February 08, 2019
08.12 pm.Suasana rumah masih sama. Tak ada yang berubah. Rumah besar dan megah yang terletak dikawasan elite itu masih berdiri dengan kokoh dan gagah. Halamannya luas dan sebagian tanah yang lain digunakan untuk tempat mobil mewah keluaran terbatas berjajar. Lalu sebagian yang lain untuk kolam besar, tempat dimana nyonya rumah yang menyayangi binatang akan memelihara ikan-ikan mahalnya dan sisa nya hanyalah lahan kosong yang dibeli hanya untuk pamer.
Ketika Yoona melangkahkan kakinya memasuki area rumah, gadis itu tak hentinya mengumpat dalam tiga bahasa dan melangkah angkuh tanpa menghiraukan pelayan yang menyapanya sepanjang perjalanan. Heelsnya berbunyi sepanjang kakinya melangkah, dan auranya yang mempesona terus saja mengekori gadis itu.
"Aduh! Sakit ayah! Kenapa lempar sendoknya padaku?!"
"Jangan makan sambil telefon berandal!"
"Na-eun akan marah kalau kuabaikan tel— aw! Baik, baik kumatikan!"
Suara berisik itu berasal dari ruang makan, yang mungkin terakhir kali didengar Yoona pertengahan tahun lalu saat mereka harus berfoto sekeluarga untuk acara amal di Kanada. Yoona tak peduli, melangkah masuk lalu mendapati anggota keluarganya tengah makan bersama di ruang makan megah yang mejanya sewarna emas berkilau, lalu beberapa pelayan lain sibuk berdiri menunggu disepanjang ruangan, membawa nampan berisi air atau susu.
"Sekarang aku akan makan dengan ten— Wow! Hey, lihat siapa yang datang!" Itu Chanyeol. Kakak pertamanya yang kini dahinya memerah, mungkin akibat lemparan sendok dari sang kepala keluarga. Pria jangkung itu bersorak antusias lalu sedikit tergesa dan memeluknya, yang dibalas Yoona dengan dengusan, penyambutan berlebihan, batinnya.
"Kau bau alkohol, Oppa" Yoona menggunakan telunjuknya untuk menyingkirkan tubuh berat Chanyeol, pria itu hanya terkekeh, menjawab 'hanya sedikit' lalu kembali ke kursinya
"Kapan kau kembali, Noona?" Itu Lucas, adik laki-lakinya yang sialnya amat tampan. Pemuda itu menghentikan kegiatannya mengambil potongan daging dan kini meliriknya penasaran. Yoona menarik kursi disampingnya, lalu menyilangkan kakinya malas "Baru saja"
Orang-orang membicarakan tentangnya akhir-akhir ini, Keluarga Lee yang selalu menjadi sorotan karena kemampuannya menguasai perekonomian hampir di seluruh Canada. Negara yang mempunyai HDI. 0.920 dan berbagai sumber daya alam yang entahlah, Yoona tak paham. Hanya ocehan malam milik ayahnya diruang makan yang selalu dibanggakan dengan kutipan inspiratifnya "Patience is a key elements of success"
Terdengar membosankan ya? Benar atau tidaknya, tanya saja pada Siwon Lee.
Keluarga Lee yang sukses berbisnis dibidang teknologi transportasi, memiliki saham disejumlah perusahaan konstruksi, consumer goods, tambang dan real estate.
Jangan lupakan juga saham diperusahaan media terbesar di dunia, New York Times sebesar 15%. Well, is crazy.
Wajah keluarga Lee yang selalu berada dihalaman paling depan majalah ternama, just like The Gloss, Elle, Grazia, London Paper, New York News Of The World Gazette dan yang tak bisa disebutkan satu persatu. Berdiri dengan gaun dan setelan jas yang menyesakkan.
Keluarga Lee berada di Korea. Cukup dengan satu alasan terbodoh untuk menetap disana, tinggal di negara kelahiran sang kepala keluarga. Semua orang mungkin berharap menjadi salah satu bagian darinya, tapi biar Yoona beritahu satu rahasia. Bahwa mereka tak sesempurna itu, bahkan cukup yakin jika berang-berang kutub pun tak akan sudi jika ditawari tinggal dengannya.