9. At The Museum.

133 28 13
                                        

Gadis dengan syal yang melilit dilehernya menatap jalan dari balik jendela mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis dengan syal yang melilit dilehernya menatap jalan dari balik jendela mobil. Clara masih tak menyangka akan kejadian semalam. Pagi ini mereka berangkat ke museum. Jika Leteshia, Ailen, dan Korona disatukan, pasti suara mereka bergema mendominasi mobil.

Clara menyibak selimut ketika melihat seseorang dari luar. Ia berjalan turun menelusuri tangga tanpa melepas pandangan dari orang itu. Sampailah ia pada gubuk kecil yang ternyata telah diduduki disana.

“Aku tahu kau akan mengikutiku. Duduklah, akan aku ceritakan sesuatu padamu.” Gadis itu menoleh tak sengaja mendapati wajah Clara yang sedikit ketakutan. “Tak apa, aku tak bermaksud jahat. Aku bisa merubah hidupmu.”

Clara duduk di samping gadis itu karena ia merasa sesuatu yang berbeda tadi malam. Gadis itu kira, ia jatuh cinta pada Elzio. Matanya yang indah serta perlakuannya yang manis bahkan membuat siapapun jatuh cinta padanya.

“Kau bisa menyingkirkan Korona dan mendapatkan Elzio,” lanjutnya.

Alis Clara menukik, apa gadis dihadapannya ini bisa membaca pikirannya?

“Tentu, aku bisa. Aku Jennifer, bukan manusia yang satu spesies denganmu. Aku vampire, begitu juga dengan Elzio.” Lagi-lagi, gadis yang bernama ‘Jennifer’ itu membaca pikiran Clara.

Clara mengangguk mengerti. Beberapa waktu yang lalu, Leteshia sudah menceritakan semuanya. Awalnya ia tak percaya, manusia mana yang akan percaya dengan cerita dongeng itu, huh? Namun, bahkan pujaan hatinya salah satu dari mereka. Aneh.

“Bagaimana caranya? Korona terlalu sempurna untuk bersanding dengan Elzio. Sedangkan aku, mungkin dia hanya bersimpati padaku.” Clara menunduk namun dagunya tertahan oleh tangan gadis itu.

“Sempurna bukanlah hal utama bagi kami. Berbeda spesies itu masalah yang sangat padu. Lord Bosworth, penentu mate kami telah hilang bersama kejadian pemberontakkan bertahun-tahun yang lalu. Jadi, penganut mate hanyalah orang yang setia dan yakin pada Lord Bosworth.” Jennifer tersenyum licik. Terlihat sekali bahwa ia salah satu penentangnya.

“Jadi, pertanyaannya, apa aku bisa menjadi seperti kalian?”

“Tentu.”

Tadi malam, Clara resmi menjadi vampire buatan karena Jennifer. Bekas gigitan taring yang tajam sengaja ia tutupi dengan syal. Clara menunduk memperhatikan cincin yang dapat melindunginya dari sinar matahari. Lalu, tersenyum sekilas mengingat ia dapat merebut hati Elzio secepatnya.

“Hey, apa disini terlalu dingin? Kalau begitu matikan saja ACnya,” gumam Diego melihat syal yang tersampir dileher Clara.

“Tak apa, mungkin dia kedinginan karena kami duduk di tepi pantai semalaman,” potong Elzio cepat ketika Clara baru saja membuka mulutnya.

Last BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang