Tanpa Nama

1K 60 0
                                    

Terlihat seorang gadis berusia sekitar delapan belas tahun keluar dari apartemen kecil yang sudah bobrok. Gadis itu bernama Naruto dengan tas selempang yang dibawanya.

"Semoga aku mendapatkan banyak teman di sekolah baru",ucapnya penuh harap.

"Naruto kapan kau akan membayar uang sewa yang sudah menunggak?",tanya ibu pemilik apartemen menagih uang sewa.

"Setelah pulang sekolah Bu, uang sewanya akan kubayar setelah itu sampai lunas",ucap Naruto santai.

"Cih. Baik kutagih janjimu nanti",balas ibu itu kurang senang.

"Aku harus membayar uang sewanya kah?",tanya Naruto lesu pada dirinya sendiri dalam perjalanan ke sekolah barunya itu.

Begitu sampai di gerbang sekolah Naruto terus berjalan hingga sampai ke kolidor lalu meletakkan sepatunya dan menggantinya dengan sepatu lain.

Setelah itu berjalan sepanjang kelas hingga menemukan namanya di salah satu kelas. Memasuki kelas dan mencari tempat yang masih kosong lalu duduk di sana.

'Haruskah aku bekerja lagi? Tidak waktunya tidak akan cukup',batin Naruto gelisah.

Dalam kegelisahan Naruto berharap mendapatkan solusi dari permasalahannya.

Naruto POV

Hai semuanya namaku Naruto. kehidupanku selalu dipenuhi akan jatuh pahitnya kehidupan. Tidak ada yang berubah. Aku sama sekali tak pernah mengharapkan apapun termasuk kebahagiaan.

Aku sama sekali tak mengenal yang namanya keluarga tapi aku senang dapat terus hidup di dunia walaupun dengan uang yang pas-pasan.

Dulunya aku adalah anak angkat dari pengusaha batu bara. Selama bersama keluarga angkatku aku selalu dididik untuk bekerja dan hampir tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Dan aku cukup senang dan mensyukuri apa yang terjadi padaku.

Hingga kemudian aku pun beranjak dewasa. Ayahku jatuh bangkrut dan ibuku bercerai. Aku menyayangi ayah dan ibu tiriku meski dengan sikap mereka yang dingin dan keras dalam mendidikku.

Kedua orang tua angkatku meninggalkan aku seorang diri tanpa asuhan bahkan belum sehari mereka berpisah. Mengetahui itu aku harus bekerja keras. Pekerjaan apapun ku ambil demi menghidupi diriku yang sedari awal memang sebatang kara.

Dari lahir aku diajarkan untuk bersyukur dan selalu berpikir positif terlepas dari ajaran kedua orang tua tiriku. Tak punya teman dan orang tua tak pernah menjadi masalah nyata bagiku karena aku tahu aku hidup sendirian. Jika bukan aku yang berusaha untuk hidupku lalu siapa lagi yang bisa.

Di sekolah aku tergolong anak yang rajin dan pandai. Nilai akademiku tak pernah turun ataupun di bawah rata-rata. Aku senang dan cukup nyaman dengan itu.

Bagiku semua kehidupan di dunia mempunyai arti tersendiri terutama untuk hidupku.

Aku tak pernah diganggu di sekolah maupun di luar sekolah. Anehkan. Begitu juga denganku.

Kini aku sudah beranjak dewasa. Dan aku sudah terlalu terbiasa untuk menghidupi diriku sendiri. Begitu juga dengan saat ini. Aku bahkan sudah terlalu siap untuk diusir dari apartemenku yang sekarang dan hidup di jalanan.

Dalam kerasnya kehidupan telah banyak yang kudapatkan dan aku sudah merasa lebih dari beruntung dengan semua itu.

Ah aku harus pergi ke lapangan upacara. Tentang diriku nanti saja kita lanjutkan ya?

Naruto POV End

"Baik semuanya harap tenang. Sebelum bubar Bapak akan memperkenalkan murid pindahan berprestasi yang akan membawa sekolah kita menjadi lebih dikenal banyak orang di jenjang Internasional"

"Uchiha Sasuke harap maju ke depan"

Tak lama murid yang di panggil pun maju ke depan.

"Hn",ucap Sasuke di mic yang ada di lapangan.

"Sebaiknya kalian jangan merepotkan ku",ucap Sasuke angkuh kemudian.

Dengan bangga Sasuke turun dan kembali ke barisannya semula.

Akhirnya setelah pidato pendek angkuh murid bernama Uchiha Sasuke itu semuanya kembali ke kelas masing-masing.

"Namaku Hatake Kakashi mulai sekarang aku adalah wali kelas kalian",ucap seorang pria berseragam sensei bernama Hatake Kakashi itu.

"Yang perlu kalian ketahui. Ada dua peraturan dalam kelasku. Pertama jangan merepotkan dan yang kedua mandirilah",ucap Kakashi menatap seluruh murid di kelasnya.

"Sekarang perkenalkan diri kalian",ucap Kakashi meminta pengenalan diri.

Merasa tak mendapatkan jawaban apapun karena seluruh muridnya hanya diam menatap dirinya Kakashi pun sepakat jika murid-muridnya malas.

"Selanjutnya karena kalian hanya diam kerjakan latihan soal matematika dari halaman 3-8 dari buku cetak masing-masing yang ada di depan kalian",ucap Kakashi dengan wajah tenang dan dengan santainya membaca buku yang sedari tadi ada di sakunya.

Sementara murid-murid Kakashi hanya dapat mengerang frustasi mendapati Sensei seperti Kakashi Sensei.

Jam pelajaran kedua pun dimulai...

"Baiklah. Berikutnya kalian maju satu per satu dan tuliskan jawabannya di papan tulis",ucap Kakashi menutup bukunya dan menaruh kembali buku itu di sakunya.

Murid-murid Kakashi hanya diam dan tidak berani menatap Kakashi Sensei. Melihat tak juga ada yang menuruti perintahnya Kakashi sepakat untuk memberikan minus 20 pada murid-muridnya itu.

"Karena ini masih pertemuan pertama Sensei akan beri kalian sedikit kelonggaran, yakni pengurangan nilai dan sikap sebanyak 20. Berikutnya jika hal sama terulang lagi Sensei akan beri kalian pengurangan nilai dan sikap 50",ucap Kakashi dengan sepelenya.

Mendengar ucapan Kakashi Sensei berikutnya semua murid langsung kalang kabut dan dengan cepat-cepat maju ke depan menuliskan jawaban mereka ke papan tulis.
Bahkan tak jarang ada yang sampai berkelahi di depan dan membuat diri mereka sendiri menjadi tontonan kelas.

Sementara Kakashi senang murid-muridnya cepat tanggap.

"Kalian sebutkan nomor berapa kalian menuliskan jawaban di papan tulis dan sebutkan nama kalian", perintah Kakashi.

Tak lama setelah itu Kakashi pun melihat jawaban yang dituliskan murid-muridnya di papan tulis.

"Jawaban benar hanya dituliskan oleh Ino, Shikamaru, Sasuke, Neji, Kiba, Naruto, Hinata dan Sakura. Jawaban setengah benar hanya dituliskan oleh Lee, Tenten, Shino dan Chauji",ucap Kakashi kemudian.

"Sementara bagi yang mengerjakan salah akan diberikan pengurangan nilai 10 dan penambahan sikap 5",lanjut Kakashi.

Dan berakhirlah pelajaran Matematika saat itu dengan kejatuhan banyak murid di kelas, diantaranya ada yang shock,nangis,marah,kecewa, frustasi dan gila mendadak.

"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKK",teriak seluruh murid-murid di kelas Kakashi yang menyebabkan kegemparan tanpa sebab bagi sekitarnya.

Sekolah pun akhirnya berakhir dan akan dilanjutkan keesokan harinya...

BAKEMONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang