6. Femme Fatale🔞

1.8K 33 11
                                    

"Kau cantik sekali," Pujaku sembari memainkan helaian surai pirang yang menutupi wajah cantiknya.

Ia tersipu dengan pujianku. Membuat pipi hingga kupingnya memerah. Entah itu karena pujianku atau memang libidonya sedang meningkat.

Alex mulai mengusap lenganku dengan tangannya yang hangat. Kemudian menjalin jemarinya ke sela-sela jemariku dan meremasnya.

Aku menatap ke dalam matanya, memandangi mata hijau terangnya yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap ke dalam matanya, memandangi mata hijau terangnya yang indah. Kubelai rambutnya yang lembut dan semanis melon itu. Sedari tadi aku tidak tahan ingin menyentuh lehernya dengan jemari jenjangku. Kuusap lehernya, meremasnya sangat pelan untuk merasakan denyut nadi di lehernya yang menghentak semangat. Perlahan jari-jariku berpindah, ke pipi, rahang, dagu dan bibirnya. Aku menimbang - nimbang untuk melumat bibir merah menggoda itu.

Ia memejakan matanya menikmati tiap sentuhan halus jemariku yang membuatnya mabuk kepayang. Kini tangannya menyentuh dadaku. Aku balas mendekapnya lebih dekat. Kurengkuh dia kuat-kuat. Hingga kurasakan lembut buah dadanya di dadaku yang bidang. Sensasi sensual menjalari tubuhku hingga ke bawah sana, mengundang hasrat primitifku. Aku ingin memilikinya, seutuhnya.

Kutempelkan hidungku di lehernya, menghirup aroma memabukan itu hingga menuju belakang kupingnya. Aku sangat menyukai aroma tubuhnya. Ini seperti parfum terbaik yang pernah aku hirup dari tubuh seorang wanita, aromanya membuatku jadi gila.

Nafasku mulai tidak beraturan, akibat menahan godaan luar biasa ini dan sedikit gugup. Sedangkan nafas Alex mulai bergetar, tidak tahan menahan birahinya saat merasakan hembusan nafasku yang menggelitik lehernya.

Kemudian kami berciuman, ya semudah itu kami berciuman. Alex yang memulai terlebih dahulu melumat bibirku dengan sensual. Aku memejamkan mataku menerima ciumannya yang erotis sambil menekan kepalanya agar dapat berciuman lebih dalam. Sensasinya luar biasa, terlebih ketika aku menjulurkan lidahku, mencicipi rasa wine dalam mulutnya.

Bibirnya memiliki banyak rasa selain manisnya wine, aku bisa merasakan sedikit stroberi dan cocoa butter, mungkin dari lipstiknya. Aku juga merasakan rasa tembakau bercampur mint dari hembusan nafasnya yang terasa di lidahku. Walau begitu aku menyukai bibir itu, aku belum pernah berciuman dengan gadis yang memiliki banyak rasa seperti miliknya. Ciuman ini membuatku semakin bergairah.

Di pojok pikiranku, aku masih tidak percaya akan membawanya ke ranjangku saat ini juga dan menantinya merintih memanggil namaku. Namun saat ini aku masih menjaga tanganku untuk tidak menyentuh sembarangan. Aku hanya melingkarkan ke dua tanganku merengkuh tubuhnya. Ya, ikuti saja dulu alur permainannya pelan-pelan, aku siap kok mengabiskan waktu bersamanya sampai pagi datang.

Kami terus berciuman, saling bermain lidah, sesekali aku menggigit bibirnya yang berlipstik merah itu dengan lembut atau menghisap lidahnya. Aku mendominasi ciuman ini oleh rasa gemas dan nafsu menjadi satu. Dan aku yakin saat ini lipstiknya menodai mulutku, mengoleskan warna merah marun di bibirku. Hal itu membuatku penasaran. Saat bibir kami terpisah sejenak untuk menghela nafas. Aku memperhatikan bibir itu sejenak, ternyata ciumanku menyapu habis lipstiknya, yang tersisa hanya rona merah membayangi bibir itu.

(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang