CHAPTER 1

508 23 3
                                    

Katrina POV

"And next, Katrina suzanne cowell. Proudly graduation from Cambrige university today, with total rank 3,95, congratulation! You're the best student of the year with CUMLAUD score!" suara MC di acara wisuda ku menggema di seluruh ruangan hall. Aku buru-buru berdiri kedepan setelah mendapat pelukan dan ciuman hangat dari daddy dan mommy yang berdecak bangga mendengar suara tadi.

Aku tersenyum sambil berjalan kedepan mengambil ijazah barchelor dengan jurusan pendidikan anak sekolah dasar. Aku puas dan bersyukur, diwisuda pada umur 21 tahun dan berkuliah di universitas yang paling bergengsi di Inggris ini hanya selama 3 tahun membuat aku makin berangan- angan menjadi seorang guru elementary school yang dikelilingi banyak anak anak kecil yg lucu di sebuah sekolah dasar yang berada di sebuah desa kecil dan dipenuhi padang bunga.. hmm... indahnya..

But wait! Apa kamu tau siapa daddy ku? Mungkin dari nama belakangku yg ada embel-embel "cowell" kamu semua sudah mengira-ngira. Yap! Daddy adalah CEO dari Sony BMG Music Entertaiment, Simon cowell. Management yang menaungi musisi-musisi papan atas Hollywood. Ya, daddy memang seorang pria kaya yang akan mewujudkan apapun keinginan ku dengan nominal uang,saham dan kekayaannya yg berlimpah itu. Mommy ku yang berketurunan india-pakistan menikah dengan daddy sekitar 23 tahun yang lalu. Mommy juga berkuliah di universitas yg sama dengan ku, Cambrige. beliau mulai berkenalan melalui sebuah pentas seni yg diadakan di kampus mommy dulu, mommy adalah seorang penari tradisional kashmir yang handal sehingga membuat daddyku jatuh cinta kepadanya. Suzzane kaif, itu nama mommy ku yang sekarang menjabat CO-CEO di SONY BMG music entertaiment.

Aku anak satu-satunya bagi mereka, dan kamu semua pasti bisa bayangkan betapa besar harapan mereka kepadaku untuk perusahaan. Tapi sedikitpun aku tidak berminat menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan, managerial, penjualan, debut artis dan lain lain. Aku hanya ingin menjadi seorang guru bagi anak-anak sekolah dasar. Tapi untuk saat ini, aku tidak mau mengecewakan orangtuaku lagi, itu karena mereka sudah memberikan kebebasan kepadaku untuk mengambil jurusan pendidikan anak sekolah dasar sewaktu awal aku masuk universitas dulu. Dan apabila sekarang daddy menyuruhku untuk menjadi staff kebersihan diperusahaannya pun,aku bersedia. Begitu patuhnya aku kepada mereka. Hehe

Walaupun aku adalah anak seorang CEO perusahaan musik bergensi, sekalipun aku tidak pernah kenal bahkan dekat dengan para artis-artis besar asuhan daddy. Correct! Aku hanya perempuan pendiam yang kaya raya, punya semuanya dan untung saja tahu diri. Aku bukan tipe perempuan metropolitan yang liar dan suka menghambur hamburkan uang dan menghabiskan waktu di club. Aku lebih suka bernyanyi sendiri sambil bermain gitar atau piano di balkon rumah pribadiku yang sangat luas atau memasak di king kitchen rumahku yang lengkap.

"Daddy proud of you,Kat" ucap daddy merangkul bahuku menuju tempat parkir mobil. "thank you dad, ini semua berkat daddy dan mommy" ucapku tulus sambil merangkul kedua orang tuaku. "karena kuliah kamu sudah selesai, kamu pindah ya kerumah kita honey?" bujuk mommy. Ya. Aku memang tinggal sendiri semenjak aku memutuskan untuk kuliah di Cambrige 3 tahun lalu, aku beralasan ingin mandiri dan ingin mencoba hidup disiplin. Daddy dengan berat hati membelikanku sebuah mansion yang berjarak sekitar 5 km dari kediaman pusat keluarga kami dengan luas keseluruhannya lebih kurang 6,5 hektar beserta lapangan golf kecil dibagian belakang mansion pribadiku itu. Memang, ini terlalu berlebihan untuk seorang perempuan berumur 19 tahun waktu itu yang tinggal hanya dengan beberapa orang asisten rumah tangga,tapi apa boleh buat, begitulah daddy ku, begitu menyayangiku.

"mommy come on.... rumah kita hanya berjarak 5 km, i promise you  akan setiap tiap hari kerumah " jawabku beralasan. Aku nyaman tinggal sendiri, bukannya aku tidak nyaman tinggal dengan orang tuaku, tapi suasana rumah yang lumayan "crowded" dipenuhi artis-artis yang sillih berganti menemui daddy untuk membuat kontrak atau sekedar mengunjungi daddy dan mommy. Jujur aku risih dengan suasana seperti itu. "katrina,please..." mohon mommy padaku. "my sweety mommy... jangan seperti itu. Mommy bisa berkunjung kerumahku kapanpun mom rindu." aku mencubit lembut hidung mancung mommy. "tapi kau harus berjanji pada mommy setiap hari harus kerumah!" "iya mommy sayang.. aku janji" aku memeluk perempuan cantik disebelahku ini.

...............................................

Pagi ini aku mendapat telepon dari daddy selagi aku sedang nyenyak-nyenyaknya tidur. "hallo dad, what's up, menelfonku pagi-pagi sekali?" suaraku serak. "kat kamu dimana? Bisa ke kantor sebentar? Ada yang mau daddy bicarakan dear". "katrina dirumah dad, oke satu jam lagi kat sampai, wait daddy..."

Langsung saja aku melompat dari tempat tidur dan segera menuju kamar mandi. Aku tau daddy pasti mempunyai hal penting untuk dibicarakan karena tak biasanya daddy menelfonku dipagi hari seperti ini. Buru-buru aku memilih baju sekenanya di wall in closed ku yang dipenuhi beratus ratus baju, dari berbagai mode dan merk. But, my favorite choosing adalah kaos dan jean rebel robek hihi. Aku memang nyaman dengan gaya kasual yang aku rasa cocok dengan tinggi badanku sekitar 175cm berat badan 55kg dan rambut hitam yang sedikit bergelombang sebahu, kulit kecoklatan ala perempuan asia yang diwariskan mommy, mata bulat coklat, hidung lumayan mancung dan bibir tipis dan aku rasa juga memiliki senyuman yang lumayan menarik. Hehe.. sorry aku sedikit narsis mendeskripsikan diriku sendiri, tapi ini benar-benar adanya.


Aku berlari menuju garasi mobilku dilantai dasar, aunty issabel yang merupakan asisten rumah tangga mansionku ini berteriak memanggil "nona katrina, your breakfast...". "nanti saja aunty, aku harus cepat karena ada janji dengan daddy" jawabku sambil menyengir. Aku mengendarai salah satu mobil yang dihadiahi daddy untukku, BMW keluaran terbaru berwarna putih. Yap! terpakir sekitar 5 unit mobil di garasi mansion ini. Kadang aku heran, kenapa mommy dan daddy bisa sekaya ini.

Sesampainya di kantor pusat Sony BMG yang tidak lain adalah milik daddy ku sendiri, aku melihat poster poster besar dari artis-artis naungan perusahan kami di profil depan bangunan perusahaan. Beberapa diantaranya Girl band "Little Mix" yang sedang menaiki popularitasnya, "secon 5 to summer", dan yang paling menarik perhatianku adalah "one direction". Boy band yang beranggotakan 5 laki-laki "awesome" ini terlihat berbeda dari pada poster yang lainnya. Aku membuka kaca mata hitam rayban ku dan menggantungkannya di kerah kaos putih yang aku kenakan.

Boot coklat ini menuntunku berjalan menuju kantor utama dimana daddy sudah menunggu, para karyawan perusahaan menyapa ku hormat dan aku membalasnya dengan senyuman ramah. Errrr.... Canggung sekali rasanya.

"Excuse me Mr. Simon cowell" aku mengetuk pintu kantor daddy dengan nada suara diberatkan. "silahkan masuk nona cantik" jawab daddy yang langsung berdiri menyongsongku dengan pelukan hangatnya. "berita baru hari ini apa dad?" tanyaku sambil membuka newspaper yang ada dimeja kerja daddy. "harga tukar US dollar naik, kat" jawab daddy terkikik sambil sibuk mengetik di depan laptopnya. "daddy bukan itu, news about our bussines lah dad". "biasa, tentang grand final X factor lusa malam darling, sulit untuk milih siapa yang bakal jadi pemenangnya" jelas daddy panjang lebar. Sebagai info, daddy juga seorang juri dalam acara besar ajang pencarian bakat X factor inggris.

Sementara itu fikiranku melayang kebeberapa tahun yang lalu..

.

.

.

.

HEY DEARS! MUNGKIN CERITANYA DI AWAL EMANG RADA NGEBOSENIN YA?AKU JANJI NEXT CHAPTER BAKALAN LEBIH AWSOME!

KUYY GIRLS JAN LUPA KOMEN DAN VOTE YAAAAAA :*

ALL THE LOVE, F

MANAGER (Harry Styles Fanfiction) / COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang