46. All of Her

291 19 21
                                    

Aku terus menerus mengulangi kata-katanya dalam benakku. Aku tidak menyangka Alex akan mengusirku dari tempat yang kami impikan dan kami harapkan bisa membuat hubungan kami semakin kuat. Ternyata aku salah. Ketidakmampuan dan ketidaktahuanku mengenal kebiasaan pasanganku, membuat kami kembali terombang ambing. Aku merasa kami seperti orang asing yang tidak saling mengenal, kami mundur ke tahap 'siapa dirimu sebenarnya?'

Tidak ada tempat yang ingin aku datangi, tidak ada seseorang yang ingin aku temui saat ini selain Suga

"Yoongi hyung? Hyung?" Seruku sambil mengetuk-ngetuk pintu tanpa jeda sampai Suga membuka pintunya.

"Ngapain kau kemari lagi?" Tanyanya jengkel. Aku tidak menjawabnya aku langsung menghambur ke pelukannya dan menangis sejadi-jadinya.

Suga menutup pintu di belakangku dan aku masih menangis tersedu-sedu. Kubiarkan emosi kesedihanku menyeruak sampai mereda.

"Alex, Alex mengusirku dari apartement. Aku butuh teman." Sesakku, Suga menepuk-nepuk punggungku, menabahkanku.

"Sudah jangan cengeng. Kenapa jadi seperti ini sih? Apa yang kau lakukan sampai kau diusir?" Suga melepas pelukanku, mengusap air mataku yang rasanya seperti menyingkirkan debu dari wajahku.

"Kenapa kalian jadi bertengkar?" Tanyanya lagi dengan raut khawarir sambil menuntunku untuk duduk di ruang tamu.

"Kurasa tinggal bersama memang bukan ide yang bagus" kataku, kedengarannya seperti aku mengeluh pada diriku sendiri.

"Jadi karena dia sudah ketahuan dia mengusirmu ya?" Tebaknya dan aku mengangguk lemah.

"Menurutku memang kalian terlalu cepat melangkah, sebenarnya kalian tidak terlalu saling mengenal. Kalian belum setahun berkencan tapi sudah memutuskan tinggal bersama. Seharusnya kau ikuti keinginannya yang ingin menjalani hubungan selambat yang ia inginkan. Bersabarlah"

Ya itu memang ideku. Dan aku akui memang aku tidak begitu mengenalnya dari berbagai hal darinya yang perlahan terkuak. Pertama dari lelaki dalam jurnalnya, mantan pacarnya, River. Lalu sekarang dia mulai pakai narkoba lagi. Kami baru berpacaran 7 bulan, aku tidak tau apa lagi yang akan terkuak. Apa aku bisa mengantisipasinya?

"Menurutmu apakah Alex tulus mencintaiku? Atau apakah selama kalian berkomunsikasi Alex pernah mengeluhkan soal aku? Hubungan kami?"

"Aku cukup mengetahui perasaan Alex padamu. Aku bisa merasakkannya bahwa Alex begitu mencintaimu. Alasan yang kuat kenapa dia tidak mau sampai kau tau. Dia tidak ingin kau khawatir padanya, dia tidak ingin kau terlibat. Maka aku turuti rencananya untuk tutup mulut darimu,

"Aku juga sayang padamu, Tae dan tidak mau kau jadi kepikiran karena hal ini. Tiap kali aku melihatmu aku selalu berpikir betapa beruntungnya dirimu mendapatkan Alex. Kadang aku iri akan hal itu dan berpikir 'ah, akhirnya ada wanita yang dengan tulus dapat mencintai salah satu dari kami tanpa menuntut apapun'. Tapi di sisi lain aku juga memikirkan, apa kau sanggup menghadapi situasi yang semacam ini"

"Menurutmu, apakah aku bisa bertanggung jawab atas orang lain, pacarku sendiri?" Pertanyaanku sekaligus berkaca pada diri sendiri.

Akupun kadang sering kehilangan arah. Kualahan mengurus diri sendiri di kala putus asa. Apakah aku bisa menjadi pria yang tepat untuk Alex yang bisa menemaninya, membahagiakannya selagi aku mampu membuatnya terus jatuh cinta dengan caraku sendiri. Dikala aku sedang melihat sisi terburuknya.

(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang