8💦

1.9K 211 83
                                    


09.53 pm

  "Beraninya ia membentakku, dasar brengsek!"

  Yoona membuang pandangannya malas kearah jalanan. Ia baru saja keluar dari sebuah restoran mewah, menghabiskan waktunya sore ini dengan makan besar dan mengirim tagihannya pada kartu kredit Sehun.

Biarkan saja. Toh, pria itu berlagak mengatakan akan menghidupinya pada ayahnya. Ini bukan salahnya jika menghabiskan uang, karena gaya hidupnya yang seolah tak berpijak pada bumi.

"Tak tahu sopan santun ia bilang? Ugh! harusnya kuhajar saja tadi" Baiklah, ia hanya membual. Dengan kemarahan yang besar, Yoona rasa ia bisa menonjok Sehun dan membuat rahangnya bergeser.

  Gadis itu mempoutkan bibirnya sebal, membuat gerakan meninju kosong kearah udara. Tanpa menyadari bahwa sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya dengan senyum tipis.

"Kau suka sekali memukul udara ya?"

Yoona menoleh tepat saat ia baru saja mendengar suara berat tersebut dan mendapati seorang pria tampan yang kini berdiri disampingnya.

Yoona terkekeh "Yah, kurasa?"

Jaehyun tertawa geli yang dibalas pula oleh Yoona, diam-diam memperhatikan lesung manis diantara pipi milik Jaehyun dan berdecak kagum dalam hati.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Ah, aku baru saja dari toko buku. Kau sendiri?"

"Ah, aku ingin ke bar" Sahut Yoona dengan ringisan tertahan. Baiklah, ia tak sepenuhnya ingin berakting suci dihadapan pria tampan ini. Yoona telah muak dengan hari ini, dan ia rasa dunia ini makin sempit saja karena mempertemukannya dengan Jaehyun dalam keadaan kacau.

"Bar?"

"Kurasa aku ingin minum beberapa gelas"

Jaehyun mengangguk paham "Sendirian? Ini sudah malam"

"Justru aneh jika pergi siang hari bukan?" Canda Yoona seadanya, gadis itu tertawa garing

"Aku permisi"

Jaehyun mengangguk setengah hati, ia melirik jam tangannya kilat lalu kembali menatap Yoona yang kini sudah berjalan agak jauh darinya.

Gadis itu akan ke bar sendirian? Bukan. Itu bukan masalahnya, tapi raut wajah Yoona yang justru tidak tampak seperti ia akan bersenang-senang disana membuatnya khawatir. Ia mungkin saja sedang kacau.

Jaehyun buru-buru menghampiri Yoona dan meraih tangannya "Tunggu, Yoona-ssi aku akan ikut denganmu"

Dan ucapan santun Jaehyun barusan kini membawanya dan Yoona berakhir bersama dibawah gemerlap lampu pesta dan kerumunan manusia yang tengah bersenang-senang. Jujur saja, Jaehyun juga pria normal yang sudi berkawan dengan macam-macam manusia di universitas, beberapa diantaranya juga sering mengajaknya kemari untuk bersenang-senang. Jadi, ia juga tak bisa dibilang amatiran.

Yoona telah mendudukkan diri dengan rasa lelah, memesan minuman yang mengandung alkohol dan menenggaknya tanpa memedulikan dirinya.

  "Sudah, jangan minum terlalu banyak Yoona-ssi" Yoona menoleh, menatap Jaehyun dengan mata setengah terpejam

  "Kenapa?"

  "Kau bisa mabuk" Ujar Jaehyun meraih gelas milik Yoona dan menjauhkannya dari keduanya

  Yoona tertawa, ia mengangguk-angguk dan mendekatkan wajahnya pada pemuda itu "Memang kenapa jika mabuk?"

  "Apa kau khawatir tak bisa menghadapiku?"

  Jaehyun menatapnya lamat, gadis itu benar-benar cantik dengan tiap pahatan diwajahnya yang sempurna, bahkan dengan mata terpejam dan senyuman tipis dirautnya. Ia membuang pandangannya, menyadari bahwa tak seharusnya ia segugup ini menatap seorang gadis tengah mabuk.

New RomanticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang