Malamnya Naruto memberikan penampilan terbaiknya sebelum berangkat menuju kediaman Namikaze.
Penampilan Naruto sekarang ini membuat keluarganya pun terpesona. Mereka tidak pernah mengira jika penampilan yang biasanya di pakai orang-orang akan jadi seluar biasa ini bila Naruto yang memakainya.
"Kaa-san tou-san ayo berangkat",ucapku semangat.
"Naruto anak kaa-san semanis ini. Pasti banyak yang ingin memakanmu. Bagaimana jika diganti saja?",ucap kaa-san khawatir.
"Eh? Kenapa kaa-san?",tanyaku bingung.
"Naruto abaikan saja kaa-sanmu. Ayo kita berangkat sekarang",ucap tou-san mengandeng tanganku pergi meninggalkan kaa-san yang masih melongo.
"Eh sayang yakin gak mau ganti. Penampilanmu berbahaya Naruto",teriak kaa-san padaku.
"Pak...kita berangkat sekarang. Abaikan saja istriku itu",ucap Minato memerintahkan pak supir meninggalkan kaa-san.
"TIDAKKK. ANATA AKU JUGA MAU IKUT",teriak kaa-san membuatku geleng-geleng kepala. Terutama tou-san yang seharian ini selalu membuatku meleng sejak tinggal disini.
Akhirnya dengan beberapa adengan suami-istri yang menurutku tak masuk akal itu. Kami akhirnya sampai ke kediaman Uchiha.
'Aku takut',batinku begitu turun dari mobil ditemani kaa-san dan tou-san.
"Kaa-san tou-san yakin kita tidak salah alamat? Tempatnya terlalu angker untuk didiami manusia",ucapku takut memegang baju kaa-san dan tou-san kencang.
"HAHAHA ANAK KITA BAHKAN SADAR",ucap tou-san di sela-sela tawanya yang sangat kencang.
"Anata stttt nanti kedengaran pemilik kediamannya",bisik kaa-san menghentikan tawa menggelegar tou-san.
"Naruto sayang kaa-san dan tou-san juga awalnya kaget akan kediaman Uchiha yang terkesan angker karena penghuninya yang tidak bisa tersenyum, cuek, dan sombong. Tentu saja itu adalah pengecualian bagi sahabat kaa-san",ucap kaa-san memberitahuku pelan.
'Pantas saja aniki Sasuke sulit ditemui. Mana mungkin dia juga betah tinggal disini',batinku kemana-mana.
"Ekhm...apa yang sedang kalian lakukan di sana terus?",tanya kepala keluarga Uchiha itu menatap intens tamu-tamu istrinya itu.
Mendengar itu kami lantas kaget dan shock karena terlalu sibuk dengan percakapan kami sendiri.
'Lihat!! Berhati-hatilah",tegur tou-san melihat keluarga Uchiha itu.
"Tou-san membuatku tambah takut",balasku mendengar teguran tou-san.
Kami pun secara perlahan berjalan memasuki kediaman Uchiha dengan dilihat oleh tatapan menyeramkan.
Akhirnya setelah memasuki kediaman itu aku dapat melihat dengan jelas susunan keluarga hanya dari posisi duduk mereka dan rupanya yang mengagetkan kami tadi adalah Kepala Keluarga Uchiha dengan di samping kanannya itu pasti istrinya sekaligus sahabat kaa-san lalu di belakangnya ada Sasuke teman sekelasnya dengan wajah ditekuknya.
Sementara kami duduk di sisi sebaliknya. Ah kelihatannya aku tak dapat berterima kasih pada pengantarku karena di tempat seharusnya dia duduk masih kosong.
Seperti menyadari kegelisahanku sahabat kaa-san,"Cari Itachi ya?".
Mendengar itu Sasuke tiba-tiba menatap tajam ke arahku,"ADA URUSAN APA KAU DENGAN ANIKIKU?".
Secara otomatis membuatku kaget dan segera mendapat teguran dari tou-sannya.
"Sasuke jaga sikapmu",tegur tou-san Sasuke dan Sasuke mendecih tak suka ke arahku.
'Bisa jantungan aku bila berurusan dengan keluarga ini terus',batinku menangis tak tahan.
"Jadi anak Kushina ini namanya siapa?",tanya kaa-san Sasuke padaku.
"Namaku Naruto. Salam kenal",balasku sopan.
"Nah Naruto kau boleh memanggilku kaa-san juga",ucap kaa-san Sasuke.
"Baik. Kaa-san",ucapku sedikit ragu dan benar saja tatapan Sasuke padaku semakin tak suka seperti aku telah mengambil kaa-sannya.
'Aku merasa sangat miris disini',batinku melihat Sasuke yang menatapku sangat tajam seakan-akan aku adalah lawan yang harus dibunuhnya.
'Aku menyerah. Aku tak mau berurusan dengan lelaki ini lagi',batinku memutuskan.
"Naruto, lama tak jumpa",ucap seseorang menyapa indra pendengaranku lembut dan duduk di tempat yang kosong.
"Itachi kau lama sekali",omel kaa-san pada anaknya.
"Ya",balas lelaki yang sepertinya tidak jauh lebih tua dariku itu.
'Dia tampan',batinku memuji lelaki yang baru datang itu.
"Ano... arigatou telah mengantarku pulang tadi",ucapku berterima kasih dan memberikan senyuman terbaikku untuknya.
"Sekarang acaranya bisa dimulai",ucap sang Kepala Keluarga Uchiha menginterupsi.
"Silahkan nikmati hidangan yang telah tersaji di meja",ucap kaa-san pada keluarga kami.
Kami mulai melahap hidangan kami masing-masing dengan obrolan-obrolan santai dan ringan.
Sementara Itachi nama lelaki yang datang belakangan itu terus mengajakku berbicara dengan obrolan-obrolan yang membuatku santai.
Selesai makan. Kami sibuk dengan kegiatan kami masing-masing, seperti kaa-sanku yang bercanda ria dengan kaa-san di ruang keluarga, tou-sanku yang selalu mengajak sang Kepala Keluarga Uchiha walaupun selalu ditanggapi cuek dan herannya tou-san seperti tidak menanggapinya dan terus saja berbicara, dan Sasuke sibuk dengan kegiatannya sendiri di kamarnya.
Hampir tengah malam kami pun akhirnya sampai di kediaman kami dengan aku yang dapat tertidur dengan nyenyak karena menikmati pembicaraanku dengan pengantarku itu.
Ssssttt ini rahasia karena aku dan pengantarku itu saling bertukar nomor dan alamat email sebelum pulang.
Ah ngomong-ngomong percakapan santai kami dengan pengantarku itu juga termasuk rahasiaku. Aku ingin menyimpan kenangan ini hanya untukku dan bukan untuk publik.
Jadi kuharap kalian tidak iri.
Bay bay di next chapter tentang kegiatanku sehari-hari. Sttt ini rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAKEMONO
FantasyMonster yang tercipta dari kenangan yang tersegel. Sebelumnya judul cerita ini adalah NARUTO BEAUTIFUL GIRL🔥🔥