20 April 2020
Setiap malam aku berharap pada Tuhan agar aku bisa menemukanmu kembali.
***
Yeosang mengedarkan pandangannya. Tangan Wooyoung masih setia menarik kasar tangannya. Padahal sudah berkali kali Yoesang memohon untuk di lepaskan.
Kelas Yeosang, San, dan Wooyoung itu paling jauh dari tangga. Mereka harus melewati lorong yang cukup panjang dulu, baru menemukan tangga. Ya wajar saja kalau bisa sampai lima menit untuk naik ke rooftop.
Setelah San membuka pintu rooftop, Yeosang menemukan setidaknya tiga atau empat orang di sana. Mereka sedang duduk diatas kursi kayu yang sudah lapuk, mungkin karena terkena hujan.
"GOOD MORNING EPERIBADEH." Teriakan Wooyoung membuat keempat laki laki yang ada disana menoleh dengan kompak.
"Siapa tuh satu lagi."
"Manis woi, kenalin dong."
"Buat gua boleh kali." Kira kira begitulah sahutan dari mereka.Kalau saja Wooyoung tidak sedang dalam mood yang sangat baik, setidaknya satu pukulan akan mendarat di kepala mereka. Itu akibat mereka tidak menanggapi sapaan Wooyoung sama sekali.
"Yeosang ?" Sahut salah satunya. Yeosang yang sebelumnya terfokus lalu lalang kendaraan dibawah, kini menoleh. Mengingat ngingat wajah seseorang yang baru saja memanggilnya.
"Kak Seonghwa ?" Yeosang berlari ke arah Seonghwa dan langsung meneluk tubuh tersebut.
"Gila gua kangen banget sama lo, Yeo." Seonghwa mengeratkan pelukannya. Ia benar benar rindu dengan pria manis tersebut.
Perlahan pelukan keduanya mengendur. Yeosang terlihat sangat senang bisa kembali bertemu dengan Seonghwa.
"Kalian kenal ?" Tanya Wooyoung polos. Padahal, jelas jelas dari interaksi antara Seonghwa dan Yeosang menujukan mereka sudah dekat.
"Engga gua ga kenal sama kak Seonghwa." Jawab Yeosang asal.
"Tapi kok tadi lo berdua pelukan ?" Mungkin Wooyoung sedang tidak bisa berfikir sekarang.
Yeosang memutar matanya malas. Ia berjalan mendekat ke arah Wooyoung, lalu mengetuk kepala Wooyoung persis seperti mengetuk pintu.
"Permisi, ada otak ?" Wooyoung memukul perut Yeosang kencang. Emosinya memuncak dengan mudahnya karena ucapan Yeosang.
"Sakit, bego." Yeosang meringis pelan sambil memegang perutnya.
Seonghwa menghampiri Yeosang yang masih tetap meringis kesakitan. Ia menuntun Yeosang agar duduk di salah satu kursi kayu disana.
"Lu gapapa Sang ?" Tanya Seonghwa khawatir. Bagaimana pun, Seonghwa sudah berteman lama dengan Yeosang. Dan yang ia tau, Yeosang memang lemah dengan serangan serangan fisik seperti ini.
"Gua gapapa kok kak." Seonghwa menatap tajam adik kelasnya tersebut. Bagaimana bisa dia mengatakan tak apa, padahal jelas jelas ia kesakitan sekarang ?
"Gapapa mata lo !" Yeosang tersenyum miris mendengar jawaban Seonghwa.
"Udah tau sakit, masih aja nanya 'li gipipi sing ?'." Cibir Yeosang kesal. Seonghwa yang mendengarnya pun hanya terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ME TO YOU [JONGSANG] ✔
FanfictionIni hanya sebuah deretan kata yang membentuk sebuah kalimat dan ini ku tulis hanya untukmu. WARNING! • BxB • Yeo, bot • Jong, top • harsh words [25 Agustus - 29 September 2020]