62. Delirium

343 14 29
                                    

26 Juni 2019, Seoul.

Aku menunduk menopang wajahku, tidak henti-hentinya menitihkan air mataku saat Bang PD memberikanku ceramah dan petuah akan nasib yang akan aku ambil bersama BTS. Aku bersyukur Bang PD adalah bos kami, dia sangat mengerti dengan apa yang paling di inginkan artisnya. Dia sudah tidak pernah menghakimi segala langkahku lagi, dia sudah tidak pernah menjatuhkan tekadku. Dia tau aku sudah tidak sepenuh hati menjalankan ini jika di belakang kamera.

Aku sudah yakin dengan pilihan yang aku ambil, keputusanku sudah bulat. Hutang terbesarku kini adalah menjelaskan kabar ini ke member lain. Aku berharap mereka mengerti dengan jalan yang aku pilih. Aku akan membicarakan ini dengan mereka saat suasana sudah kondusif.

***

Central California Women's Prison Facility, Chowchilla

Berjalan sebulan penahanan Alex di penjara, akhirnya aku bisa menjenguknya setelah di larang berkali-kali oleh agensi dengan dalih 'penjara tidak cocok dengan reputasiku'. Omong kosong, seluruh dunia sudah tau. Sebagian orang-orang di negaraku malah mengenal Alex sebagai 'Pacar V BTS yang pecandu itu' atau 'Pacar V yang narapidana itu'.

Aku ingat di mana orang-orang mendiskreditkanku sebagai pemakai juga, bahkan pembenci fanatik menuntut ke kantor Big Hit agar aku ikut tes toksikologi. Hasilnya negatif pun mereka masih memperolokku dan menganggap bahwa hasil tes itu tidak cukup membuktikan, bisa saja di rekayasa. Seolah yang mereka inginkan adalah aku lakukan tes narkoba secara Live di TV. Ya sudahlah, meladeni media dan netizen tidak akan ada habisnya.

Aku sebenarnya lebih setuju jika Alex mendapatkan rehabilitasi. Namun kasus resep dokter palsu demi mendapatkan dosis berlebihan itu menyulitkan posisinya. Ayah tirinya, Brian juga mati-matian membebaskan Alex dari segala tuntutan. Setidaknya dari upaya Brian, Alex mendapat keringanan berupa pengurangan masa tahanan. Apalagi dari awal Alex menjunjukkan sikap koperatifnya yang mengakui kesalahannya. Dari situ yang awalnya Alex bisa di kenai pasal berlapis dan mendekam 4 tahun penjara, di potong oleh juri menjadi 8 bulan saja.

"Waktumu 60 menit Nona Rockafelle" sipir mengingatkan sambil menggiring Alex melewati pintu pagar kawat berduri.

"My Little Punk!" sapaku tak kuasa untuk langsung menghambur memeluknya dan saling mengumandangkan kalimat rindu. Alex membalas pelukanku dengan menciumi tiap inchi wajahku, sampai terasa basah di sana sini.

"Oh Taehyung" gumamnya bahagia di bibirku.

Alex lebih dulu melepas pelukan kami untuk memutar tubuhnya memamerkan baju tahanan yang ia kenakan, "Bagaimana menurutmu? Apakah warna oranye cocok untukku?"

Aku mengernyit geli melihat gelagat berharapnya, "Kau terlihat seperti traffic cone,"

Alex tertawa keras mendengar leluconku, agak ganjil menurutku. Untuk seseorang yang di penjara, terutama wanita, dia terlihat terlalu bahagia untuk seseorang yang sedang di hukum. Bahkan aku sering dengar jika penjara adalah tempat yang sangat kejam. Sepertinya itu tidak berlaku dengannya. Seleb mungkin mendapatkan perlakukan istimewa di sini.

Secara naluriah mataku menelusuri tiap bagian tubuhnya yang terbuka, wajah, leher dan tangannya. Aku menyadari ada bekas luka goresan kecil yang sudah mengering di pergelangan tangannya. Walau cuma luka kecil, itu agak menggangguku. Bagaimana kalau dia tergores benda berkarat di penjara? Dia bisa demam karena tetanus. Namun aku cukup lega melihat kondisinya yang tidak kurang satu apapun. Walau yang paling menarik perhatianku adalah model rambut nyeleneh yang di potong undercut sebagian sampai pelontos.

 Walau yang paling menarik perhatianku adalah model rambut nyeleneh yang di potong undercut sebagian sampai pelontos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang