya sambil kembali menekuni acara menonton yang tertunda.

Sakura tersenyum lebar. Oh astaga, harusnya dari tadi begitu!
Melihat Sakura tersenyum lebar membuat tiga gadis yang menolak itu kesal bukan main.

Ayolah, kapan lagi kita jalan jalan batin mereka.

"Kalian dengar? Setidaknya aku bawa kan barang-barang yang kalian ingin kan dari sana," ucap Sakura saat melihat ekspresi kesal mereka dan berlalu keluar kamar.

"Kau tidak asiiikk padahal 'kan kami ingin ikutt!" semprot Ino ketika Sakura tidak terlihat lagi.

Sedangkan Temari hanya tersenyum simpul dan kembali menonton.

Menyebalkan!

Itu lah yang mereka ucapkan dalam hati saat direspon dengan senyuman.

"Jadi, kapan kau akan berangkat?" tanya Temari saat Sakura kembali ke kamar dengan membawa nampan berisi minuman serta aneka cookies

"Lusa," jawab Sakura sambil meletakan nampan itu di meja kecil dalam kamarnya.

"Mendadak sekalii! Aaa ... tidak adil!" sahut Ino sambil duduk di ranjang Sakura.

"Berapa lama kau di sana, Saki?" tanya Tenten yang sepertinya sudah mengikhlaskan Sakura pergi tanpa mereka.

"Paling cepat seminggu paling lambat sebulan."

Kini mereka benar benar kesal dengan Sakura yang seenak jidatnya meninggalkan mereka.

***

Konoha hight school
07:15

Sebuah mobil berjalan indah melewati gerbang KHs dan berhenti tepat di parkiran yang telah disediakan membuat para siswa dan siswi memandang ke arah mereka.

Siapa lagi kalau bukan Sakura dkk.

Hampir setiap pagi mereka selalu di kelilingi siswa dan siswi yang entah memiliki urusan apa di sana. Tapi untungnya mereka sudah terbiasa sejak masuk sekolah menengah pertama.

"Hai Sakura_chan," sapa Naruto ketika mereka berpapasan di koridor sekolah.

" oh, hai juga Naruto," jawab Sakura sambil tersenyum tipis.

" wahh, Sakura_chan makin cantik saja. Tapi sepertinya Hinata tak kalah cantik," puji Naruto sambil melirik ke arah Hinata yang hanya memasang ekspresi datar.

"Hahh, kalian langsung ke kelas?" tanya Sakura pada teman-temannya dan hanya dijawab anggukan oleh Temari sedangkan yang lainnya hanya memasang wajah datar dan memalingkan wajah.

Merajuk, eh?

Sakura hanya menghela nafas panjang. Jika begini harus bagaimana? Terpaksa Sakura juga mendiamkan mereka kecuali Temari karena ia merupakan gadis yang sangat malas jika harus membujuk seseorang walaupun itu sahabatnya sendiri.

Melihat interaksi antara Sakura dengan para sahabatnya membuat kening para prince KHs berkerut. Seperti ada yang aneh? Batin mereka.

Kemudian tanpa aba-aba Sakura langsung berjalan ke arah atap sedangkan keempat sahabatnya berjalan ke arah kelas.

Pikiran Sakura kalut dan bingung.  Hanya dia dan orang tuanya lah yang tahu apa penyakit Sakura. Secara fisik dia memang terlihat baik-baik saja tapi jika dilihat bagaimana susahnya ia berjuang mati-matian menahan dan membuang penyakit yang sudah hampir menggerogoti dirinya membuat Sakura meneteskan air mata.

Lelah

Satu kata itu yang sekarang terpikir oleh Sakura, ia lelah harus berpura-pura kuat di depan temannya. Mereka hanya mengetahui jika Sakura adalah seorang psikopat, namun itu hanya untuk kesenangannya jika tidak perlu maka ia tidak akan membunuh siapa pun.

Sakura selalu bertanya-tanya 'kapan penyakitnya ini berhenti menggerogoti tubuhnya?'

Bulan lalu ibunya datang dan mengatakan bahwa ia harus pergi ke luar negeri untuk melakukan kemoterapi untuk penyakit yang dideritanya.

Terkadang memang tampak biasa saja, tapi Sakura sering sakit dan jatuh pingsan secara mendadak jika penyakit itu menyerang.









Always Happy for you :)
Don't forget Vote and coment:)

COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang