Yoona membawa Darren kembali ke Seoul. Yoona tampak lebih dingin dari sebelumnya. Ia bersyukur selama beberapa bulan kepindahannya, ia sama sekali tidak bertemu dengan Siwon.
"Darren sangat pintar, dia sudah mulai bisa menulis hangul dengan baik" ujar nyonya im, yoona sibuk bekerja di kantor appanya sehingga untuk urusan antar jemput Darren semua dilakukan eommanya.
"Dia mirip mommynya tentu saja pintar" ujar Yoona, ia menyombongkan diri tapi tidak ada ekspresi sama sekali.
"Sayang, jika ingin menangis maka menangislah. Keluarkanlah semuanya, jika kamu terus memendamnya sendiri, sakitnya akan semakin terasa" nyonya im memegang tangannya
"Aku baik-baik saja eomma"
"Oppamu mengatakan kamu seharian di kantor tidak mengatakan apapun jika bukan untuk memarahi orang. Eomma tidak mau kamu berubah menjadi seperti ini yoong. Eomma merindukan yoona yang ceria dan banyak bicara" ia memeluk putrinya "jika masih mencintainya, kenapa harus saling menyakiti yoong"
"Eomma, aku benar-benar baik-baik saja" ujar yoona
"Kenapa tidak beritahu dia saja tentang Darren. Mengapa harus saling melukai begini?"
"Eomma, bagaimana pun perasaanku saat ini. Tidak penting lagi. Asal aku memiliki darren, semua sudah lebih dari cukup" ujar Yoona "Lagian aku dan dia tidak ada yang perlu diperbaiki sebenarnya. Dia yang memaksa dan dia yang merasa aku menipunya"
"Yoong,," nyonya im membelai rambut putrinya
"Aku menyayanginya, aku mencintainya setulus hatiku tapi ia memanfaatkanku lagi dan lagi" akhirnya ia menangis, ia memeluk eommanya dengan erat "Hatiku sakit sekali eomma, saat aku mempercayakan semuanya padanya, ia menyakitiku lagi. Ia membuatku terluka. Ia membuatkan aku pilihan yang tidak bisa aku pilih"
"Aku harus bagaimana melupakannya eomma?" Ujarnya lagi dan eommanya menghapus air mata putrinya, padahal ia sendiri juga ikut menangis dengan putrinya. "Aku tidak tahu harus bagaimana, yang bisa aku lakukan adalah membangun benteng pertahanan dengan cara bersikap dingin seperti ini. Aku tidak ingin terluka lagi"
***
Siwon duduk di ruang keluarga rumahnya bersama Aillen.
"Daddy, kenapa kita tidak ketemu mommy? Aillen kangen" ujar Aillen
"Mommy sedang marah pada daddy, jadi mommy tidak mau bertemu kita" ujar Siwon, putrinya naik ke pangkuannya dan memegang pipinya.
"Daddy harus minta maaf"
Siwon mengangguk
"Ayo kita temui mommy" ujar Aillen
"Sayang, grandma boleh bicara dengan daddy dulu?" Tanya nyonya choi, ia menghampiri putra dan cucunya.
Aillen pun ikut dengan baby sisternya menuju ke kamar.
"Ada apa eomma?" Tanya Siwon
"Aillen benar, kamu harus minta maaf pada Yoona. Kita semua bersalah padanya, tapi lukanya yang paling parah adalah karenamu. Kamu harus memperbaiki semuanya Siwon. Yoona akan memaafkanmu setidaknya demi Darren. Darren itu putra yang tidak kamu akui sejak kehadirannya, kamu menyakiti hatinya sangat dalam"
"Aku tidak tahu bagaimana caranya meminta maaf lagi. Yoona membenciku begitu juga Darren, ia menatapku dengan penuh kebencian. Aku melukai mommynya"
"Kamu harus berusaha Siwon a, jika yoona tidak bersedia menerimamu kembali setidaknya kamu harus meminta maaf dengan setulus-tulusnya" ujar eommanya
"Aku terlalu banyak salah padanya eomma. Aku menjadikannya simpanan saat aku masih suaminya tifanny. Aku mendatanginya setiap aku menginginkan tubuhnya, setelahnya aku akan pergi dan mengirimkannya uang seolah dia adalah jalangku. Aku ingat setelah aku meninggalkannya untuk memperbaiki hubunganku dengan Tifanny, dia meneleponku dan memintaku menemaninya ke dokter kandungan, aku malah menghinanya mengatakan jika pun ia benar hamil, itu bukan anakku" ia meneteskan air matanya "padahal sejak awal aku tahu dia wanita baik-baik dan aku yang sudah merusaknya, tapi dengan tega aku mengatakan hal seperti itu"
Eommanya memeluknya
"Kalian berdua butuh bicara dengan kepala dingin. Kamu tahu apa yang kamu katakan selalu menyakitinya, maka minta maaflah"
Siwon mengangguk
"Sehun mengatakan pada eomma, kamu memintanya membuang darren untuk mempertahankan hubungan kalian, itu adalah kesalahan terbesarmu siwon a. Eomma mana pun akan terluka. Tidak akan ada eomma yang sanggup membuang anaknya demi menjalin hubungan. Eomma mana pun akan berjuang sekeras apapun demi anak-anaknya"
"Aku tahu setiap detik kebersamaan kami, aku hanya bisa menyakitinya. Bagaimana cara aku bertemu dengannya lagi eomma. Aku terlalu kejam untuknya" ujar Siwon dan ia memeluk eommanya.
***
Darren berusaha membujuk mommynya untuk membawanya keluar berjalan-jalan di Seoul. Sejak kembali ke Seoul, mereka tidak pernah menikmati waktu berdua.
Darren memegang erat tangan Yoona.
"Mommy tenang saja, Darren akan melindungi mommy dari orang jahat" ujar Darren, ia melihat Siwon berada di dekat mereka.
"Mommy bisa tenang kalau ada Darren di samping mommy" ia memeluk putranya "Kamu sudah semakin tinggi ya sayang"
"Tentu dong mom. Darren kan makannya banyak. Mom, mommy harus sering membawaku keluar, supaya aku bisa cepat beradaptasi dengan Seoul" ujarnya
Siwon berada di ujung sana menatap kebersamaan ibu dan anak itu. Seandainya ia tidak bermulut tajam seperti itu, ia pasti akan berada di samping mereka. Tapi sekarang ia cukup tahu diri jika yoona dan anaknya itu sudah begitu membencinya sehingga tidak ada lagi maaf untuknya.
Lalu yoona dan darren melanjutkan jalannya, mereka berhadapan langsung dengan Siwon.
"Yoong,," ia menyapa
"Uncle siapa ya? Kenapa panggil mommyku?" Darren yang menjawabnya, mendadak hatinya begitu sakit. Lebih sakit daripada saat mengetahui tifanny mengkhianatinya sampai memiliki anak dari pria lain. Tatapan Darren, putranya yang bersahabat dulu berubah menjadi tatapan penuh kebencian. Dan wanitanya tidak menampilkan ekspresi apapun. Siwon tahu ia kecewa. Hanya saja ia menutupinya dengan ekspresi datarnya itu.
"Ayo kita jalan sayang" ujar yoona dan Siwon mengenggam tangannya saat yoona akan menjauhinya
"Maaf" ujar Siwon
"Uncle lepasin tangan mommyku" darren memukul tangan siwon yang mengenggam tangan yoona "kamu yang sudah membuang kami, jadi jangan datang ke kami lagi"
Ia memukul-mukul Siwon.
"Darren cukup" yoona menghentikan Darren, bagaimana buruknya hubungannya dengan Siwon, bagaimana pun ia membencinya, ia tidak bisa memungkiri jika Darren adalah darah daging pria itu juga. Ia tidak ingin Siwon memiliki nilai buruk di mata Darren. Dan ia juga tidak mau Darren berlaku tidak sopan pada pria itu.
"Mom,,"
"Minta maaf pada uncle. Kamu tidak boleh begitu tidak sopan pada siapapun apalagi orang yang lebih tua darimu. Minta maaf darren" ujar Yoona
"No mommy. Dia yang harus minta maaf pada mommy" teriak Darren pada yoona
"Maafkan anakku yang tidak sopan" ujar Yoona dan ia menundukkan kepalanya
"Jangan begitu yoong. Aku yang bersalah pada kalian" ujar Siwon "Bisa kita bicara sebentar yoong?"
"Tiga bulan yang lalu semua sudah kita bicarakan dan tidak ada apapun lagi yang harus kita bicarakan lagi" ujar yoona
"Maaf, aku mengataimu dengan kasar" ujar Siwon
"Bukan masalah, aku sudah terbiasa. Tuan Choi, anggap saja aku mohon padamu. Jika sekali lagi kita bertemu, jangan menyapaku. Karena aku juga tidak akan menyapamu lagi"
"Beri aku kesempatan berbicara denganmu, maka setelah itu aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi. aku janji" ujar Siwon
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated to Love You
FanfictionAku percaya takdir, walaupun takdir mempermainkanku. Aku akan tetap mempercayainya. Aku mempercayaimu sama seperti mempercayai takdir, sehingga aku akan melakukan apapun yang kamu katakan, walaupun itu melukai diriku sendiri. Aku tetap melakukannya...