Yoona menghabiskan waktunya dengan membantu di hotel, disana ia berkenalan dengan Choi Sehun manager operasional di hotel. Ia juga merupakan orang korea yang berkuliah di London, lalu bekerja di hotel milik tuan Im itu. posisinya disana cukup membantu Hyunbin yang menjadi general manager.
Sehun dan Yoona cukup akrab karena sering bersama. Pria itu seumuran dengan Yoona dan ia cukup memperhatikan Yoona yang hamil.
"Kamu seharusnya banyak beristirahat, lihat perutmu sudah hampir meledak" ujar Sehun, saat itu sudah malam dan Yoona belum juga pulang.
"Kamu pikir perutku ini balon?"
"Apa dokter tidak mengatakan kalau bayimu kembar?"
"Tidak,,"
"Kenapa begitu besar ya? Atau bayimu itu raksasa" ujar Sehun dan ia dipukul Yoona "Ternyata eommanya yang raksasa. Tenagamu kuat sekali yoong"
"Jangan dekat denganku" ujar Yoona
"Galak sekali, padahal aku bawain kamu ice cream stawberry" ujar Sehun
"Aku tidak suka stawberry"
"Tidak suka stawberry atau karena aku yang berikan makanya kamu tidak suka?" tanya Sehun
"Dua-duanya. Aku tidak suka berteman dengan orang yang bermarga sama denganmu"
"Apakah pria yang mencampakkanmu bermarga Choi?" tanya Sehun lagi "Pria itu pasti adalah pria terbodoh di dunia karena meninggalkan wanita sepertimu"
"Jangan menjelekkan daddy anakku di depan anakku. Atau aku akan memukulmu" ujar Yoona
"Cepatlah makan ice cream ini, aku akan mengantarmu pulang nona" ujarnya
***
Siwon merasakan perasaannya berbeda dengan dulu lagi tapi ia tetap berusaha memperbaiki semuanya dengan Siwon.
"Sayang, kamu tumben hari ini pulang cepat" ujar Tifanny, ia masuk ke kamar dan sudah melihat suaminya.
"Kamu darimana?"
"Aku keliling mall sepanjang sore ini" ujarnya
"Sudah makan?" tanyanya dan Tifanny mengangguk "Kamu mandilah, ada sesuatu yang ingin oppa katakan padamu"
Siwon memutuskan memberitahu Tifanny tentang apa yang telah ia lakukan di belakang Tifanny selama ini. Ia akan memberitahunya tentang Yoona.
Setelah menunggu beberapa lama, Siwon sudah membandingkan tentang Tifanny dan Yoona. yoona tidak pernah membiarkannya menunggu, jika saja ia sudah memberitahu Yoona jika ia akan datang, maka wanita itu sudah siap. Kalaupun belum, wanita itu tidak pernah berada diluar rumah saat ia berkunjung.
"Choi Siwon. kamu tidak boleh terus memikirkan Yoona lagi" gumamnya.
"Oppa, apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Tifanny, ia duduk di samping suaminya dan menyandarkan kepalanya di bahu Siwon.
"Kamu berjanji harus mendengarkan oppa sampai selesai ya" ujar Siwon
Tifanny mengangguk, ia juga berusaha memperbaiki kesalahannya. Saat Siwon mengatakan memaafkan dia, ia juga sudah berubah menjadi istri yang baik.
"Maafkan oppa" bisik Siwon "Oppa pernah memiliki hubungan dengan wanita lain di belakangmu selama tiga tahun"
Tifanny segera melepaskan rangkulan suaminya dan menatap suaminya dengan mata berkaca-kaca.
"Maaf,, tapi percayalah dalam hubungan itu oppa tidak pernah melibatkan perasaan" ujar Siwon "Dan oppa sudah berakhir dengannya"
"Kamu menyalahkanku, tapi ternyata kamu mengkhianatiku bahkan saat kita baru menikah"
"Fanny ya, aku dan dia baru sampai melakukan hubungan terlarang itu setelah kita kehilangan putri kita. Sebelumnya aku tidak pernah melakukannya,,"
"Aku tidak bisa percaya padamu"
Siwon mengangguk
"Aku hanya ingin memperbaiki semuanya denganmu, jika kamu tidak mau lagi, semua keputusan ada di tanganmu" ujar Siwon dan Tifanny turun dari tempat tidur mereka
"Aku akan memikirkannya lagi"
***
Tiga tahun berlalu, Yoona sudah menyelesaikan kuliahnya yang ia percepat. Babynya juga sudah tumbuh menjadi balita yang lucu. Seorang bocah kecil yang mulai pandai berjalan dan berbicara beberapa kalimat. Melihat babynya, Yoona kehilangan segala rasa capeknya.
"Mommy,," panggilnya saat melihat Yoona pulang. hyunbin memberikan posisi lebih pantas untuk Yoona. Ia berada di posisi marketing. Sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktu diluar, terkadang ia juga membawa ahjumma kim bersama Darren.
"Baby, mommy miss you" Yoona menggendong putranya dan menciumnya.
"Miss mommy" ujar Darren juga, omongannya belum jelas tapi ia mampu mengucapkannya. Yoona senang. Baby kecilnya itu menciumnya memberikannya semangat sehingga ia tidak pernah lelah menjalani hidupnya. Ia merasa puas hanya memiliki babynya itu.
"Nona mau makan? Ahjumma panasin makanan buat nona ya" ujar Ahjumma Kim
"Tidak perlu ahjumma. Sebentar lagi Sehun akan membawa makanan kesini, dia baru kembali dari Seoul"
"Sehun tampaknya cukup baik, nona perlu timbangkan dia untuk menjadi pendamping nona"
"Ahjumma, aku saat ini hanya fokus pada putra tampanku ini" ia mencium putranya yang berada di pelukannya.
"Tapi nona perlu seorang pria untuk melindungi nona juga" ujar Ahjumma kim
"Ne, tapi mungkin bukan Sehun. Dia sahabatku" ujar Yoona
***
Sehun datang, ia mengajak Hyunbin dan istrinya juga. Ia membawa banyak makanan dari Korea untuk Yoona. wanita itu tidak pernah kembali ke Seoul walaupun ia sudah melahirkan Darren tiga tahun yang lalu. Anak kecil yang ia gendong pertama kali saat lahir di dunia ini.
"Yoong, jika oppa tugaskan kamu yang mengurus pembangunan hotel baru, kamu bisa?" tanya Hyunbin, appanya Yoona sudah memutuskan untuk membuka satu lagi hotel di daerah Manchester.
"Tentu saja bisa oppa. Apa aku dan Darren juga harus pindah ke kota manchester?"
"oppa memiliki satu penthouse disana, tempatnya cukup besar. Jika arsiteknya datang, kamu tidak keberatan kan kalau ia juga tinggal disana?"
"Tenang saja Yoong, arsiteknya adalah hyungku" ujar Sehun, ia pulang ke Seoul kali ini adalah untuk menandatangani kontrak kerja sama dengan hyungnya. Saat kesepakatan diraih, hyungnya tidak bisa terbang ke Seoul karena anaknya tengah sakit. Ne, dia adalah single parent, Sehun mengatakan istrinya melarikan diri setelah melahirkan putrinya.
"Oppa yang atur saja. Asalkan ahjumma dan Darren tetap bersamaku, semuanya akan baik-baik saja" ujar Yoona
"Eonni akan merindukanmu yoong jika kamu harus pindah kota" ujar Yeojin, istrinya hyunbin
"Aku jadi tidak memiliki teman berdebat lagi" ujar Sehun
"Kamu sangat tidak bermodal Sehun ya, bukankah kamu mengatakan akan mengejar Yoona? kenapa tidak mengunjunginya setiap weekend?" ujar Yeojin
"Noona tidak tahu? Aku sudah ditolak ribuan kali" ujar Sehun, tentu saja ia bercanda, ia dan Yoona hanya bersahabat, ia tahu wanita itu hanya mencintai satu pria sampai saat ini. Dan pria itu adalah daddynya Darren.
"Eonni, jangan dengarkan dia. Dia itu playboy" ujar Yoona sambil tersenyum, ia tahu Sehun sudah mengetahui perasaannya. Ia tidak bisa menjalin hubungan baru karena hatinya belum sembuh dan ia belum siap mencintai orang lain.
"Uncle jelek, jadi mommy tidak suka" ujar Darren mengejek Sehun
"Anak kecil ini" Sehun membawanya dalam gendongannya dan mengelitiknya. Keduanya cukup akrab karena Sehun pandai mengambil hati Darren, ia suka menyogoknya dengan berbagai macam mainan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated to Love You
FanfictionAku percaya takdir, walaupun takdir mempermainkanku. Aku akan tetap mempercayainya. Aku mempercayaimu sama seperti mempercayai takdir, sehingga aku akan melakukan apapun yang kamu katakan, walaupun itu melukai diriku sendiri. Aku tetap melakukannya...