2. Calestial Being

1.7K 40 0
                                    

Hari pertama tiba di Las Vegas sangat melelahkan, kami harus melakukan interview dengan 6 media USA yang berbeda dengan pertanyaan yang selalu sama.

Siapa bilang menjadi terkenal menyenangkan? Ya menyenangkan sih, tapi 80% nya meninggalkan kelelahan yang kadang terasa menyakitkan hati.

Ah, andai saja aku suka kopi, aku pasti sudah menenggak Starbucks Americano ukuran grande hanya agar kekuatanku kembali. Kuharap aku bisa bertoleransi dengan kopi saat ini.

Tidak!

Aku benci kopi.

Selepas kembali ke suite, sorenya kami sepakat untuk berolahraga. Lagi-lagi kami harus memilih jenis olahraga apa yang akan dilakukan dengan cara di undi dan yang muncul adalah bermain, polo air.

Polo air? Aku bahkan tidak bisa main voli di darat apa lagi di air. Aku mengajukan protes tidak setuju dan minta undi ulang tapi ya sudahlah karena kami sudah sepakat dan kuanggap ini untuk seru-seruan saja.

Kami bermain di bagian sport pool. Hotel ini luar biasa luas. Memiliki kolam raksasa semacam gelanggang renang. Kolamnya saja di bagi empat, sport pool, kolam anak-anak, kolam relaksasi dan kolam utama yang sangat luas.

Permainan di bagi menjadi dua regu. Di timku ada Jimin, Namjoon, Jin dan aku, lalu di net seberang ada Jungkook, Suga dan Hoseok. Apapun yang melibatkan kegiatan olahraga bila se-team denganku pasti kalah. Berkali-kali aku berusaha melompat dan memukul bola selalu gagal melewati net atau bolanya keluar kolam. Jungkook paling semangat bila berurusan dengan olahraga. Ia memukul bola keras ke arahku, reflek aku pukul bola tidak tentu arah hingga bola keluar kolam dan mendarat di hadapan seorang wanita pirang yang sedang berenang.

"Ah, sana ambil bolanya!" perintah Namjoon jengkel padaku.

Tanpa membantah aku langsung meluncur ke kolam sebelah untuk mengambil bola dan meminta maaf.

Saat wanita itu membalikan badan seketika itu juga aku terpaku seperti...

Holy shit!

Cewek rocker itu. Alexa. Cewek yang ada di seberang tower. Cewek yang aku mata-matai.

Ia melihatku turun ke kolam, membalas tatapanku yang terpana melihat kecantikannya lebih dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia melihatku turun ke kolam, membalas tatapanku yang terpana melihat kecantikannya lebih dekat. Rambut pirangnya yang basah berkilauan terkena terpaan sinar matahari. Matanya yang sehijau buah zaitun terlihat misterius. Warna iris matanya bak novel klasik dan puisi. Dia sungguh cantik bagai dewi. Sebenarnya aku agak minder, aku lebih seperti lobak kelihatannya ketimbang dia bunga lilac yang bermekar indah.

Aku menoleh sekilas ke arah member lain yang menungguku sambil melongo. Seketika jantungku bertalu-talu gugup dan kegirangan saat menghampirinya. Aku maju lebih dekat dan tidak berhenti menelan salivaku, mengerjapkan - ngerjapkan mata cepat saat melihat wajah ber-freckles polosnya yang basah.

(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang