40. Betrayal

477 18 26
                                    

17 Januari 2018

Sudah minta maaf dan memelukanya kembali tentu sangatlah melegakan. Walau hubungan ini ternodai dengan kebohongan, setidaknya kami sudah bisa memulai kehidupan bersama di apertemen baru kami dengan baik.

Hari ini aku berjanji untuk menemaninya ke pusat elektronik dan furniture jika sudah selesai pomotretan. Sekalian ke supermarket untuk belanja persediaan kebutuhan kami yang belum lengkap.

Sembari menunggu giliran photoshot aku mengobrol dengan Alex di telepon. Aku rindu.

"...Oh iya Tae, kurasa aku butuh mobil"

"Kau pakai saja salah satu mobilku yang ada di rumah kalau cuma buat bulak-balik rumahku atau jalan-jalan di Seoul"

"Umm... sebenarnnya aku sudah menemukan mobil Merci cantik yang bisa kubawa jalan-jalan di Seoul dan sudah kubayar uang mukanya biar mobil itu tidak di serobot pembeli lain"

Dia begini lagi, Alex selalu memutuskan sesuatu tanpa berunding denganku.

"Kebiasaan, kau tidak bilang dulu padaku. Barangkali aku bisa bantu carikan"

"Tsk, bantu carikan. Aku tau isi kepalamu, pasti ingin membelikanku mobil kalau aku cerita padamu. Lagian aku sudah jatuh cinta pada mobil ini"

Dia benar-benar bisa membaca rencanaku. Biar lah, itu kan uangnya sendri. Toh aku senang memiliki pacar yang mandiri.

"Kau tidak mau menungguku selesai pemotretan biar bisa bareng ke showroom"

"Tidak usah, kau selesaikan saja pekerjaanmu. Nanti aku sendiri saja ke showroom. Oh atau, bagaimana jika nanti setelah aku ambil mobilnya aku menjemputmu di kantor Big Hit. Biar kita langsung sekalian pergi belanja"

"Ya sudah nanti kabari saja kalau mau menjemputku di kantor."

"Baiklah"

"Ngomong-ngomong. Bagianku sebentar lagi mulai, aku mau touch up dulu. Nanti kita lanjut lagi ya sayang, sampai ketemu nanti."

Setelah mengakhiri panggilan aku bergegas kembali ke ruang rias.

***

Alex bilang ia akan menjemputku di kantor Big Hit dengan mobil barunya, mobil Merci yang cantik katanya. Aku jadi penasaran mobil pilihannya seperti apa.

Di ujung parkiran aku lihat sebuah mobil Mercedes klasik berwarna merah terang terus-terusan menyorot lampu dim berkali-kali sampai mobil itu berhenti di hadapanku.

Mobil di hadapanku membunyikan klakson sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil di hadapanku membunyikan klakson sekali. Aku menerawang ke dalam kaca mobil dan ia menurunkan jendela.

"Ayo naik Taehyung!" ajaknya ceria dan aku masih tercengang, memandangi mobil itu.

(M) Love Letter To Rock n' Roll (BOOK 1 COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang