21. Banned

517 22 12
                                    

"Aku tunggu sini ya, aku akan tunggu disini sampai kau selesai" ujar Namjoon saat kami tiba di depan pintu kantor Bang PD, aku hanya mengangguk.

"Good luck Taehyung" Namjoon menepuk bahuku dua kali yang ia pikir itu bisa menenangkanku.

Sebelum kiamat kecilku terjadi, kutarik napas dan kuketuk pintu 3 kali hingga terdengar perintah menyuruhku masuk. Aku jarang masuk ke ruangan kerja Bang PD, diantara kami bertujuh Namjoon dan Suga lah yg paling sering, itupun di ruang rapatnya. Konon katanya, kursi di hadapan mejanya itu adalah kursi panas. Kalau duduk disana, pasti untuk sesuatu hal yang mengenaskan.

"Taehyung anak emasku, silakan duduk" sapanya basa-basi.

Sejin yang duduk di sebelahnya sempat mengerling padaku saat melihatku masuk melintasi ruangan itu. Tatapan itu seolah-olah menyiratkan kalimat 'TAMATLAH RIWAYAT HUBUNGANMU!'

"Tidak usah tegang begitu, kita ngobrol-ngobrol santai saja," mulainya saat ia merasakan keteganganku dengan Sejin.

Aku tidak menanggapi. Bagaimana mungkin aku santai saja jika obrolan ini akan berakhir dengan hal yang tidak aku harapkan.

"Kenapa? Sejin tadi ngomel-ngomel ya?" Tanyanya sambil mengenakan kaca mata bacanya.

Aku hanya melirik sinis Sejin. Seketika Bang PD memukul kepala Sejin dengan gulungan majalah Times.

"Ya! Jangan keras-keras dengan artisku"

"Aduh" Sejin mengaduh sambil mengusap kepalanya akibat pukulan yang ia terima.

Bang PD melipat tangannya di atas meja dengan memasang wajah ramah "Nah Taehyung, jadi kau sudah punya pacar baru sekarang?"

"Ya," jawabku singkat.

"Dari dulu aku tidak pernah melarang artisku untuk berkencan, bahkan kalau mau nikah diam-diam pun aku izinkan. Tapi kau tau konsekuensinya kan?"

Aku hanya mengangguk, menunggu di semprot olehnya. Ia mengenyakkan kembali punggungnya, bersandar di kursi singgasana CEO-nya sebelum lanjut berbicara.

"Kau pasti tau kan. Ngurusin satu member pacaran saja kami harus menggelontorkan uang yang banyak untuk membungkam media. Belum pernah terbayang olehku anak didikanku memacari artis Hollywood. Media-media mancanegara pasti gatal ingin membahas kalian dari siapa yang bayarin makan saat kencan, sampai posisi seks yang paling disuka. Mereka pasti tertarik"

Aku masih terdiam berusaha mempertahankan tatapanku agar tidak goyah biar dia paham atas keseriusanku membina hubungan ini.

"Gila, kukira Grammy adalah suatu hal yang mustahil. Tapi melihat kau bisa memacari artis setenar Alexa, kurasa Grammy tidak semustahil itu. Aku jadi penasaran, coba ceritakan bagaimana bisa kalian bertemu?"

Aku menghela nafas sebelum menjawab introgasinya, "Aku dan Alex kenal dari BBMA 2017 lalu"

"Oh sudah 2 bulan ternyata kenalnya," Responnya sambil menggangguk-anggukan kepala, tertarik dengan kisah cintaku. "Sejin! Kau tidak mengawasinya selama di BBMA gadis mana saja yang ia dekati atau yang mendekatinya?"

"Tidak, aku sama sekali tidak tau. Yang aku tau waktu di after party BBMA dia sempat cukup intim dengan Lorde dan ada beberapa musisi wanita yang bercengkrama dengan Taehyung, tapi Alexa tidak disana"

"Member lain apakah ada yang laporan?"

Sejin tersenyum kecut "Yah, kau tau sendiri lah anak-anak itu kalau soal cewek"

"Kau nyaris tidak terlihat berkontak dengannya, bagaimana bisa kalian berpacaran?" Galinya dengan nada heran dan tatapan meneliti.

Aku agak bingung untuk menjawabnya, tidak mungkin aku bilang 'semenjak Alexa ke kamarku dari situ kita jadi akrab'. Mengingat-ingat kembali memori awal-awal kami bertemu membuat bibirku perlahan ketarik membentuk senyuman. Aku menunduk untuk menyembunyikan senyumanku karena memori itu membuatku berkelana ke momen panas kami pertama kali.

(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang