38. Pick Holes In Something

676 19 21
                                    

Kepalaku terasa sangat berat. Rasanya seseorang telah menghantam kepalaku ke tembok semalam.

"Selamat pagi!"

Aku tercenung mendengar suara gadis yang tidak kukenal. Mataku mengerjap cepat berusaha membuka mataku lebih lebar. Aku kaget disana, di meja rias seorang gadis sibuk memakai stocking.

"Siapa kau?" Suaraku berbisik kering akibat tenggorokanku terbakar alkohol semalam.

Untuk beberapa saat aku mencerna situasi ini. Mataku menyusuri ruangan ini, dan baru tersadar kalau aku berada di kamar hotel yang mewah. Sekilas wajah gadis itu dapat kukenali dengan samar di pikiranku. PSK yang kutinggalkan semalam di club. Seingatku begitu. Tapi kenapa aku? Fuck! Telanjang!

Aku menatapnya melotot dengan perasaan syok bukan main.

"Apa yang terjadi semalam? Apa kita...apakah kita..." Tanyaku takut-takut. Memang jawaban apa yang bisa aku harapkan jika dalam kondisi telanjang bulat begini dengan wanita sewaan?

Gadis itu melenggak seksi bak model melintasi jarak 5 langkah menuju ranjang. Ia duduk di tepi ranjang, menatapku puas.

"Yeah, malam yang hebat. Kau sangat mabuk semalam. Lalu kau ingin pergi dari club, maka kubawa kau keluar dari sana. Aku mengendarai Ferarri-mu kemari sambil meladenimu bicara kotor tentang seks. Kau begitu menginginkan seks denganku, jadi aku layani. Kau juga terus-terusan memanggilku Alex, maka aku menjadi dirinya untuk fantasimu." Jelasnya panjang lebar.

"Tidak! Aku tidak mungkin melakukan itu. Aku punya pacar!" sergahku tak percaya. Aku duduk menjauh darinya hingga nyaris ke sudut ranjang sembari rapat-rapat menutupi tubuhku.

"Ya.. ya.. ya. Aku bahkan bercinta dengan pria beristri. Kau tenang saja, aku tidak akan menceritakannya dengan siapapun" tukasnya enteng setelah membaca kekhawatiranku.

Aku menggeleng kalut saat berusaha mengingat kembali apa yang aku lakukan semalam setelah aku terkapar di lantai.

"Kenapa aku tidak ingat sama sekali?" Gumamku.

"Mau aku bantu ingatkan semuanya?" tawarnya. Suaranya menyiratkan hal ganjil yang tidak mau aku ingat-ingat lagi.

"Tidak! Cepat pergi dari kamar ini! Pergi kau dari hadapanku!" semburku padanya. Tapi ia malah tersenyum gemas seperti melihat anak kecil merajuk.

Ia bangkit dari duduknya, mengangkat tangan belagak menyerah "Oke, oke. Aku memang mau pergi kok. Aku sengaja menunggumu sampai bangun, karena kau belum membayarku"

"Untuk apa aku membayarmu? Bahkan aku tidak sadar dengan apa yang kita lakukan semalam." Ujarku bersikeras.

Nyatanya aku memang tidak ingat walau sudah berusaha. Aku ingat aku menciumnya semalam dan menggerayangi area intimnya. Hanya sampai situ. Aku bahkan tidak ingat bagaimana caranya bisa berakhir disini walau sudah ia ceritakan.

"Tidak apa-apa kalau kau tidak ingat usahaku memuaskanmu. Tapi aku punya sesuatu sebagai bukti kalau kau harus membayarku" jelasnya menantang sembari berjalan mengitari ranjang, mendekatiku.

Ia mengeluarkan Iphone keluaran terbaru dan menunjukannya padaku. 54 detik video adegan seks yang di dalamnya sosok familiar yang tampak menikmati bercinta dengan PSK ini dalam posisi missionary. Aku tidak mau percaya video itu, tapi pria di video itu benar-benar aku. Diam-diam aku berusaha merebut ponsel darinya tapi dengan cekatan ia menghindar.

"Apa-apan itu? Kau mengancamku? Kau mau menyebarkannya?" Geramku padanya. Gila, PSK ini benar-benar kelewatan sampai nekat merekamnya. Dia memanfaatkan ketidakberdayaanku.

"Manisku, bukan begitu cara permainanku. Video ini aku gunakan sebagai bukti yang bisa kutunjukan ke pria-pria hidung belang yang belagak lupa telah bercinta denganku. Alih-alih tidak mau membayarku, sepertimu. Aku akan terus menyimpannya sampai kau membayarku, kalau kau sudah bayar baru aku hapus"

(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang