Keduanya berkencan sudah hampir satu tahun dan Siwon sudah berulang kali melamarnya, mengajaknya untuk menikah dan sudah berkali-kali juga yoona menolaknya. Ia belum ingin terikat dengan pria itu sebelum benar-benar yakin.
"Sayang, tahun ini kamu masih belum mau kembali ke Seoul? Bukankah disini sudah ada yang urus?" Tanya Siwon, saat mereka akan melewati natal sekali lagi sejak keduanya berkencan. Siwon sudah beberapa kali bolak balik Seoul dan Manchester untuk menyelesaikan pekerjaannya. Pembangunan hotel disana sudah selesai beberapa bulan yang lalu
"Aku belum siap bertemu dengan appa" ujar Yoona, selama lima tahun ini yang sering bolak balik kesini untuk menjenguknya adalah eommanya. Kadang juga datang bersama kakak iparnya.
Selama lima tahun ini ia tidak pernah bertemu appa dan oppanya.
"Tapi kamu juga tidak bisa bersembunyi selamanya dari appamu yoong. Kita cepat atau lambat juga harus kembali"
"Aku tahu, tapi tidak sekarang oppa"
"Aku harus kembali ke Seoul awal bulan depan yoong" ujar Siwon, "Kyuhyun akan mengambil cutinya, jadi aboeji memintaku harus berada disana. Tapi aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri disini"
Ahjumma jung juga sudah pulang ke Seoul sejak akhir bulan kemarin. Setelah lima tahun bekerja tanpa cuti, ia ingin pulang untuk melihat cucu-cucunya.
"Aku bisa ke London bersama Darren" ujar Yoona
"Sayang, kita pulang bersama saja. Oppa akan melamarmu juga"
Yoona diam,,
"Kamu pikirkan dulu" ujar Siwon dan ia meninggalkannya.
***
Keduanya melupakan pembahasan masalah kembali ke Seoul. Mereka makan malam diluar bersama kedua anaknya.
Aillen berada di pangkuan Yoona dan Darren duduk bersebelahan dengan Siwon.
"Hai lama tidak bertemu" ujar seorang wanita dan ia memegang pundak Siwon. Siwon menatapnya, betapa terkejutnya ia saat melihat wanita itu adalah Tifanny.
Yoona berpura-pura tidak tahu
"Boleh aku duduk disini?" Tanyanya pada Yoona dan Yoona hanya mengangguk
"Aku tidak ingin makan bersama orang lain. Pergilah" ujar Siwon padanya
"Aku hanya merindukan putriku. Apa aku tidak boleh memegang putriku" ujar tifanny dan ia akan mengambil Aillen dari gendongan Yoona. Siwon segera menghalanginya karena yoona yang tampak pasrah.
"Aku ingat aku pernah melihatmu di cafe. Kamu yang menjadi simpanan suamiku?" Tanya Tifanny pada Yoona "Kalian kembali bersama?" Ia tertawa mengejek.
"Kalian memang cocok bersama. Satu murahan dan satu bajingan" ujar Tifanny dan Siwon akan menamparnya
"Oppa jangan" ujar Yoona dan ia segera membawa Darren juga. "Aku akan tunggu di depan, kalian selesaikanlah urusan kalian"
Siwon memegang tangan Yoona,
"Aku dan dia tidak ada yang perlu diselesaikan lagi. Semua sudah berakhir tiga tahun yang lalu" ujar Siwon "Jika dia ingin bicara, maka kamu harus disampingku"
"Aku percaya padamu oppa" ujar Yoona, ia juga membawa aillen bersamanya
"Kalian sudah bersama?" Tanya Tifanny
"Bukan urusanmu" ujar Siwon "Aku katakan padamu, kalaupun aku tidak bersama Yoona, aku tidak mungkin kembali padamu lagi. Kita sudah berakhir dan aku tidak pernah menginginkanmu lagi"
"Kamu pikir aku menginginkanmu lagi setelah kamu mengkhianatiku?"
"Lalu kenapa kamu kesini?"
"Tentu saja menjemput putriku"
"Disini tidak ada putrimu, dia putriku dan Yoona"
"Kita lihat saja, aku yang akan mendapatkan putriku atau kamu"
***
Siwon menghampiri Yoona yang sudah menunggunya di depan.
"Maaf sayang, kehadirannya mengacaukan semuanya"
"Gwenchana oppa, kita makan di rumah saja" ujar Yoona dan mereka kembali ke mobil.
"Oppa tidak tahu mengapa dia bisa disini" ujar Siwon
"Mungkin dia merindukan aillen"
"Sayang, jika kamu bertemu dengannya tanpa oppa. Kamu tidak boleh biarkan dia memegang aillen. Dia tidak berhak atas itu" ujar Siwon
Yoona mengangguk
"Dia mengatakan akan mengambil aillen dari oppa"
"Aku akan melindungi aillen oppa. Tenang saja"
"Gomawo"
***
Mereka kembali ke rumah, setelahnya Yoona menidurkan kedua anak itu. Darren mengatakan ia mengantuk jadi ia hanya meminta segelas susu begitu juga Aillen. Sedangkan Siwon, ia tidak masuk, ia mendapat panggilan dan ia menerima telepon diluar. Setelah keduanya tidur, Yoona memutuskan membuat nasi goreng. Saat ia akan masuk ke dapur, Siwon masuk.
“Aku buatkan makanan dulu oppa” ujar Yoona dan Siwon mengenggam tangannya
“Tidak perlu membuat makanan, oppa merindukanmu yoong” bisik Siwon dan ia memeluk Yoona, ia menciumnya. Yoona tampak menghindarinya saat ia mulai menarik gaunnya.
“Aku tidak bisa oppa” ujar Yoona dan Siwon melepaskannya
“Maaf” ujar Siwon, ia membenarkan kembali gaun Yoona
“Maaf, aku tidak bisa melakukannya” wanita itu meneteskan air matanya.
Siwon mengangguk dan ia masuk ke kamarnya. Yoona juga melakukan hal yang sama, ia berlari masuk ke kamarnya dan bersembunyi di dalam kamar mandi. Ia takut saat ini sebenarnya pria itu sedang menginginkan Tifanny, ia tidak ingin dijadikan pelampiasan lagi.
Sebelum pulang ke rumah tadi, ia sempat masuk kembali ke dalam restorant itu dan ia berbicara dengan Tifanny.
Wanita itu menangis dan memohon padanya untuk mengembalikan Siwon padanya. Ia mengatakan Siwon tidak tega menyakiti Yoona lagi, sehingga ia tidak bisa kembali pada Tifanny.
***
Siwon melakukan konsultasi dengan pengacaranya untuk membahas masalah hak asuh anak. Pengacaranya menyarankannya untuk segera menikah agar bisa mewujudkan keluarga yang utuh sehingga kesempatan Tifanny mengambil putrinya akan sedikit. Sedangkan ia sendiri sudah berulang kali ditolak Yoona.
Ia meminta bantuan Sehun dan pria itu memintanya untuk segera menghamili Yoona lagi supaya wanita itu tidak bisa menolaknya lagi. Dan sekali lagi ia ditolak wanita itu. bahkan hubungan mereka memburuk saat ini.
Jadwal kepulangannya ke Seoul tiba,
“Jika kamu berubah pikiran untuk kembali ke Seoul melewati natal. Katakan pada oppa, oppa akan memesan tiketmu” ujar Siwon dan Yoona hanya mengangguk. Pria itu pulang bersama putrinya yang sudah berusia 2 tahun lebih.
“Hati-hati oppa” ujar Yoona, Siwon mencium keningnya sekilas.
"Yoong, maaf atas kejadian malam itu" ujar Siwon dan Yoona menggeleng
"Lupakan saja oppa. Maafkan aku. Aku belum bisa melakukannya dengan oppa" ujar Yoona
"Gwenchana, oppa mengerti" ujar Siwon dan ia memeluk Yoona "Oppa masih berharap kamu mau ikut dengan oppa"
"Lain kali oppa" ujar yoona dan siwon mengangguk, ia kembali mencium yoona
"Saranghae" bisik Siwon
"Nado" balas yoona, tanpa peduli pria itu tulus mengatakan mencintainya atau tidak. Ia tidak peduli.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated to Love You
FanfictionAku percaya takdir, walaupun takdir mempermainkanku. Aku akan tetap mempercayainya. Aku mempercayaimu sama seperti mempercayai takdir, sehingga aku akan melakukan apapun yang kamu katakan, walaupun itu melukai diriku sendiri. Aku tetap melakukannya...