Di keramaian bandara. Ada seorang pemuda tampan tengah menarik kopernya menuju bandara Desa Konoha. Pemuda itu tampak melihat ke kanan dan ke kiri sebelum berjalan kembali ke arah luar bandara.
"hm~ hm~ hm~ hm~",senandung pemuda itu santai.
Menaiki taksi pemuda itu tampak santai menyebutkan tempat tujuannya. Hingga sampailah ke sebuah apartemen yang bisa terbilang bobrok untuk seukuran apartemen mewah.
"Ting tong",bunyi bel yang ditekan oleh pemuda tampan dengan sedikit senyum di wajahnya.
Merasa tak mendapat jawaban dari dalam, pria itu mengambil sebuah ponsel dari saku jasnya.
Disisi lain di dalam kamar yang terkesan mewah sebuah ponsel di dalam sebuah tas yang sudah usang berdering.
Tapi tak ada seorang pun di kamar itu yang bisa mengangkatnya.
Kembali ke tempat pemuda tampan tersebut. Kembali memasukkan ponselnya karena tak mendapat jawaban dari si penerima.
'Naruto. Ku harap kau masih mengingat kenangan bersamaku',batin pemuda tersebut sebelum pergi entah kemana.
Beralih ke Naruto yang mendapati Sasuke yang dikiranya sudah pergi entah kemana malah berbaring di bukit belakang sekolah. Tempat tersepi kedua di sekolah selain gudang.
"Naruto apa yang kau lihat?",tanya Hinata pelan.
"Sasuke",balasku pada Hinata dan dapat ku lihat Hinata ikut melihat arah pandanganku tertuju.
"Jika Sakura melihat ini. Pasti dia akan tambah mengamuk",gumam Hinata yang masih terdengar di telingaku.
"Hehe kau benar Hinata",balasku terkekeh pelan.
"Siapa yang mengamuk?",tanya Sakura yang tiba-tiba sudah ada di dekat kami.
"Dirimu dan Sasuke",balas Hinata tak bersalah.
Dengan terburu-buru ku tutup rapat mulut Hinata.
"Huh?...hahh. Baiklah akan ku jawab rasa penasaranmu Naru-chan. Tapi bagaimana menurutmu Sasuke setelah melihatnya beberapa minggu ini? Apa kau menyukainya?",tanya Sakura santai dengan emosi stabil.
"....",aku hanya memutar mataku bingung.
"Sasuke itu tampan, pintar,cuek, dingin?",balasku tidak yakin.
'Tapi cinta pertamaku lebih tampan darinya',lanjutku tapi tidak menyampaikannya pada Sakura.
"Selain itu aku tidak mungkin menyukainya",ucapku selanjutnya.
"Yokatta",ucap Sakura yang tiba-tiba bersemangat.
"Hehe",cengir Sakura selanjutnya begitu menyadari tingkah absurdnya.
"Jadi apa pertanyaanmu Naru-chan?",tanya Sakura kembali santai.
"Tidak ada. Aku hanya melihatnya di bukit belakang sekolah",balasku datar.
"Aku kagum kau melihatnya dari sini",balas sakura membuatku bingung.
"Heh? Jadi apa kau punya seseorang yang disukai?",tanya Sakura dan Hinata ikut penasaran.
"Tidak juga",balasku eror.
'Apa aku punya seseorang seperti itu?',pikirku mengingat-ingat cinta pertamaku tapi buram. Aku sama sekali tak mengingat wajahnya hanya namanya saja yang ku ingat.
Seingatku biasanya aku memanggilnya Ichi.Tak kurasakan waktu terlewat begitu cepat. Aku pun menuju ke luar gerbang sekolah karena hari ini jemputanku akan sedikit terlambat jadi ku putuskan untuk berjalan kaki sedikit.
Tiba-tiba di perjalanan ku rasakan kesadaranku memburam hingga aku jatuh tertidur di sebuah pangkuan empuk.
'Akhirnya aku menemukanmu',batin orang itu dan membawa Naruto pergi ala sepasang kekasih.
Tak lama aku pun terbangun. Setelah tidur cukup pulas dapat kurasakan rasa malas yang menyelimutiku sampai aku menyadari bahwa aku sudah kembali ke kamarku.
Entah siapa yang membawaku sampai ke sini. Aku pun beranjak turun lalu pergi mencari kaa-san. Karena mulai sekarang aku akan tinggal bersama kazoku ku.
"Kaa-san tadi siapa yang membawaku ke sini?",tanyaku begitu menemukan kaa-san.
"Mmmm.... Anak kaa-san udah gede ya?",tanya balik kaa-san sumringah padaku.
"Dia langsung pergi begitu mengantarmu",balas kaa-sanku kemudian yang menyadari aku menunggu jawaban darinya.
"Kaa-san",ucapku tiba-tiba merinding.
'Apa separah itu yang membawaku tadi',aku meneguk ludahku kasar begitu membayangkannya.
"Naruto...malam ini persiapkan dirimu. Kita akan bertemu sahabat kaa-san",ucap kaa-san tiba-tiba menunjuk diriku dan dirinya.
"Tentu tou-san juga akan ikut",lanjut kaa-san yang sepertinya punya niat tersembunyi.
"Kenapa? Kau masih penasaran kah siapa yang membawamu tadi?",tebak kaa-san padaku.
'Nampaknya jika seorang kaa-san sudah bertindak instingnya jadi lebih peka',pikirku.
"Kaa-san",ucapku berkaca-kaca.
"Hehe nampaknya dia baru pulang dari luar. Kau tahu Uchiha Sasuke yang sekelas denganmu. Dia adalah anikinya. Dan malam ini jika kau beruntung dapat bertemu dengannya",goda kaa-san mendadak histeris padaku.
"Sebab dia sangat sulit dijumpai di kediaman Uchiha",lanjut kaa-san.
"Apa malam ini kita akan pergi ke kediaman Uchiha kaa-san?",tebakku.
"Hehe benar. Jadi persiapkan dirimu secantik mungkin",ucap kaa-san semangat dan bersenandung kecil sebelum pergi.
'Dari pada secantik mungkin akan lebih baik senatural mungkin',batinku.
Nampak disisi lain tepatnya di area sekitar Namikaze Complex.
'Naruto jadilah dirimu sendiri dan berikan dirimu senatural mungkin',batin orang itu mengingat jawabannya di masa lalu tepatnya bertahun-tahun yang lalu ketika di tanya teman masa kecilnya itu akan sangat cantik bila tampil seperti apa.
Sebelum benar-benar pergi. Pemuda itu sempat memperhatikan arena sekitaran Namikaze yang tadi sempat dikunjunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAKEMONO
FantasyMonster yang tercipta dari kenangan yang tersegel. Sebelumnya judul cerita ini adalah NARUTO BEAUTIFUL GIRL🔥🔥