50. Idiocy 🔞

679 16 74
                                    

3 September 2018

BTS sementara tinggal di Los Angeles sampai 13 September untuk promosi di California. Kami menginap di tempat yang berbeda-beda. Aku tinggal di rumah Alex, sedangkan yang lain di hotel sekitar Los Angeles.

Sore ini Aku menjemput Jungkook di hotel tempat ia menginap. Jungkook yang baru berulang tahun ke 21 tempo lalu, berkeinginan untuk di tato langsung oleh Andy, idolanya. Kebetulan juga Winter Horizon sedang ada latihan di rumah Alex.

Sepanjang perjalanan menuju rumah Alex, Jungkook anteng menikmati siaran Winter Horizon kemarin di Radio X. Sesekali dia tertawa terpingkal-pingkal kadang ia manggut-manggut setuju.

"Oh dengar ini, mereka membicarakan BTS!" ujarnya memberitahu seraya membesarkan volume. Sambil menyetir aku coba curi-curi pandang ke layar ponselnya untuk menyimak.

MC menanyakan Alex soal rencana atau keinginan untuk berkolaborasi denganku.

Alex: Kami sering membicarakan musik dan mengerjakan musik bersama sebagai selingan. Tapi V lebih condong ke lagu classic jazz dan agak vibe-y, summer-y, sedangkan musikku sangat konsisten. Karena akan terdengar berbeda kurasa itu tidak cocok untuk yang lain. Jadi hasil karya kami di simpan untuk kami berdua saja bukan untuk hal komersil....

"Sebenarnya Alex membantuku menciptakan nada untuk laguku yang berjudul Winter Bear" kataku memberitahu. Mungkin Jungkook mau memberi masukkan.

Jungkook menoleh menatapku heran, judul laguku sanggup mengalihkan perhatiannya dari layar.

"Winter Bear?"

"Kenapa ekspresimu?" Tanyaku saat menangkap ekspresinya yang sok serius, seperti membayangkan sesuatu yang aneh di kepalanya.

"Itu terdengar menye-menye. Tidak setegas judul lagu yang sering di buat pacarmu"

Aku mendengus keras-keras, itu adalah komentar pedas pertama dari orang lain soal laguku. Padahal aku baru kasih tau judulnya doang. Gimana kalau aku kasih tau keseluruhan lagunya?

Saat kami memasukki komplek Hollywood Hills. Mata bulat Jungkook berbinar-binar, melongo menatap kanan dan kiri secara begilir. Ia terus bergumam takjub, melontarkan narasinya sendiri seolah sedang memilih-milih rumah. Aku sengaja memperlambat lajuku agar Jungkook bisa merasakan sensasi menjadi juragan mansion.

"Nah sudah sampai" tukasku saat memarkirkan Range Rover Velar milik Alex ke pelataran.

"Whoa... gila rumahnya gede banget!" baru keluar dari mobil Jungkook langsung mengambil selfie.

"Jungkook. Tolong kondisikan norakmu" tegurku dan ia malah nyengir-nyegir gigi kelinci, melanjutkan selfie-nya. Aku cuma bisa tersenyum melihat kebahagiannya. Ya sudah aku tunggu sampai dia selesai foto-foto.

"Hyung, hyung apa itu Leonardo DiCaprio?" Tanyanya terperangah ke arah seberang mansion. Di sana sang aktor sedang sibuk memotong bonsainya di teras sambil merokok dari pipa.

"Yup,"

"Aku pernah dengar Leo Sunbaenim itu punya fetish dengan cewek pirang. Nah pacarmu kan pirang, tetangga hadap-hadapan pula. Apa pacarmu pernah cerita... ya... kau tau maksudku, kan?"

Aku mendengus mendengar spekulasinya, "Tidak, Alex tidak pernah terlibat sesuatu yang intim dengan Leo, tapi Alex bercerita kalau Leo sering meminjam jaring pembersih kolam ke Alex"

"Itu aneh," bisiknya sambil mengernyit. Bagi laki-laki pasti paham lah modus-modus semacam itu, tentu saja untuk mencari kesempatan.

"Yeah, aneh bukan. Maksudku dia itu punya dua kolam renang di rumahnya lho, masa enggak punya serokan kolam"

(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang