Fated to Love You - 2

1.7K 161 22
                                    

Im Yoona POV

Hari ini aku lelah sekali, beberapa hari terakhir ini aku merasakan badanku mudah lelah sehingga aku hanya mengambil kerja selama satu shift di café. Beberapa hari ini Siwon oppa juga tidak mendatangiku, ia tidak mengabariku dan aku juga tidak bertanya, dia selalu begitu, menghilang beberapa saat dan kemudian akan muncul lagi. aku sudah terbiasa dengannya.

Aku membuka buku rekeningku yang tadi pagi baru saja aku cetak di bank. Saldonya bertambah lagi, Siwon oppa selalu mengirimiku uang setiap minggunya. Uang darinya tidak pernah aku sentuh sama sekali. Alasannya adalah aku tidak menjual diri, aku melayaninya karena aku mencintainya.

Lalu aku menutup kembali tabungan itu dan akan menyimpannya ke dalam laci. Saat membuka laci, aku baru ingat kalau obatku sudah habis dan saat terakhir kali melakukannya, aku tidak meminumnya lagi. aku mengambil kalenderku dan mengeceknya.

"Ya Tuhan, jangan katakan ini berhasil" gumamku, aku menghitung berulang-ulang jadwal bulananku dan tetap saja sama, aku sudah telat satu minggu.

***

Author POV

Siwon meninggalkan seoul selama hampir dua minggu bukan karena pekerjaan. Tapi ia menghindari istrinya, ia tidak tahu bagaimana cara menghadapi Tifanny setelah mereka memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Dan saat ini ia memutuskan untuk kembali, bagaimana pun mereka harus menyelesaikannya.

"Aku tidak tahu bagaimana kamu bisa membohongiku selama ini" ujar Siwon saat melihat Tifanny duduk sambil menangis. "Kamu kenapa tidak mengatakan keadaanku yang sebenarnya?"

"Aku tidak mau kamu seperti sekarang ini, kamu merasa tidak percaya diri lagi sayang"

"Dan kamu memilih tidur dengan pria lain dan hamil? Membuatku mengasuh anak orang lain selama ini Tifanny" bentaknya, ia menghapus air matanya, dokter mengatakan ia infertilitas.

"Oppa,," ia mengenggam tangan Siwon

"Lepaskan tanganku, aku harus memikirkan lagi bagaimana hubungan kita. aku tidak bisa terima kamu mengkhianatiku"

"Ne, katakan aku salah mengkhianatimu. Tapi aku seorang wanita sempurna, aku ingin merasakan bagaimana rasanya menggandung dan memiliki anak. Tapi kamu tidak sanggup memenuhi keinginanku yang sederhana ini" ujar Tifanny "Kamu hanya menyalahkanku, apa kamu tidak memiliki kesalahan?"

Tifanny menghapus air matanya

"Ne, kamu tidak memiliki kesalahan tapi kamu memiliki kelemahan" ujar tifanny

Siwon mengangguk, ia memang lemah sampai tidak mampu membuat istrinya hamil. Sampai istrinya harus hamil dari benih pria lain dan ia menyayangi anak itu selama ini.

"Maaf" ujar Siwon pelan dan ia meninggalkan Tifanny.

***

Ia memilih mengunjungi Yoona. wanita itu bisa memberikannya kenyamanan dan kepuasan. Ia datang dan segera memeluk Yoona saat pintu dibuka.

"Oppa,," yoona segera membalas pelukannya juga. Ia merindukan pria itu sangat dan ada hal yang harus ia beritahukan ke pria itu.

Siwon hanya memeluknya tanpa mengatakan apapun. Yoona juga bersyukur hari ini Siwon tidak memintanya untuk melayaninya. Kandungannya masih terlalu kecil, ia takut sesuatu terjadi jika mereka harus bercinta hari ini.

Yoona membiarkan pria itu duduk sambil memeluknya. Selalu begini, jika pria itu memiliki masalah, ia akan datang menemuinya dan memeluknya.

"Siwon oppa, jika ingin menangis, menangislah" ujar yoona sambil menepuk bahunya pelan

Ia menemani pria itu menangis beberapa saat. Setelahnya Siwon tertidur dalam pelukannya. Sedangkan ia sendiri tidak bisa tidur. Ia memikirkan bagaimana nasib kandungannya. Bagaimana caranya ia memberitahu Siwon.

"Bagaimana kamu bisa mengkhianatiku dengan begitu kejam Tifanny. Kamu tahu aku begitu mencintaimu" racau Siwon dalam tidurnya.

Yoona menangis. Sepertinya hubungannya dengan Siwon tidak memiliki masa depan. Ia tahu bagaimana Siwon mencintai istrinya dan Siwon tidak akan pernah bisa meninggalkan wanita itu.

"Mommy tidak akan bisa memberitahukan kehadiranmu pada daddymu" bisiknya pelan sambil menatap perutnya. Pria itu juga tidur bersandar di pahanya dan wajahnya menghadap ke arah perutnya. "Lihatlah wajah daddymu sepuasnya sayang. Setelah ini mungkin kita tidak bisa bertemu dengannya lagi"

***

Siwon terbangun paginya dan ia sudah mendapatkan keputusan. Apa yang harus ia lakukan, ia memutuskan untuk memaafkan Tifanny. Tifanny bersalah karena mengkhianatinya dan saat ini ia juga melakukan hal itu. Ia juga memiliki hubungan dengan wanita lain, walaupun tanpa melibatkan perasaan.

"Oppa sudah bangun?" Tanya Yoona, ia baru saja menyiapkan sarapan

"Yoona, bisa kita bicara?" Tanya Siwon

Yoona hanya mengangguk

"Kenapa oppa?" Siwon duduk di hadapannya.

"Aku tidak akan menemuimu lagi. Aku harus memperbaiki hubunganku dengan istriku jadi tidak akan melanjutkan hubungan terlarang ini lagi" ujar Siwon

Yoona kembali mengangguk

"Aku akan pergi dari tempat ini" ujar Yoona "Bisakah berikan aku waktu untuk berkemas?"

"Apartement ini akan menjadi milikmu" ujar siwon "aku akan meminta asistenku untuk mengurusi perubahan namanya"

"Aku tidak butuh apapun. Tenang saja, oppa tidak perlu membayar apapun padaku. Dan aku juga tidak  akan datang mengganggumu"

"Aku tidak bisa membiarkanmu begitu saja. Aku harus memastikan hidupmu terjamin"

"Setelah kamu mengakhiri semuanya, apapun yang terjadi padaku tidak ada hubungannya denganmu lagi" ujar Yoona, ia berdiri seolah ia tidak merasakan sakit apapun. Seolah ia baik-baik saja walaupun harus kehilangan orang yang sudah membuatnya jatuh hati.

Ia masuk ke kamar untuk mengeluarkan buku tabungannya dan juga kartu atmnya. Rekening yang selalu Siwon kirimkan uang, ia mengembalikannya.

"Selama ini aku tidak menjual diriku padamu, ambillah. Jangan membuatku seolah aku ini pelacur, walaupun memang aku lebih parah dari itu,  aku berhubungan dengan suami orang" ujar Yoona "Aku akan pergi setelah sarapan. Kamu bisa pulang untuk sarapan dengan istrimu, aku akan pergi tanpa membawa apapun yang bukan milikku. Kamu tenang saja"

"Yoona,,"

"Aku akan pura-pura tidak mengenalmu juga jika kita bertemu di jalan" ujar Yoona

Ia berdiri

"Aku benar-benar mencintaimu tapi aku lebih menghormati keputusanmu, jika kamu lebih bahagia dengan keputusanmu, aku akan mendukungmu" ujar Yoona lagi dan ia mengunci diri di dalam kamar.

Siwon juga memilih pulang untuk memperbaiki semuanya dengan istrinya.

***

Setelah puas menangis, Yoona mengemas semua pakaiannya. Ia berdiri di dekat pintu dan menatap ke seluruh sudut kamar, tentu saja ia tidak akan bisa tinggal disini lagi. Setiap sudut kamar akan mengingatkannya pada Siwon.

"Kamu tidak marah pada mommy kan sayang?" Ia membelai perutnya.

"Baiklah, ayo kita pergi sayang. Kita akan hidup bahagia. Mommy promise" kemarin ia baru tahu kehadiran babynya dan sekarang ia dan Siwon berakhir.

Ia menarik kopernya keluar dari kamar dan meninggalkan semua kenangan disini.

Mungkin ia akan mencari tempat tinggal baru di dekat tempat kerjanya. Pulang ke rumahnya adalah pilihan yang tidak mungkin ia ambil. Appanya akan membunuhnya jika tahu ia menjalin hubungan dengan suami orang dan akhirnya dicampakkan saat menggandung.


TBC

Fated to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang