Yeosang menjatuhkan tatapannya ke arah matahari yang mulai terbenam. Bibirnya membentuk senyum tipis. Sedikit terkejut dengan pertanyaan Jongho.
"Lu tau jawabannya, Ho."
"Bilang, gua mau dengar dari mulut lu."
"IYA GUA MAU CHOI JONGHO!" Teriak Yeosang keras. Membuat Jongho dan Jaemin terkekeh mendengar semuanya.
"Biarkan bangunan ini jadi saksi bisu dari awal mula cerita cinta kita." Jongho menatap mata Yeosang dengan lekat, begitu pun sebaliknya.
"Cie cie, appa sama tata manis." Ledek Jaemin yang masih ada di gendongan Jongho.
"Belajar dari mana kamu cie ciein appa begitu?"
"Temen sekola Emin!" Jongho menggelengkan kepalanya, sudah dipastikan Jaemin pindah sekolah besok.
***
"Kak Yeosang!" Yeosang langsung menoleh ke asal suara tersebut. Tangannya membawa tumpukan buku yang membuatnya sedikit kesusahan bergerak.
"Sini, aku bantu." Iya, semenjak kemarin, Jongho dan Yeosang mengganti panggilan menjadi aku-kamu. Awalnya Yeosang risih, karena sudah terbiasa dengan panggilan lu-gua, tapi lama lama biasa aja tuh.
"Emang kamu ga ada kelas, ho? Ini masih KBM loh."
"Niatnya mau ke toilet. Tapi, karena ketemu kamu bawa tumpukan buku, jadi nanti dulu lah ke toiletnya." Yeosang hanya mengangguk, terserah lah apa mau Jongho. Toh kalau ketahuan guru, masih punya alasan membantu Yeosang.
Jongho dan Yeosang berjalan pelan ke arah ruang guru, sesekali terkekeh kecil. Biasalah, yang baru punya hubungan mah beda.
"Pacaran terus!" Jongho dan Yeosang langsung menoleh ke belakang. Tepat ke asal suara tersebut.
"Ngaca!" Ucap keduanya bersamaan, lalu kembali berjalan pelan ke arah ruang guru.
"Ga mau bolos kah?" Tawar San, dan langsung mendapat cubitan kecil di pinggangnya.
"Bolos terus ih, kamu!" San hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Wooyoung. Memang ga sepenuhnya salah, San mah numpang absen doang ke sekolah.
"Yang penting ga bolos mencintai kamu, Yong." Jongho dan Yeosang memutar bola matanya malas. Menurut keduanya, pasangan tersebut terlalu bucin. Padahal, mereka sendiri juga seperti itu.
Setelah Yeosang dan Jongho meletakan buku buku tersebut di meja piket, ke empatnya tak berniat untuk kembali ke kelas.
Tukang bolos, tapi selalu mengambil peringkat sepuluh besar. Ck, dasar manusia pintar!
Mereka menuju rooftop, dan menemukan Hongjoong dan Seonghwa yang sedang tertidur di sofa.
Sebenarnya, ga heran kalau Hongjoong dan Seonghwa yang paling sering bolos ke rooftop atau ke UKS. Mereka kadang jam dua pagi masih online untuk bahas tugas, dan jam lima udah harus bangun lagi buat sekolah.
Jadi Jongho, Yeosang, San, dan Wooyoung, ga ada niat buat ganggu mereka. Kasihan, pasti lelah banget.
"Ck, bolos lagi ya kalaian?" Tanya Seonghwa masih dengan menutup matanya.
"Iya, kak." Jawab keempatnya kompak.
"Belajar yang bener!"
"Lah, kakak sendiri?" Tanya Wooyoung gemas.
"Gua ada tugas kerja kelompok, boleh diskusi dimana aja sampai istirahat. Karena tadi malam gua sama Hongjoong baru tidur sekitar setengah tiga, jadi kita niat bahas tugas nanti sore aja." Ke empatnya hanya mengangguk mengerti. Ke dua kakak tertuanya ini memang paling kerja keras untuk raih nilai, ga kayak yang lain bodo amatan.
Kadang yang lain ga tega, sampai kadang mereka bareng bareng datang ke rumah Hongjoong bawa ayam sama soda yang jumlahnya ga kira kira. Di tambah snack snack yang Wooyoung ambil dari rumah San.
Iya, rumah San. Mana tega dia ambil snack dari rumahnya sendiri. Katanya, "Kalau malam malam aku kelaperan? Kamu mau beliin aku snack yang banyak? Terus mau aku suruh cari makanan yang aneh aneh kayak suami ngehadapin istrinya yang lagi ada dedek di perutnya? mau?"
Intinya repot lah, jadi San iyain aja kemauan Wooyoung. Akhirnya, San yang kena marah adiknya karena snack di rumah habis. Berat jadi San mah.
"Sannie, panas."
"Tumben, biasanya kamu iya iya aja. Kenapa jadi makin manja begini?" San sadar sebenarnya, dari pagi Wooyoung maunya makin nempel sama San.
"Ga tau, mau donat rasa green tea." San makin bingung. Dari pagi juga, Wooyoung minta yang aneh aneh. Ini, Wooyoung gapapa kan?
"Yong, lu ngidam?" Seonghwa sedikit ragu juga sebenarnya, tapi tanda tandanya kayak ngidam begitu. Wooyoung geleng pelan, terus nutup mulutnya.
"Hoek." Hongjoong, Seonghwa, Jongho, Yeosang langsung menatap San. Sedangkan yang ditatap mulai panik karena Wooyoung mual mual.
"APAAN SIH?!" San mulai risih ditatap bingung ke empat orang itu.
"LU NGAPAIN WOOYOUNG?!" Teriak ke empatnya kompak. Lah, Wooyoungnya kayak orang hamil begitu, udah mual, minta yang aneh aneh, makin manja. Gimana mereka ga curiga?
"GA NGAPA NGAPAIN! EMANG GUA NGAPAIN?!"
"Itu Wooyoung kayak orang hamil begitu."
"Aduh, sorry sorry. Gua dari kemarin banyak begadang."
"Yeu, gua kira. Padahal gua udah mau minta Jongho beliin test pack." Jongho langsung senyum miris dengar perkataan Yeosang.
"Kamu mau aku dikira anak di bawah umur yang beliin test pack buat pacarnya karena telat datang bulan dan takut pacarnya hamil, hm?" Yeosang terkekeh pelang mendengar perkataan Jongho. Tapi iya juga, anak SMA beli test pack, buat apa? Pasti orang orang yang lihat juga bakal mikir begitu.
"Tapi, gua ga kebayang seberapa paniknya San kalau sampai Wooyoung beneran kayak gitu." Hongjoong kembali membenarkan tubuhnya, berniat kembali melanjutkan tidurnya.
Yang lain tertawa mendengar ucapan Hongjoong, pastinya San panik banget sih.
Bayangin aja San, yang ga pernah ngapa ngapain, tiba tiba udah punya anak begitu aja dari Wooyoung. Aduh, gimana tuh?
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM ME TO YOU [JONGSANG] ✔
FanficIni hanya sebuah deretan kata yang membentuk sebuah kalimat dan ini ku tulis hanya untukmu. WARNING! • BxB • Yeo, bot • Jong, top • harsh words [25 Agustus - 29 September 2020]