12

625 80 2
                                    

Happy Reading📖

Kantin pagi ini begitu ricuh, pasalnya pagi-pagi seperti ini pangeran kita berjalan memasuki kantin.

"Kyaaaa ... Sasuke kun!!"

"Sai senpai berikan aku senyum penyemangat!!"

"Neji kun kau semakin tampan!!"

"Shika kun sebelah sinii!!"

"Lihat lah, Naruto senpai tersenyum padaku."

"Wahh mereka berisik sekali." Naruto bergumam sambil menebar senyum tiga jarinya seraya terus berjalan mencari meja dan kursi kosong untuk mereka berlima.

"Tentu, fans Sasuke lebih dominan di sini." Sepertinya Sai mempunyai pendengaran yang tajam, sambil melirik Naruto sekilas kemudian tersenyum.

"Hei, fansku lebih dominan di sini kau tau?!" Sanggah Naruto.

Mungkin dia tidak terima dengan ungkapan Sai tadi, tapi itu memang nyata, 'kan?

Sedangkankan Sai hanya tersenyum "oh ya?" Sambil melanjutkan berjalan ke arah pojok kantin sangat berlawanan arah dengan para gadis itu.

Ngomong tentang para gadis itu, sepertinya mereka tidak merasa terganggu dengan teriakan yang memekakan telinga itu. Mungkin sudah terbiasa?

"Hoam, Sudahlah kalian berisik." Kini Shikamaru menengahi obrolan ubsurd mereka sambil melirik Naruto kemudian Sasuke.

"Teme, lihat lah merekaa! Bukan kah fansku lebih banyak? Ayolah jawab iyaaaa!" Bukannya berhenti bicara, Naruto malah mengadu ke arah Sasuke yang sedang fokus menatap Sakura.

"Hei, kau dengar tidak, Temeee!!!" Naruto berteriak karna diabaikan oleh Sasuke.

"Ck, urusai Dobe" Sasuke menatap tajam Naruto dan berjalan ke arah Sai mengabaikan Naruto yang menggerutu hingga sampai ke meja mereka.

"Haruno Sakura," gumam Neji tepat saat Sasuke duduk di kursinya dan mengabaikan tatapan bertanya dari Shikamaru.

***

Di tempat Sakura dkk, mereka masih sibuk dengan ponsel mereka sampai Karin menumpahkan sup miso ke seragam Sakura.

"Ups, aku tidak sengaja," ucapnya seraya berjalan menjauh dan tersenyum keji.

Sedangkan Sakura tampak biasa saja dengan ekspresi datar dan tenang sambil mengelap seragamnya dengan tissue.

"Hei kau!" Karena tidak terima dengan perlakukan Karin yang seenak jidatnya mengatakan tidak sengaja dan tanpa ada terselip kata maaf membuat Temari geram.

Ia menggebrak meja kemudian berjalan ke arah Karin.

"Ya? Aku?" tanya Karin dengan memasang tampang polosnya.

Sambil menatap Karin, Temari mengambil jus yang ada di dekatnya kemudian menyiramnya ke wajah Karin.

"Balasan untuk mu," ucapnya tenang sambil tersenyum licik yang tidak pernah ia keluarkan.

"Kita ke toilet?" bisik Ino dan dijawab gelengan oleh Sakura yang masih setia membersihkan seragamnya sambil menatap Temari dan Karin dengan tenang.

Flashback

"Kenapa lama sekali guru itu masuk!" keluh Tayuya sambil mencek ponselnya yang menjunjukan pukul 08.44

"Aku mendengar tadi bahwa guru rapat," jawab Shion dengan tampang seriusnya dan mendapat dengusan dari Saara.

"Kenapa tidak bilang dari tadi?!" gerutu Tayuya.

Shion hanya mengedikkan bahu acuh. Beberapa saat kemudian Karin bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kelas.

COLD AND BEAUTIFUL GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang