57. Psychedelic 🔞⚠

935 20 29
                                    

⚠ WARNING ⚠
DRUG ABUSE

Dengan berbagai alasan, ini adalah part paling absurd yang pernah gue bikin. Di mohon untuk kuatkan mental.

==================

Aku mengikuti kemanapun arah Alex berlari. Kami memasuki lorong belakang panggung yang memiliki banyak kamar. Alex membuka salah satu pintu yang tidak terkunci dan menarikku masuk ke dalam. Buru-buru Alex mengunci pintu, merasa lega kami bersandar di daun pintu dan terengah-engah.

"Aku benci tempat ini, tempat ini gila." Gerutuku terengah-engah. Aku benar-benar heran kenapa Alex malah rutin datang ke mari, dari tahun 2008 pula.

"Tiap tahun kau datang kesini dalam keadaan baik-baik saja?" Tanyaku nyaris tak percaya.

"Yeah, aku tidak pernah jauh-jauh dari kawananku"

Tentu, Alex pasti tidak pernah di tinggalkan oleh rekannya sebab wanita di sini posisinya menjadi khasta terendah, cuma sebagai pemuas nafsu. Mendadak aku jadi miris memikirkan itu. Aku melihat dunianya terlalu keras untuk ia jalani walau Alex telah membuktikan bahwa dirinya tangguh, tapi tetap saja kodrat wanita harus di lindungi.

Jika tadi aku lengah, Alex pasti sudah di perkosa beramai-ramai oleh bajingan-bajingan yang berkeliaran mengincarnya. Aku menyesal menyuruhnya untuk jangan kemana-mana, ternyata bertahan di tempat malah membuatnya nyaris celaka.

"Maaf aku meninggalkanmu, baru kutinggal sebentar pesan minuman sudah ada tiga serigala yang siap menyantapmu. Sungguh bodoh dan tidak bertanggung jawab aku telah meninggalkanmu di tempat seperti ini walau sedetik. Aku tidak akan memaafkan diriku jika sesuatu yang buruk terjadi padamu. Mungkin, justru teman-temanmu akan menghajarku jika aku teledor meninggalkanmu" ucapku kalut sambil mengusap-usap lembut pipinya.

"Sudahlah tidak usah dipikirkan lagi, terima kasih kau datang tepat waktu menolongku, kau pahlawanku" ia meraih tanganku di pipinya, mencium buku tanganku yang masih nyut-nyutan menghantam wajah Remington.

"Pokoknya tahun depan dan seterusnya tidak akan kubiarkan kau datang ke tempat biadab dan terkutuk ini lagi. Kalau sampai harus kuikat, maka kuikat kau di ranjang aku tidak peduli" ancamku galak, kali ini serius aku tidak main-main.

"Duh galaknya, baiklah untukmu aku akan jadi gadis penurut" katanya terdengar sedikit nada gurau.

"Aku penasaran, apa yang membuatmu sangat menyukai tempat ini?" Sebagian besar aku nyaris yakin pasti karena kualitas narkobanya yang terbaik.

"Kau akan tau sebentar lagi" katanya sembari menekan nomor di ponselnya.

Alex berbicara dengan seseorang di teleponnya, betul kan firasatku ia membicarakan 'paket'. Paket yang seharusnya di nikmati bersama-sama dengan rekan bandnya.

"Kau tidak keberatan kan kita bertahan di ruangan ini dulu?" Pintanya.

Aku menatap ruangan remang-remang yang tidak ada rapi-rapinya, bahkan tidak ada ranjang, cuma sofa panjang dan matras tipis di lantai. Bukankah seharusnya Alex gelisah melihat ruangan seberantakan ini?

 Bukankah seharusnya Alex gelisah melihat ruangan seberantakan ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang