"Aku bersedia membantumu, demi Aillen, hanya saja aku tidak tahu apakah Darren akan menerima ini?" Ujar Yoona
"Kamu benaran yoong?" Tanya Siwon, raut kegembiraan muncul di wajahnya.
"Ne, dengan syarat aku mendapatkan 50% saham Hyundai" ujar Yoona dan Siwon mengangguk
"Aku bersedia memberikanmu seluruh saham Hyundai" ujar Siwon "Aku bersedia memberikan apapun yang kamu mau asalkan kamu memberikan aku kesempatan untuk menebus semua dosaku padamu dan Darren"
"Aku ingin kita membuat perjanjian sebelum aku menikah denganmu" ujar Yoona
"Apapun itu yoong" ia tersenyum bahagia, walaupun pernikahan ini penuh dengan syarat, tidak masalah, asalkan ia mendapatkan Yoona kembali. Semua akan baik-baik saja.
"Aku tidak akan melayanimu sebagai seorang istri, aku tidak masalah kalau kamu mau melakukannya dengan wanita lain. Yang penting aku tidak akan melakukannya denganmu lagi. Itu masalah utamanya"
Siwon berdiri dan ia memberikan Yoona sebuah kertas dan pen.
"Catatlah apapun syaratmu, aku akan setuju"
yoona menggeleng,
"Aku tidak memiliki syarat apapun lagi, kamu bebas melakukan apapun, hanya saja tidak dengan menyentuhku" ujar Yoona dan Siwon mengangguk
"Aku setuju yoong, aku setuju asalkan aku bisa bersamamu, apapun aku setuju" bisiknya dan ia memegang tangan Yoona. "Aku mencintaimu yoong, aku berjanji akan menebus semua kesalahanku dengan membahagiakanmu, aku tidak akan menyakitimu lagi. Aku berjanji yoong"
Yoona hanya mengangguk dan membiarkan Siwon memeluknya. Ia melakukan semuanya demi Aillen, demi Darren dan juga demi perasaannya.
***
Siwon meminta pengacaranya untuk mengurus hak asuh Aillen. Yoona bersedia menikah dengannya dan ia juga sudah mengubah saham hyundai yang atas namanya menjadi nama Darren. Yoona juga tidak menginginkan diubah menjadi namanya. Siwon sudah kehilangan haknya atas Hyundai, sisa 50%nya adalah milik Sehun. Dan itu tidak masalah untuknya.
Darren baru mengetahuinya setelah Yoona melakukan fitting gaun. Tuan dan nyonya Im menyetujuinya, mereka tahu Yoona masih memiliki perasaan pada Siwon begitu juga sebaliknya. Bukan itu saja, keduanya memiliki darren.
"Sayang, jangan begitu" Yoona yang sudah menukar kembali gaunnya dengan pakaiannya sendiri menghampiri Darren yang berontak sejak tadi,
"Aku tidak terima jika mommy memaafkannya" ujar Darren
"sayang,,"
"Mommy tidak ingat dia membuang kita?" tanya Darren sambil menunjuk Siwon
"Darren," Yoona memegang tangan anaknya
"Aku tidak terima mom" ia berlari keluar toko dan Siwon mengejarnya, Darren menyebrang tanpa melihat ke kanan dan kiri. Siwon terkejut saat melihat sebuah mobil menghampiri Darren. Ia berlari, mendorong Darren ke samping, sedangkan ia tidak sempat berlari lagi. Siwon pun tertabrak oleh mobil itu.
Darren dan Yoona yang berada di tepi jalan yang berseberangan pun berlari menghampiri Siwon yang tergeletak di tengah jalan dengan darah yang mengalir.
"Siwon,, oppa,, tetaplah sadar" Yoona memangku kepalanya yang mengeluarkan banyak darah. Ia menangis ketakutan, walaupun ia terus mengatakan membenci Siwon tapi ia tidak mau pria itu mati begitu saja.
"Daddy, daddy,," Darren juga menggoyangkan tubuh Siwon yang penuh darah
"Tolong kami" teriak Yoona
***
Siwon dilarikan ke rumah sakit, Sehun bersama kedua orang tuanya tiba. Yoona duduk di lantai depan ruang UGD. Lampu masih menyala merah, tubuh Yoona juga penuh darah.
Sedangkan Darren duduk di kursi dan ia masih menangis. Ia ketakutan melihat tubuh Siwon terbanting tadi.
"Yoong, bersihkanlah tubuhmu dulu, eomma akan suruh Sehun mengambil pakaianmu" ujar Nyonya Choi, ia tidak bisa bertanya tentang apa yang terjadi. Ia melihat keadaan yoona yang cukup kacau.
"Grandma, grandpa maaf. Daddy berdarah seperti ini karena darren" ujarnya, ia berlutut pada kakek dan neneknya sambil menangis.
"Sayang, sudah. Daddy pasti akan melakukan apapun untuk melindungimu" ujar Tuan Choi, ia membawa cucunya ke pangkuannya "Daddy akan baik-baikk saja. Darren doakan daddy ya"
Darren mengangguk
"Bujuk mommy sana, minta mommy jangan menangis lagi" ujar Tuan Choi lagi dan Darren lagi-lagi mengangguk.
Ia menghampiri Yoona dan memeluknya
"Daddy baik-baik saja mom, jangan menangis lagi" ia menghapus air mata Yoona dan memeluknya "Darren akan minta maaf pada daddy"
"Sayang," yoona memeluknya dengan erat, tangan dan bajunya penuh dengan darah Siwon yang telah mengering.
"Daddy pasti akan baik-baik saja" ia menghibur mommynya.
***
Setelah tiga jam dokter menangani Siwon, akhirnya ia keluar juga.
"Bagaimana kondisi putra saya dokter?" Tanya Tuan Choi, Yoona yang masih berusaha untuk menghampiri dokter. Pakaian dan tubuhnya masih begitu kotor. Matanya mulai membengkak karena ia menangis sejak tadi.
"Pendarahannya sudah diberhentikan. Saat ini pasien dalam pengaruh obat bius. Setelah pasien sadar, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut" ujar dokter
"Terima kasih dokter" ujar Tuan choi,
"Setelah pasien dipindahkan, baru boleh dijenguk"
Nyonya choi membujuk Yoona untuk membersihkan diri lebih dulu. Ia tetap menunggu sampai Siwon dipindahkan ke ruang perawatannya.
"Yoong, kamu ingin saat hyung bangun melihatmu dalam keadaan begitu kotor?" Tanya Sehun, ia menyerahkan sebuah paper bag berisi pakaian yoona yang ia ambil dari rumah Yoona.
Kedua orang tua Yoona sedang berada diluar kota sehingga mereka belum datang menjenguk.
Yoona pun membawa pakaiannya dan membersihkan diri di dalam kamar mandi ruangan Siwon.
***
Yoona meminta Sehun membantunya merawat Darren. Ia yang menjaga Siwon. Sudah dua hari Pria itu belum juga bangun,
"Kenapa kamu belum bangun oppa?" Ujarnya, ia memegang tangan Siwon. Tangan yang akan ia pegang sampai akhir hidupnya, ia sudah memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama Siwon.
"Bukankah kamu mengatakan akan memperbaiki semuanya? Bertanggung jawab pada aku dan Darren? Lalu kenapa sekarang kamu belum bangun? Bagaimana kamu bertanggung jawab jika kamu terusan tidur disini? Oppa,," air matanya menetes di tangan Siwon yang ia genggam sejak tadi, ia menyandarkan keningnya di tangan Siwon "Jangan mengira setelah kamu memberikan seluruh saham milikmu menjadi atas nama Darren, sekarang tanggung jawabmu sudah hilang. Aku tidak akan memaafkanmu jika kamu tidak bangun"
"Kamu masih perlu bertanggung jawab padaku. Aku akan menghukummu untuk mencintaiku sampai tua, aku juga akan menghukummu untuk menyayangi Darren, ia tidak memiliki kasih sayang seorang daddy sejak lahir. Kamu harus mempertanggung jawabkan semuanya choi siwon" ia memukul tangan Siwon
"Bangunlah, maka aku akan mengatakan aku masih mencintaimu. Aku mencintaimu choi siwon, aku masih sangat mencintaimu oppa. Setelah kamu menggantungkan semua harapan padamu dan sekarang kamu tidak juga bangun, aku harus bagaimana?"
Tit,, tit,, tit,,
Yoona menatap ke arah mesin deteksi. Ia segera memencet bel untuk memanggil dokter.
Dokter memintanya untuk keluar dan ia berdiri di depan ruangannya sambil menangis.
"Aku tidak akan memaafkanmu jika kamu meninggalkan aku lagi" ujar yoona "aku mohon kamu harus baik-baik saja demi anak-anak kita, demi aku dan demi cinta kita" ia mengetukkan kepalanya ke dinding di samping pintu kamar perawatan Siwon.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated to Love You
FanfictionAku percaya takdir, walaupun takdir mempermainkanku. Aku akan tetap mempercayainya. Aku mempercayaimu sama seperti mempercayai takdir, sehingga aku akan melakukan apapun yang kamu katakan, walaupun itu melukai diriku sendiri. Aku tetap melakukannya...