FMTY'19

349 69 16
                                    

"KAK YEOSANG !" Jongho pagi pagi udah ribut banget, ga ngerti lagi. Yeosang yang masih setengah sadar langsung tutup telinganya pakai guling.

Jongho kesal lihatnya, dia udah siap pakai celana olahraga di tambah jaketnya, dia tuh mau olahraga! Ya walau baru cuci muka, belum mandi. Tapikan, tetap aja sudah siap.

Jongho menarik paksa guling yang ada di pelukan Yeosang. Cemburu dia tuh, guling aja dipeluk, masa Jongho engga? Bercanda, Jongho tarik gulingnya biar Yeosang bangun.

"Eungh? Ribut, ho!"

"Ayo, bangun !" Tangan Yeosang di tarik paksa sama Jongho, setidaknya Yeosang duduk dulu.

"Jam?"

"Setengah enam."

"Gila lu ya? Hari minggu gini juga !" Yeosang langsung merebahkan dirinya lagi.

Kasur Jongho tuh udah luas, Jaemin udah bangun dan langsung lari gangguin Wooyoung. Tapi, pasti berakhir Jaemin yang nangis. Karena, Wooyoung di bantu San. Parah!

Jongho bingung harus apa, intinya dia ga mau olahraga sama yang lain kalau Yeosang ga ikut! Tapi, Jongho harus olahraga, galaulah dia.

Jiwa usilnya Jongho keluar. Awalnya ragu mau ngelakuin, tapi ga ada cara lain. Jongho udah yakin banget Yeosang bakal bangun kalau pakai cara ini.

Jongho ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Yeosang. Lalu memeluk pinggang pria manis tersebut. Yeosang masih belum sadar, Jongho mencoba berpikir lebih keras.

"Kak Yeosang." Bisik Jongho tepat di telinga Yeosang.

Yeosang langsung membuka matanya, dan mencoba mendorong Jongho menjauh dari tubuhnya. Jongho tersenyum puas. Berhasil, batinnya.

"Ngapain lu, hah?!" Yeosang kesal, ya walau senang juga sih. Ga tau ah, campur aduk!

"Biar lu bangun, kak." Yeosang menggelengkan kepalanya. Dia tuh hampir lompat dari kasur karena suara seorang Choi Jongho.

"Mau kemana sih?" Yeosang mulai melangkah ke kamar mandi. Jalannya masih sempoyongan, karena pusing di paksa bangun di tambah pas bangun udah kaget.

"Olahraga." Yeosang membulatkan matanya sempurna. Gerakan kakinya juga sampai terhenti. Ayolah, Yeosang olahraga hanya di sekolah. Itupun, karena terpaksa untuk nilai.

"Udah gila, Jongho gila." Yeosang mendudukan dirinya di pinggir kasur. Kepalanya pusing parah.

"Iya, tergila gila sama lu." Jongho akhlakless banget ya?

Udah tau Yeosang masih kaget sama perlakuan Jongho. Ditambah lagi gombalan gombalan pasaran ala Jongho. Walau pasaran, tapi tetap saja membuat Yeosang menunduk malu.

Akhirnya Yeosang ngalah, dia mulai basuh wajahnya. Setelah selesai, dia langsung keluar. Pakai sweaternya, ditambah pakai celana olahraganya. Ga tau, siapa yang bawain, Wooyoung mungkin.

"Ga panas apa kak, pakai dua celana begitu?"

"Panas, tapi gua malas lepas celana satunya." Jongho menggelengkan kepalanya.

"Mau gua lepasin?"

"Mau gua lemparin vas bunga?" Jongho bergidik ngeri. Di tangan Yeosang udah ada vas bunga, yang memang sebelumnya ada di sekitar Yeosang. Walau ga terlalu besar, ya sakit juga lah. Pecah di kepala lumayan loh itu.

"Bercanda astaga." Yeosang milih keluar dari kamar Jongho, ninggalin Jongho yang ga berhenti berhenti ngamatin Yeosang.

"Bosan gua, mata lu keluar bentar lagi, ho!" Teriak Yeosang dari pintu kamar. Yang ada di ruang tengah dan ruang makan langsung menoleh.

"Pagi pagi udah berisik aja!" Wooyoung kesal, dia lagi fokus menonton televisi dan langsung terkejut mendengar teriakan Yeosang.

Sebenarnya, mereka sudah pakai baju olahraga semua. Tapi, belum ada niatan untuk keluar rumah. Orang pada malas gerak semua.

"Ini katanya kita mau olahraga, kok masih pada sibuk sendiri?" Seonghwa datang dari arah dapur, bawa nampan berisi beberapa piring roti. Di belakangnya, ada Hongjoong yang mengikuti Seonghwa. Membantu pria itu membawa beberapa gelas susu.

"Malas kak, kita kan terpaksa karena Jongho." Jongho menghampiri Wooyoung dan langsung berdiri tepat di belakangnya. Ia menyilangkan tangangnya, menatap tajam pria kesayangan Choi San di yang ada di depannya.

"Oh jadi lu terpaksa, Woo?" Seketika tubuh Wooyoung menegang, perlahan kepalanya menoleh ke arah Jongho yang tengah menatap tajam ke arahnya.

"Eh? Jongho, makin ganteng aja, ho. Perasaan kemarin ga seganteng ini." San dan Yeosang sudah tertawa di sisi lain sofa. Jongho kelihatanya kesal banget, sedangkan Wooyoung ketakutan. Takut dibelah sama Jongho, dia mah.

"Jongho." Panggil Hongjoong dan Seonghwa, mencegah hal hal yang sudah di pastikan berujung ribut.

Oh iya, kalian udah lama ga dengar Yunho dan Mingi ya? Mereka lagi main tanah di belakang. Engga engga, bercanda.

Yunho sama Mingi pastinya udah tidur lagi. Mereka saling menyender biar romantis gitu katanya. Halah, romantis engga, sakit leher iya.

Yeosang sama San udah bagian ketawa aja, ngetawain Jongho sama Wooyoung yang lagi berantem. Ga ada niatan bantuin Hongjoong sama Seonghwa buat ngelerai mereka. Parah memang, tapi lucu aja buat San sama Yeosang.

"Udah Ho, Yong." Mereka masih belum bisa berhenti. Pasti deh, kalau Seonghwa sama Hongjoong ngomongnya baik baik ga ada yang dengar.

"Choi Jongho! Jung Wooyoung!" Ga tahan lah si Hongjoong sama kelakuan adik adiknya. Adik kelas berasa anak ya begini.

Gapapa lah, yang penting mereka bahagia. Hongjoong sama Seonghwa rela. Tapi, kadang kesal juga sih.

Habis Hongjoong manggil nama lengkap mereka, Jongho sama Wooyoung sama sama langsung diam. Ga ada yang berani ngelawan bentakannya seorang Kim Hongjoong.

"Maaf, kak." Jongho langsung minta maaf. Ga tau deh Wooyoung, lagi nahan nangis dia mah. Soalnya barusan dibentak Hongjoong, kan udah di bilanga kalau Wooyoung ga bisa di bentak.

"Wooyoung?" Seonghwa tau kalau Wooyoung tuh nahan tangisannya. Tapi, gimana lagi? Kalau ga di bentak, Wooyoung sama Jongho ga akan berhenti.

"Hiks, Kak Hongjoong, m-maaf. Hua!" Wooyoung langsung meluk Hongjoong. Merasa bersalah banget dia udah bikin Hongjoong marah.

"Iya, iya. Udah, ga usah nangis, di ketawain Jaemin tuh." Wooyoung langsung menoleh ke arah Jaemin yang sedang terkekeh geli.

"JAEMIN!" Ya tau lah, siapa yang teriak. Tutup telinga ya, dari pada kalian ikut sakit telinga.

.
.
.
Tbc

FROM ME TO YOU [JONGSANG] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang