Fated to Love You - 6

1.3K 166 13
                                    

Yoona hanya tinggal mengangkat koper untuk pindahannya. Semua sudah disiapkan Sehun dan Hyunbin. Hyungnya Sehun juga melakukan penerbangan dari Seoul di hari perpindahan Yoona. mereka akan berjumpa di airport.

"Yoong a, hyungku membatalkan penerbangannya karena beberapa urusan di Seoul" ujar Sehun saat Yoona menjawab panggilannya

"Oh,"

"Kamu langsung ke penthouse saja, dia akan berangkat beberapa hari lagi"

"Baiklah"

"Nanti kalau dia sampai, kamu langsung marahin saja yoong. Sesuka hatinya saja"

"Gwenchana, setidaknya aku bisa cuti beberapa hari dan berjalan-jalan di kota ini"

"Aku mulai merindukan Darren" ujar sehun

"Jika kamu memiliki waktu datanglah untuk bermain dengannya. Darren juga pasti akan merindukanmu" ujar Yoona

"Ne nona"

***

Yoona menghabiskan waktu untuk menemani putranya bermain. Yoona tidak membiarkan putranya mengalami kesepian sedikit pun, ia akan membiarkan putranya tahu jika dengan memiliki seorang mommy saja sudah lebih dari cukup.

Keduanya berkencan berduaan. Karena ahjumma jung menggunakan kesempatan saat yoona bisa menjaga darren sendirian untuk membereskan barang-barang pindahan mereka.

"Mommy, i love you so much" ujar putranya saat mereka duduk di taman sambil menikmati udara sore ditemani satu cup ice cream di tangan Darren.

"Mommy love you too" yoona mengecup kepala putranya. Ia tidak memungkiri apa yang ada di wajah putranya, itu adalah ceplakan dirinya. Pria itu hanya mewariskan lesung pipi dan matanya pada putranya itu.

Yoona bersyukur darren sangat mirip dengannya karena jika suatu saat mereka bertemu, darren tidak akan menyadari jika pria itu adalah daddynya. Walaupun yoona tetap akan menceritakan hal baik tentang daddynya pada darren, tapi ia tidak akan menggunakan darren untuk merusak rumah tangga orang.

Cukup sekali ia melakukan kesalahan. Tapi baginya darren bukanlah kesalahan. Darren adalah anugerah terindah dari Tuhan untuknya.

"Jika pindah jauh dari uncle dan aunty, tapi mommy selalu ada, aku tetap bahagia" ia memeluk mommynya.

"Mommy janji, akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama darren" ujar yoona dan Darren tampak begitu bahagia

Darren tidak kekurangan apapun walaupun hanya memiliki seorang yoona sebagai mommynya.

Ia memiliki segalanya. Mommynya bisa menjadi daddy ataupun mommy untuknya. Ahjumma jung juga selalu mengajarkan hal yang baik padanya, tidak ada satu orang pun yang dibolehkan mengatakan hal buruk tentang daddynya.

Ia mulai belajar mengerti segala hal. Yoona selalu mengisi hal positif untuk itu.

***

Yoona menghabiskan satu minggu setelah pindah ke kota Manchester ini dengan menikmati hidup bersama putranya. Arsitek itu belum juga menampakkan batang hidungnya.

Siang ini yoona dan darren baru selesai belanja. Keduanya buru-buru berlari ke arah lift yang masih terbuka. Tangan yoona penuh dengan kantong belanjaan dan darren memegang mainannya.

Saat akan masuk pintu lift hampir tertutup. Seseorang yang sudah berada di dalam sana pun membantu menekan tombol untuk pintu tetap terbuka.

"Thanks" ujar yoona saat sudah masuk tanpa memperhatikan siapa orang itu. Ia fokus pada putranya. Ia menatap ke arah tombol lantai. Sudah menyala lantai tempat tujuannya. Lantai 30.

"Mom, see" ujar Darren untuk meminta mommynya memperhatikannya. Bukan hanya yoona yang melihatnya. Tapi pria di belakang mereka juga ikut menatap ke arah bocah kecil itu.

"What baby?"

"This robot simirial with us, only mommy and son" ujar darren dan yoona tersenyum

"Ne, daddynya juga sedang berada di planet lain. Bekerja untuk mendapatkan banyak uang" ujar yoona

"Oh yeah,, right" ujar darren

***

Yoona melangkah keluar setelah pintu lift terbuka. Ia bahkan sama sekali tidak menatap kemana pun selain putranya.

Darren berlari ke arah penthouse mereka. Pria itu juga berjalan di belakang mereka.

"Apakah dunia ini benar-benar begitu sempit?" Gumam Siwon saat ia melihat yoona berhenti di depan penthouse dengan nomor 3005. Karena itu juga tempat tujuannya.

Ia menunggu yoona sudah masuk ke dalam, ia baru menekan bel. Sebelumnya ia sudah berpikir ratusan kali harus bagaimana menyapa  yoona.

"Tunggu sebentar sayang. Mommy buka pintu dulu" ujar yoona sambil membukakan pintu. Dan ia tidak menampakkan sedikit pun ekspresi terkejutnya saat melihat siapa yang muncul di hadapannya.

"Yoo,," belum sempat siwon menyapanya, yoona sudah membuka mulut lebih dulu.

"Oh kamu tuan choi, arsitek yang dikenalkan choi sehun?" Tanya Yoona, suara tidak bergetar sama sekali. Seolah ia begitu tenang menghadapi pria itu.

"Oh ne, kamu perwakilan dari lexus group?"

Yoona hanya mengangguk

"Silahkan masuk, kamar untukmu sudah disiapkan. Aku akan meminta ahjumma mengantarmu" ujar Yoona dan ia masih menyambutnya seolah mereka orang asing dan yoona berprilaku sebagai tuan rumah yang baik.

"Ahjumma, Tuan choi yang akan menghuni kamar ujung itu sudah datang. Ahjumma tolong antarin ya. Aku mau temani darren tidur siang" ujar yoona

"Ne nona" ujar ahjumma, yoona permisi padanya dan meninggalkannya. Ia yang begitu canggung. Yoona sudah berubah, menjadi seseorang yang tampak dewasa tapi ia masih ramah dan sopan.

"Oh ya di tempat ini ada anak kecil, tapi tenang saja selain kamarmu itu kedap suara, putraku juga bukan anak nakal. Jadi aku jamin kamu tidak akan terganggu" ujar yoona

"Ne gomawo"

***

Siwon masuk ke kamar tempat yang akan ia tempati selama menjalankan proyek ini. Ia begitu tertekan sejak berpisah dengan Tifanny tahun lalu, maka ia bersedia sampai begitu jauh untuk menerima proyek ini. Ia bisa saja mengutus arsitek lain, tapi ia tidak mau, ia mengambil sendiri untuk menangani proyek ini dan meninggalkan putrinya yang berusia setahun itu di seoul bersama eommanya.

Ia memutuskan untuk melihat foto putrinya yang tersimpan dalam ponselnya. Saat ini tujuannya hanya satu yaitu membuat putrinya bahagia.

Lalu ia teringat pada yoona.

"Dia sangat bahagia" gumam siwon, ia tahu dari adiknya kalau orang yang memiliki proyek adalah bos adiknya dan orang itu adalah seorang single mom. Ia baru tahu kalau wanita itu adalah yoona.

***

Yoona tetap bersikap santai dan seolah ia benar tidak mengenal siwon. Mereka menyantap makan malam di meja yang sama.

"Mom, mengapa uncle ini mirip uncle sehun?" Tanya Darren

"Ne tentu saja sayang. Uncle ini adalah hyungnya uncle sehun" ujar yoona

"Oh" darren hanya mengangguk "but i love uncle sehun more"

Deg

Siwon merasakan seperti sebuah tusukan tepat di jantungnya. Tidak tahu mengapa tapi ia merasa sakit saat seseorang mengatakan lebih menyukai adiknya dibandingkan dia.

Makan malam selesai, ahjumma membawa darren mengosok gigi dan bersiap untuk tidur. Sedangkan yoona membereskan meja makan. Ia berniat membahas pekerjaan dengan siwon.

"Kamu tidak ingat siapa aku?" Tanya Siwon pada akhirnya karena ia tidak tahan lagi

"Tentu saja aku ingat, tapi aku tidak ingin mengenalmu" ujar Yoona dan ia membatalkan niatnya bicara dengan siwon mengenai pekerjaan lagi. Ia meninggalkan pria itu untuk menyusul putranya.





TBC

Fated to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang