Fated to Love You - 18

1.2K 143 17
                                    

"Bagaimana jika kamu tinggalkan Aillen disini beberapa hari lagi? Setelah Siwon lebih tenang, kami akan mengantarkannya untukmu. Lagian kamu lihat aillen begitu asing denganmu" ujar nyonya choi "Jika kamu menakutinya dengan begitu, aillen akan ketakutan"

Tifanny akhirnya mengembalikan aillen ke nyonya choi

"Gomawo tifanny ya"

"Aku akan datang membawanya beberapa hari lagi eomma" ujarnya. Sampai saat ini Siwon tidak pernah mengatakan pada eommanya, alasan perceraian mereka. Siwon hanya mengatakan jika dirinya yang telah menyakiti tifanny sehingga wanita itu meninggalkannya.

"Ne"

Nyonya choi membawa aillen ke ruang kerja putranya. Ia terkejut melihat putranya yang berantakan dan duduk di lantai sambil menangis. Ia melihat pecahan botol itu. Betapa terkejutnya ia saat melihat label botol itu.

***

Nyonya choi duduk di cafe tempat janjiannya dengan Yoona. Yoona datang bersama Darren hari ini, kebetulan Yoona yang menjemput Darren hari ini jadi ia sekalian membawa Darren menjumpai nyonya choi.

"Sapa grandma sayang" ujar yoona

"Grandma" panggil Darren

"Sayang, kamu semakin tampan ya" ujar nyonya choi sambil membelai rambut cucunya "kamu baik-baik sayang?"

"Baik ahjumma" ujar yoona "ahjumma memintaku kesini, ada apa ya?"

"Eomma tahu ini tidak pantas eomma katakan. Tapi eomma harus memohon padamu yoong" ujar nyonya choi "Anggap saja eomma tidak tahu diri masih memohon padamjmy walaupun  Siwon sudah menyakitimu begitu banyak dan begitu dalam yoong" ia mengenggam tangan Yoona

Darren yang sibuk menikmati ice cream. Sehingga ia tidak ikut mendengar apa yang dibicarakan mereka.

"Ada apa ahjumma?"

"Siwon sangat kacau,dia sudah kehilangan kamu dan darren. Sekarang ia juga harus kehilangan Aillen. Ia harus menyerahkan putrinya pada Tifanny. Bisakah kamu temui dia?"

Yoona menggeleng..

"Beberapa haei yang lalu, ia hampir meminum racun untuk mengakhiri hidupnya"

"Ahjumma, aku dan dia tidak mungkin lagi. Darren juga tidak bersedia bertemu dengannya lagi" ujar yoona

"Eomma tahu ia sudah banyak salah padamu. Tidak mudah untukmu memaafkannya, hanya saja bisakah kamu pandang wajah eomma, bantulah eomma untuk membujuknya"

"Aku tidak berjanji ahjumma, aku harus berbicara dengan Darren".

"Ne yoong. Gomawo"

***

Yoona tahu sebenarnya Darren merindukan Siwon. Hanya saja ia tidak ingin membuat mommynya terluka jika mengatakan ia juga menginginkan Siwon. Dan juga ia terluka karena penolakan Siwon. Akhirnya ia mengijinkan Yoona bertemu Siwon dan ia juga ikut.

"Kamu disini yoong?" tanya Sehun, ia juga kembali ke Seoul, setelah mendengar kabar dari eommanya kalau hyungnya akan bunuh diri.

"Kamu kapan kembali kesini?" tanya Yoona

"Aku buru-buru mengajukan cuti, saat mendengar hyung melakukan hal gila. Aku mengira aku bakalan susah membujuknya, kalau tahu kamu juga disini, aku tidak akan pulang" ujarnya "Hai boy, kamu juga datang menjenguk daddymu?" tanyanya pada Darren

Darren membuang muka,,

"Hei boy, kamu marah pada uncle juga?"

"Karena uncle adalah adiknya uncle jahat itu, maka aku memusuhi uncle juga mulai sekaang" ujar Darren

"Yak anak kecil,," ia mengangkat Darren dan membuat anak kecil itu tertawa. "Sana lihat dulu uncle jahat itu,"

"Sehun,," tegur Yoona, sejahat apapun Siwon, ia tidak ijinkan Darren tidak sopan padanya.

"Ne noona. Mianhae" ujar Sehun, ia tahu sifat calon kakak ipar yang tak jadi-jadi itu. walaupun disakitin, ia akan tetap baik pada orang yang menyakitinya, dan ia sering mengatakan yoona itu setara dengan orang idiot.

***

Siwon duduk di kamarnya seperti orang yang kehilangan jiwanya, kamarnya begitu bau alkohol.

"Bau sekali mom" ujar Darren, mendengar suara Darren, Siwon menatap ke arah pintu. Ia meletakkan gelas minuman yang ia pegang sejak tadi.

"Darren, Yoong,," ia akan menghampiri mereka.

"Stop. Aku tidak menyukai aroma ini, bau apa ini mom?" tanya darren dan ia akan keluar dari kamar Siwon

"Mianhae darren, uncle akan bersihkan dulu. Kamu jangan pergi, tunggu disini ya" Siwon yang sudah sedikit mabuk pun mengumpuli botol minumannya dan membuangnya ke tong sampah yang ada di depan kamarnya. "Uncle janji tidak akan minum ini lagi, jadi tidak akan bau lagi"

Ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan wajah dan mulutnya yang beraroma alkohol. Lalu keluar dengan penyemprot ruangan.

Ia tampak sangat gembira saat melihat Darren dan Yoona datang.

"Mommy" Aillen juga masuk menghampiri Yoona, Sehun yang mengantarnya tadi. "Oppa,,"

Darren memeluknya, ia sangat menyayangi aillen.

"Oppa, bogoshipo" ia memeluk darren juga

"Mommy bogoshipo" ia mencium yoona yang berjongkok di hadapannya.

"Mommy juga merindukanmu" ujar Yoona dan ia memeluk Aillen. "Darren, bisa ajak aillen bermain dulu di depan? Aillen sama oppa main dulu ya, mommy mau bicara dengan daddynya aillen"

Kedua bocah itu keluar.

"Duduklah yoong,," Siwon menepuk tempat tidurnya yang sedang ia duduki. Yoona agak ragu "Tenang saja, ini bukan kamar tempatku dan tifanny dulu. Kami tidak tinggal disini dulu"

Yoona pun duduk di sampingnya, jaraknya cukup jauh..

"Aillen masih disini?"

"EOmma meminta pada tifanny untuk membiarkannya disini sampai aillen bersedia pindah bersamanya" ujar Siwon,

"Kamu tidak memperjuangkannya?"

"Tidak ada cara lagi, kekalahanku adalah aku tidak memberikan keluarga yang utuh untuknya. Maka hak asuh dimenangkan oleh Tifanny" ujar Siwon "Kamu tenang saja yoong, aku sudah hancur sejak kehilangan kamu dan darren, jadi kehilangan aillen tidak seberapanya lagi. Aku hanya tinggal meminum sedikit cairan, maka semuanya akan selesai"

"Kamu bisa meminumnya sekarang" ujar Yoona

"Aku tidak akan mati di hadapanmu yoong. Aku tidak ingin kamu menangisiku lagi"

"Aku tidak akan menangis untukmu walaupun kamu mati di hadapanku. Jadi jika ingin mati maka lakukanlah sekarang, jangan hanya mengertak eommamu" ujar Yoona dan ia tersenyum pada Siwon "Kamu tidak berniat untuk mati"

"Lalu katakanlah padaku, untuk apa aku hidup jika aku kehilangan semua orang yang aku cintai"

"Apa kamu pernah berjuang untuk orang-orang itu? kamu hanya duduk merenungi nasib dan terus mengatakan seolah kamu yang paling tersakiti disini"

"Aku,,"

"Aku bersedia membantumu,," ujar Yoona

Fated to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang