Yoona terduduk di lantai, ia berdoa sambil menangis. Lalu pintu ruangan siwon terbuka, ia segera berdiri menghampiri dokter.
"Pasien sudah siuman nyonya. Besok pagi, kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh" ujar dokter
"Kamsahamida dokter" ia buru-buru masuk kembali ke dalam dan betapa leganya ia saat melihat Siwon sudah membuka matanya.
Ia duduk di samping Siwon dan membenamkan wajahnya di samping tangan Siwon. Ia mulai menangis.
"Hei sayang, kenapa menangis?" Ia membelai rambut yoona dengan tangannya yang tidak terpasang infus. Yoona masih betah menangis.
"Aku pikir aku kehilanganmu sekali lagi" ujar yoona akhirnya
"Maaf, aku membuatmu menangis lagi" ujar Siwon dan ia menghapus air mata Yoona. Yoona menatapnya dengan wajah yang penuh air mata. "Kesinilah sayang, oppa mau memelukmu"
Yoona duduk di tepi ranjang dan memeluk Siwon
"Auww,," yoona tidak sengaja menindih bekas luka di bahunya.
"Ah mianhae," ia buru-buru bangkit untuk melihat mana yang sakit.
"Gwenchana sayang. Jika oppa harus ditabrak ribuan kali pun tidak masalah, asal oppa bisa melihat bagaimana kamu masih begitu mencintai oppa" ujar Siwon
***
Darren tinggal bersama Sehun beberapa hari ini sejak Yoona merawat Siwon di rumah sakit.
"Darren, dengarkan uncle. Kamu tahu kan daddymu begitu jahat pada mommymu" ujar Sehun dan Darren mengangguk "Kamu tahu juga kan mommymu begitu bodoh?"
Darren mengangguk lagi, jika tidak bodoh, mana mungkin melupakan segalanya dengan begitu mudah.
"Sekarang daddy sudah sadar. Bisakah kamu bantu uncle?"
"Apa uncle?"
"Tetaplah bersikap dingin seperti kamu membenci daddy. Kamu harus tetap marah padanya sampai ia benar-benar memperjuangkan kamu dan mommy" ujar Sehun
"Tapi nanti mommy,,"
"Gwenchana, uncle akan bicara dengan mommy. Setidaknya daddymu harus dihukum"
"Baiklah uncle"
"Good boy. Ayo kita jenguk dia,"
***
Saat semuanya datang, Yoona sedang menyuapi Siwon. Ia baru saja melakukan pemeriksaan. Tidak ada hal fatal, hanya saja tulang kakinya patah akibat benturan keras, ia harus memakai tongkat untuk sementara waktu karena kondisi kaki kanannya yang dipasang gips.
"Oppa harus berusaha lebih cepat sembuh. Jika tidak, bagaimana mungkin kita bisa melakukan pesta pernikahan" ujar Siwon
"Siapa yang mengijinkan mommyku menikah dengan uncle?" Ujar Darren yang baru datang bersama Sehun.
"Darren,," yoona menghampirinya
"Ayo kita pulang mom. Uncle sudah baik-baik saja" ujar Darren
"Darren, kamu tidak ingat bagaimana daddy bisa seperti ini? Jika bukan untuk menolongmu, daddy tidak akan terbaring disini" ujar Yoona, ia marah jika putranya yang ia didik baik-baik menjadi tidak sopan seperti ini.
"Aku tidak minta ditolong mommy. Jika mommy akan menikahinya karena ia menolongku, aku tidak mau"
Sehun hanya menatap mereka. Ia tidak menyangka bocah itu benar-benar keren.
"Mommy akan marah padamu" ujar Yoona
"Mommy, aku mau mommy bersama uncle sehun saja. Uncle yang sudah banyak membantu kita selama ini. Dia lebih pantas untuk aku sebut daddy daripada uncle jahat ini" ujar Darren
Siwon terluka dengan penolakan Darren. Tapi ia bisa apa, apa yang ia lakukan lebih dari ini. Jika dibandingkan, ini belum seberapa jika dibandingkan dengan luka yang ia berikan untuk Yoona dan Darren.
"Yoong, biarkan Darren marah padaku. Kamu jangan marah padanya" ujar Siwon
"Darren, kamu ikut uncle sehun pulang dulu" ujar Yoona, ia tahu keadaan kakinya Siwon sudah membuat pria itu tertekan. Ia tidak mau jika ucapan darren membuat pria itu semakin tertekan.
"Mommy lebih memilih uncle daripada aku?"
"Darren, daddymu sedang sakit. Bisakah kamu ijinkan mommy merawatnya dulu? Mommy tetap lebih memilihmu sayang"
"Itu artinya setelah uncle sembuh, mommy akan bersama uncle sehun saja?" Tanya darren dan Yoona menatap Sehun. Pria itu hanya mengangkat bahunya seolah tidak mengerti.
"Nanti kita bicarakan lagi" ujar Yoona
***
Siwon tampak lebih diam sejak kepulangan Darren. Yoona masih sibuk menyuapinya makan buah.
"Oppa kenapa?"
"Oppa hanya takut yoong. Jika darren benar membenci oppa, apa kamu akan meninggalkan oppa dan bersama Sehun?" Tanya Siwon
"Oppa, darren masih kecil. Apa yang dia katakan hari ini mungkin besok sudah lupa" ujar Yoona
"Tapi oppa melihat bagaimana dia membenci oppa sekarang"
"Lalu apa oppa mau menyerah?"
Siwon menggeleng
"Jika begitu, maka inilah saatnya oppa buktikan pada darren, kalau oppa memang pantas menjadi daddynya. Bukan Sehun ataupun pria lain" ujar Yoona sambil memegang tangan Siwon "Aku juga butuh bukti oppa benar-benar mau berjuang untukku"
"Ne, oppa akan membuktikan pada kamu dan Darren. Oppa benar-benar menginginkan kalian berdua" ujar Siwon dan ia tersenyum pada Yoona. Hati wanita ini ia tidak tahu lagi terbuat dari apa, walaupun sudah ia sakiti terus menerus,tetap saja ia bersedia berdiri di sampingnya. Mendukungnya dalam segala hal. Ia merasa sangat berdosa telah menyia-nyiakan waktu 7 tahun ini menyakiti Yoona dan ia akan menjadi orang bodoh yang paling bodoh jika ia mengulangi kesalahannya. Ia berjanji dalam hati, ia akan memberikan kebahagiaan untuk yoona disepanjang sisa hidupnya. Ia akan membuktikannya dengan perbuatannya bukan kata-katanya.
"Oppa sangat mencintaimu yoong. Dan betapa bodohnya oppa baru menyadarinya setelah kamu tinggalkan dulu" ujar Siwon
***
"Uncle apakah aku keren tadi?" Tanya Darren pada Sehun
"Keren sekali sayang. Sampai daddymu ingin menangis karena kamu" ujar Sehun, "Tapi jangan bawa-bawa nama Uncle, mommymu adalah kakak ipar uncle, jangan menjodohkan kami"
"Aku pun hanya bercanda uncle. Uncle pikir aku mau memiliki daddy jelek seperti uncle?"
"Yak,,"
"Walaupun daddyku jahat, tapi dia lebih tampan darimu uncle"
"Yak bocah"
"Yak si tua" ejek Darren balik
"Kalau kamu bukan keponakan uncle. Sudah uncle buang ke sungai han supaya di makan ikan hiu" ujar Sehun
"Aku laporkan uncle ke daddyku yang jahat itu. Biar uncle dicincang buat makanan ayam" darren jelas-jelas tidak mau kalah berdebat.
"Kamu memang jelas-jelas cetakan mommy dan daddymu. Nakalnya double dari mereka berdua" ujar Sehun "Memang bermasalah kepala hyung saat tidak menyadari betapa miripnya Darren dengannya"
"Darren dilawan" bocah itu membanggakan dirinya
"Anak nakal" ujar Sehun
"Uncle yang ajarin aku jadi anak nakal. Kalau sampai mommy tahu, aku tidak mau terlibat. Aku akan katakan pada mommy semua ini ajaran uncle"
"Uncle mau pergi makan ice cream, kamu tidak boleh ikut"
"Uncle pelit" ujar Darren dan Sehun mengangkatnya bagaikan mengangkat goni beras. "Uncle, gomawo"
"Gwenchana, tuan muda choi. Sebentar lagi kita memiliki marga yang sama ya" godanya lagi sambil tersenyum
"Uncle tahu? Kalau uncle tersenyum itu jelek sekali, mata pun tak ada" ujar Darren lagi
"Choi Darren!!"
"Belum sah, uncle sayang"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated to Love You
FanfictionAku percaya takdir, walaupun takdir mempermainkanku. Aku akan tetap mempercayainya. Aku mempercayaimu sama seperti mempercayai takdir, sehingga aku akan melakukan apapun yang kamu katakan, walaupun itu melukai diriku sendiri. Aku tetap melakukannya...