9

681 84 1
                                    

Happy Reading📖

Kriieett

Suara pintu atap yang terbuka membuat Sakura menghapus air matanya dengan kasar kemudian berbalik dan menemukan seseorang yang sedang berdiri di sana.

Sasuke?

Untuk apa ia ke sini? Itu lah yang ada di pikiran Sakura.

"Ehem." Sakura sedikit batuk untuk mencairkan suasana dan memandang Sasuke tajam.

Layaknya berkata 'apa yang kau lakukan disini'

"Hn." Sasuke berjalan ke arah pagar atap menikmati hembusan angin di pagi hari.

Terdiam selama beberapa menit. Sakura paling tidak suka dengan keheningan walau dia sendiri lebih suka sendiri.

"Tidak perlu berpura pura kuat." Masih dengan posisi awal.

"Apa maksud mu?" tanya Sakura sinis membuat atensi Sasuke beralih ke arah Sakura.

"Menangis serta meratapi diri, eh?" cibir Sasuke sambil berjalan ke arah sakura.

Hal itu membuat Sakura harus mundur perlahan dan menabrak dinding yang ada di belakangnya.

"A-apa maksud mu? Dan jangan mendekat, ahk!"  Sakura gugup saat Sasuke sudah berada di depannya dengan jarak sekitar satu meter.

"Apa kau berpura-pura bodoh, Haruno Sakura?" Sasuke menekan 'kan kata-katanya pada nama Sakura.

Lelaki itu menipiskan jarak antara keduanya membuat Sakura menutup mata.

Sasuke terkekeh ringan saat Sakura menutup mata dan dengan refleks mengacak rambut gadis itu.

"Kau bisa bercerita padaku jika ada masalah, Cherry," ucapnya seraya berlalu meninggalkan Sakura di atap sekolah.

Sedangkan Sakura masih terlalu lambat untuk menyadari.

"Apa yang kupikirkan?" gumamnya seraya memegang rambut yang di acak Sasuke.

"Hahh, aku pasti sedang pusing," tambahnya dan berlalu keluar atap menuju kelasnya.

***

Jam istirahat adalah waktu para siswa dan siswi untuk menuntaskan peperangan dengan para cacing di perut seolah sudah menjadi tradisi turun temurun.

Haruno Sakura, gadis itu berjalan keluar kelas sendirian.

Kenapa tidak bersama sahabat-sahabatnya? Jawabannya karena ia memang ingin sendiri.

Ayolah dia 'kan memang berniat mendiamkan para sahabatnya sampai ia berangkat keluar negeri.

"Hei, dimana Sakura_chan?" tanya Tenten pada ketiga sahabatnya.

"Tadi aku melihatnya keluar. Aku merasa tidak enak mendiamkannya," jawab Hinata merasa bersalah pada Sakura.

"Kau mau kemana, Babi!" teriak Temari saat melihat Ino berlari keluar kelas.

"Ck, dasar Babi Ino" lanjutnya sambil berlari mengejar Ino diikuti oleh Tenten dan Hinata.

Sedangkan para Prince KHs yang sejak tadi di sana mendengarkan mereka hanya mengedikkan bahu acuh. Toh hanya masalah pertemanan.

"Aku merasa jika mereka itu aneh," gumam Sai sambil melirik para sahabatnya.

"Bukankah dari awal mereka memang aneh?" respon Neji atas ucapan Sai.

"Ahk kalah! Ck, Shika biar aku yang menjadi pemenangnya untuk saat ini," teriak Naruto yang sibuk dengan gamenya bersama Shikamaru.

"Ck, Mendokusei, kau saja yang bodoh." Shikamaru hanya melirik sekilas ke arah lawannya.

"Sasuke, aku tadi melihat mu berjalan ke arah atap. Apa yang kau lakukan di sana? Dan sepertinya Sakura juga di sana" tanya Sai pada Sasuke yang sedang mendengarkan musik lewat earphonenya.dan hanya dijawab gumaman oleh Sasuke.

"Wooaaaa, Teme. Apa yang kau lakukan bersama Sakura_chan? Kau menembaknya?" tanya Naruto dengan tampang bodoh membuat Neji ingin memukul kepala Naruto sampai benjol.

"Urusai, Dobe" jawab Sasuke sambil menatap Naruto tajam, tapi tidak sampai membuat Naruto takut. Lelaki pirang itu malah tertawa terbahak-bahak dengan reaksi yang diberikan Sasuke.

"Hahaha ... ,kau lucu, Teme. Tapi tak apa, aku mendukung mu untuk mendapatkan Sakura_Chan yang cantik itu. Ah bagaimana ya jika Es Kutub bertemu Es Kutub? Hahaha ...." goda Naruto diselingi candaan yang menurut Sasuke sangat konyol itu.

Ayolah sampai di sini pun mereka paham bahwa kelima prince KHs itu menyukai para gadis aneh tapi cantik seperti Sakura dkk.

"Naruto no baka," gumam Sai pelan tapi masih didengar oleh Naruto.

"Hei! Kau mayat hidup, aku tidak bodoh tau," ucap Naruto melotot namun hanya ditanggapi dengan senyum palsu oleh Sai.

"Lagi pula mereka seperti tidak menyukai keberadaan kita, itu sangat menantang bagiku," ucap Neji sambil memainkan bolpin yang ia pegang.

"Benar sekali. Aku jadi penasaran bagaimana cara mereka menolak pesona kita? Hahh, andai aku bisa mendekati Hinata," keluh Naruto.

Sasuke hanya bergumam sambil memejamkan mata dan mengingat interaksi pertamanya dengan Sakura setelah beberapa bulan ia tahan.

Kasihan sekali kau Uchiha!





Komentar kalian adalah semangatku🤗

COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang