Happy Reading📖
Kini Sakura sudah dibawa ke rumah sakit terbesar di Konoha. Ino dkk berada di sana ditemani oleh Tsunade dan beberapa bodyguardnya. Mereka masih menunggu Dokter yang memeriksa keadaan Sakura.
Tidak ada yang bersuara kecuali Ino dengan isakannya yang sedari tadi belum berhenti. Hinata selalu setia mengelus punggung Ino untuk memberi semangat.
Kemudian, Sasuke dkk datang sedikit tergesa-gesa.
"Ahh, Tsunade sama ,bagaimana keadaan Sakura chan? " Naruto yang lebih dahulu sampai langsung menanyakan keadaan Sakura dan dijawab gelengan oleh Tsunade.
"Dokter belum keluar, mungkin sebentar lagi."
"Hiks hiks Sakuu hiks ... Dia hiks aku, aku salah jika," racau Ino sambil menenggelamkan kepalanya di bahu Hinata.
"Sudah lah, Ino. Sakura baik-baik saja." Temari melirik Ino sekilas kemudian melihat raut wajah Sasuke yang begitu tegang. Merasa acuh dan melanjutkan acara melamunnya.
"Hiks...hikss."
"Ino chan?" Tidak ada tanggapan dari Ino, Hinata langsung menjauhkan wajah Ino dari bahunya dan melihat Ino terlelap.
"Dia terlalu lelah," gumam Tenten sambil membantu Hinata membawa Ino ke ranjang pasien di sebelah kamar Sakura yang sedang diperiksa dan Hinata hanya mengangguk mengiyakan.
Sai hanya bisa prihatin dengan kondisi Ino. Sudah sejak awal ia menyukai Ino jadi melihat Ino seperti itu membuatnya ikut merasakan sakit.
Clekkk
"Bagaimana Dok keadaan keponakan saya?" Tsunade berdiri saat Dokter yang memeriksa Sakura keluar.
Dokter itu menatap mereka yang ada di sini kemudian tersenyum kepada Tsunade. "Mari ikut saya, Tsunade sama. Silahkan masuk, tapi dimohonkan jangan membuat ribut, permisi."
Tsunade menatap mereka kemudian mengikuti Dokter tersebut.
Kriieett
Temari membuka pintu ruang tsb kemudian berjalan ke arah dimana Sakura berbaring. Ia menatap Sakura yang dipasang infus di tangan kirinya.
Wajahnya begitu pucat, ia merasa prihatin.Kemudian Tenten datang diikuti Sasuke dkk, ia mengambil tempat di samping Temari. "Bagaimana keadaannya?" tanyanya tanpa melirik Temari.
Temari hanya mengedikkan bahu kemudian menatap lima pria di dalam ruang tsb. "Kenapa mereka masuk?" Tanyanya pada Tenten dan hanya dijawab gelengan.
Temari menghela nafasnya sejenak. Ia tidak menyangka ini akan terulang lagi untuk Sakura. Ia hanya bisa berharap Sakura baik-baik saja.
"Jadi bagaimana keadaan ponakan saya, Dok?" tanya Tsunade saat sampai di ruangan Dokter Uta yang telah memeriksa Sakura tadi.
Dokter Uta menghela nafas, ia bingung harus menjelaskannya dari mana. "Maaf sebelumnya Tsunade sama , ini sepertinya tidak akan mudah. Anda tau bukan kalau Sakura mempunyai penyakit kanker otak? Hal-hal yang tidak terduga dan sangat memberatkan dapat membuat Sakura terguncang. Semakin lama dia terguncang maka semakin cepat pula kanker itu menyebar," ungkapnya.
"Lalu saya harus bagaimana, Dok?" Tsunade menatap Dokter Uta karena rasa khawatirnya.
"Lebih baik ia tidak terlalu memikirkan hal-hal yang berat karena itu dapat memberikan efek yang tidak dapat kita duga."
Tsunade hanya bergumam pelan sambil melirik lantai yang ia pijak. pikirannya menerawang jauh.
"Biklah, terimakasih atas penjelasan nya, Dok." Ia berdiri menyalami Dokter Uta dan berjalan keluar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]
Roman d'amourAkan ada bahagia setelah banyak rasa sakit yang mendera. Karena sejatinya sesuatu yang menyakitkan adalah tahapan rasa bahagia yang tak terduga. HARUNO SAKURA🌸