Waktu berjalan begitu cepat, hingga ujian kenaikan kelas sudah berjalan sejak dua hari lalu. Di saat seperti ini, hanya Seonghwa dan Hongjoong yang mulai santai.
"Gimana ujiannya?" Tanya Hongjoong sambil menyeruput teh manisnya.
"Ya gitu." San menatap layar ponselnya dengan lekat. Mencoba mempelajari materi materi yang di berikan gurunya.
Wooyoung sesekali merebut ponsel tersebut, lalu membaca beberapa catatan yang ada di ponsel San.
Jongho dan Yeosang tidak ikut kali ini. Biasa, Jongho pakai alasan mau belajar berdua. Padahal, niat utamanya mau ganggu Yeosang.
"Kak, ini apa?" Tanya Jongho sambil menyodorkan bukunya. Menunjuk salah satu soal yang ada di sana.
"Kamu baru aja nanya soal ini sepuluh menit yang lalu."
"Ini?"
"Tujuh menit yang lalu, kamu nanya itu."
"Ini?"
"Ho, kamu udah nanya semua soal di buku itu." Jongho terkekeh pelan, lalu meletakan buku dan alat tulis di meja.
"Ternyata ingatan pacarku bagus juga." Jongho mengusak pelan kepala Yeosang. Yeosang hanya terdiam sambil terus membaca bukunya.
Jongho mendekatkan wajahnya, lalu meniup beberapa rambut yang menutupi mata Yeosang.
"Ho, ini masih di sekolah."
"Ya terus? Kalau di rumah bebas gitu? Aku boleh ngapain aja?" Yeosang langsung kembali memfokuskan matanya ke arah buku di tangannya, tau arah pembicaraan Jongho.
Wajahnya memanas, menyesal sudah berucap seperti itu. Matanya mulai tidak fokus, otaknya tidak mengarah ke bacaanya.
"Cie, mukanya merah." Yeosang memukul lengan Jongho bertubi tubi. Hingga Jongho meringis pelan, Yeosang baru memberhentikan pukulannya.
"Udah sana, ke kelas kamu. Bentar lagi istirahat selesai." Jongho mengemas buku bukunya, lalu melirik sekitar.
"Udah sa-" Ucapan Yeosang terhanti ketika merasakan bibir Jongho mendarat di pipnya.
Yeosang mendorong tubuh Jongho, menutup sebagian wajahnya dengan tangan kirinya, lalu meletakan kepalanya di meja. Menjadikan kedua tangannya sebagai alasnya.
"Semangat ujiannya, sayang." Jongho mengusak kepala Yeosang sebelum benar benar pergi dari kelas Yeosang.
Yeosang mengangkat kepalanya, melirik Jongho yang sudah berjalan keluar dari kelasnya.
Wajahnya betul betul memerah. Bahkan, telinganya juga ikut memerah. Tak lama Wooyoung dan San kembali dari kantin.
"Yeo? Lu gapapa?" Yeosang kembali menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya.
"Heh? Lu gapapa, Sang? Izin aja yo?" Tamya Wooyoung khawatir.
"G-gua gapapa."
"Gapapa mata lu? Udah ikut ujian susulan aja!" Paksa Wooyoung.
"Sumpah, gua gapapa."
"Pasti Jongho nih." Tebak San dari belakang. Tangannya sudah di silangkan di depan dada. Tubuhnya sudah menyender di dinding belakangnya.
"Jongho ngapain lu?" Wooyoung yang sudah tersadar dari pesona seorang Choi San langsung menoleh ke arah Yeosang.
"C-cium p-pipi g-gua." Wooyoung membulatkan matanya, ternyata Jongho seberani itu.
"SERIUS?! DISEKOLAH?!" Yeosang menangguk pelan. Mata Wooyoung langsung mengarah ke San dan langsung mendapatkan tatapan horor dari San.
"Sannie." Wooyoung mempoutkan bibirnya. San hanya tersenyum tipis, lalu mengumpati Choi Jongho dalam hati.
San melirik keadaan sekitar, lalu menarik tangan Wooyoung dengan cepat. Ia langsung mengecup pipi pria manis tersebut.
"Aaa, sayang Sannie banyak banyak!" Wooyoung memeluk tubuh pria tampan tersebut, tanpa mempedulikan sekitarnya.
San mengecup singkat dahi Wooyoung. Memang sudah dasarnya bucin akan tetap jadi bucin.
***
"Kak Seonghwa!" Teriak Yeosang sambil berlari menghampiri pria itu.
Yeosang langsung memeluk tubuh Seonghwa. Membuat Seonghwa terkekeh melihatnya.
"Kangen banget!" Yeosng mengeratkan pelukannya. Membiarkan Jongho dan Hongjoong menatap kesal keduanya.
"Lu ga pernah ikut kumpul di kantin sih!"
"Di tahan Jongho!"
"Yang tadi minta di kelas aja siapa ya?" Ucap Jongho sambil melewati keduanya.
Yeosang melepaskan pelukannya pada Seonghwa. Ia langsung menghampiri Jongho dan mencubit kecil pinggang pria tersebut.
Ke enam orang lainnya hanya tertawa melihatnya. Jongho menahan tangan Yeosang agar pria manis itu tidak mencubitnya lagi. Ayolah, mereka masih ada di area parkir sekolah.
"Jongho!" Kakinya berlari kecil mengejar Jongho, dan tidak menyadari ada batu kecil disana.
Yeosang hampir saja terjatuh, tapi sebelum tubuhnya mengenai jalan, tubuhnya sudah ditahan oleh Jongho.
Jongho mengangkat tubuh Yeosang, lalu menggendongnya sama seperti menggendong tubuh Jaemin. Membiarkan pria manis itu dengan reflek mengalungkan tangannya di lehernya.
"Jongho, turunin!" Rengek Yeosang sambil mengayunkan kakinya cepat. Sesekali tangannya memukul dada Jongho. Yeosang malu, apalagi ini masih di area sekolah.
"Ga, nanti jatuh lagi!" Yeosang mengigit pundak Jongho dengan keras, dan tubuhnya langsung dilepas begitu saja oleh Jongho.
Yeosang terduduk begitu saja di jalan. Iya, Yeosang jatuh karena belum siap di lepas Jongho tadi.
"Bantu." Yeosang mengulurkan tangannya, dan langsung di tarik oleh Jongho. Jongho menepuk neouk celana Yeosang, membersihkan debu yang ada disana.
"Ekhem, serasa dunia milik berdua ya, masnya." Yeosang dan Jongho kompak menoleh.
"Ho, gua naik motor lu dong, tukeran." Jongho merogoh sakunya. Mengeluarkan sebuah kunci dan melemparkannya pada San.
"Mana kunci mobil lu?" Tak lama San ikut melempar sebuah kunci, dan langsung ditangkap baik oleh Jongho.
"Makasih, ho!"
"Yo!" Jongho kembali berjalan beberapa langkah, lalu menemukan mobil San terparkir rapi di sana. Jongho membuka kunci mobil tersebut dan menyuruh Yeosang untuk masuk.
"Mumpung bawa mobil, jemput Jaemin yuk?" Yeosang mengangguk semangat, lalu mengambil alih ponsel Jongho. Berniat menghubungi pihak panti asuhan agar Jaemin di ijinkan pulang sedikit telat.
Jongho dan Yeosang memasang seatbeltnya, dan mobil itu mulai keluar dari area sekolah.
"Memang Jaemin pulang jam berapa?"
"Hari ini masuk kelas siang, sekitar jam dua belasan." Yeosang mengangguk pelan, bibirnya menyebut huruf 'o' tanpa suara.
Jongho memberhentikan laju mobilnya, saat sudah sampai di depan gerbang sekolah anaknya. Bibirnya tersenyum lebar saat anaknya sedang berbicara serius pada temannya, dan tidak menyadari ada mobil yang baru saja masuk gerbang.
"Jaemin!" Teriak Jongho dari dalam mobil. Anak itu menoleh dan segera mengucapkan selamat tinggal pada temannya.
Yeosang keluar dari mobil, dan berlari kecil ke arah Jaemin. Jaemin langsung memeluk Yeosang senang karena di datangi oleh Appanya dan 'Tata manis'nya.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ME TO YOU [JONGSANG] ✔
FanficIni hanya sebuah deretan kata yang membentuk sebuah kalimat dan ini ku tulis hanya untukmu. WARNING! • BxB • Yeo, bot • Jong, top • harsh words [25 Agustus - 29 September 2020]