Rahasia Si Manis bagian 2

301 30 2
                                    

'Nggh ini dimana?',tanyaku pegitu tersadar.

Mencium bau tak sedap aku pun mencoba mencium aroma pakaianku saat ini.

'Kenapa bajuku bau amis?',tanyaku bingung.

Tapi segera ku tepis karena hari sudah mulai gelap dan yang pasti kaa-san dan tou-san menghawatirkanku.

Ku langkahkan kakiku hingga sampai ke kediaman Namikaze sembari mengingat-ingat kondisi sekitarku yang nampak asing itu.

Tapi hingga matahari sudah mencapai akhirnya dan bulan bintang pun menampakkan keindahannya aku masih juga masih belum sampai ke rumahku.

'Besok libur jadi aman. Aku harus segera mencari tempat tinggal sementara',dan targetku tertuju pada hutan yang tiba-tiba ada di depanku.

Ku masuki hutan yang lumayan lebat itu. Setelah itu ku cari tempat untuk tidur dengan memanfaatkan apa yang ada di sekitarku saat ini.

Aku pun berniat menyalahkan api unggun. Jadi ku kumpulkan satu per satu ranting pohon. Setelah itu kunyalakan api unggun buatanku itu.

Setelah dirasa cukup hangat, aku pun membaringkan diri dan mulai memejamkan mata.

Tak lama aku pun kembali membuka mata, merasakan sesuatu yang berisik dan hati-hati mulai mendekat ke arahku.

"Sepertinya ular",bisikku di tengah-tengah cahaya dan kegelapan.

Memperhatikan semak-semak yang tiba-tiba bergetar dan angin yang tiba-tiba bertiup kencang.

"Sepertinya akan hujan",bisikku lagi melihat kumpulan-kumpulan awan yang menyatu disertai suara petir.

'Kalau begitu...', melihat sekitar bawah aku menemukan sesuatu yang dapat membantuku menemukan jalan.

Sebelum hujan semakin deras. Aku merasakan lega karena akhirnya menemukan sebuah gua dengan sisa ranting-ranting pohon hasil kumpulanku yang belum terpakai sebelumnya.

Semakin malam semakin kencang angin yang kurasakan membuatku sedikit kedinginan. Duduk di dalam gua dengan memangku dagu, aku memperhatikan ke dalam gua.

'Apa yang ada disana? Kelelawarkah?',pikirku heran jadi ku jelajahi kedalaman gua itu hingga sudah berapa lama aku memasuki gua itu pun sudah tak bisa lagi ku hitung.

Memejamkan mata sebentar lalu ku tajamkan pendengaranku hingga terdengar auman yang seperti dengkuran halus itu.

'Nampak aku tidak sendiri disini',pikirku dan semakin melangkahkan kaki ke dalam gua.

"HALO ADA ORANGKAH?",teriakku begitu diriku merasa sudah sampai di ujung gua dan memperhatikan ketiga belokan yang berbeda-beda.

Nampaknya tubuhku mulai lelah. Karena perlahan-lahan mataku mulai menutup dan jatuh ke lantai gua yang dingin.

Aku terbangun dengan gelengan kepala heran,'Naruto kurasa aku benar-benar tak bisa meninggalkanmu'.

Setelah itu, aku pun keluar gua. Dan langsung berlari menuju luar hutan dengan kecepatan penuhku. Hingga sampailah ke kediaman Namikaze di tengah larutnya malam dalam beberapa detik.

Memasuki ruangan yang kuyakini itu kamarku. Lalu membersihkan seluruh tubuhku karena seharian tak mandi lalu mengeringkannya.
Memakai piyama ku dan tertidur.

Besoknya...

Tanpa ku sadari aku sudah ada di kamarku. Padahal aku sangat yakin bahwa aku ada di dalam hutan tepatnya di ujung gua yang kumasuki.

'Apa itu cuma mimpi?',pikirku saat ini dengan seluruh tenaga yang terisi penuh.

'Hm pasti begitu',anggukku lalu segera bersiap-siap mandi kemudian turun untuk sarapan.
Karena sekarang aku akan diajari kaa-sanku memasak.

Gomen pendek. Soalnya untuk Chap ini memang hanya sampai situ. Terima kasih

BAKEMONOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang